Tes Tertulis ™ Bentuk Soal Uraian

132 | Buku Guru kelas X SMASMK 6. Shen Ming yang ada dalam ajaran Khonghucu: − Fu De Zheng Shen − Xuan Tian Shang Di − Guang Ze Zun Wang − Guan Yin Niangniang − Guan Yu atau Kwang Kong − Tian Shang Sheng Mu − Zao Jun Gong atau Malaikat Dapur 7. Tiga hal yang dimuliakan oleh seorang Junzi: − Memuliakan Firman Tian − Memuliakan orang-orang besar − Memuliakan sabda para nabi ™ Pedoman Penskoran Uraian − Poin maksimal setiap soal uraian adalah 10. − Jika semua soal terjawab dengan poin maksimal 10, jumlah skor adalah 70. nilai − Jika penilaian menggunakan skala 100, maka Nilai = jumlah skor x 2 50 x 2 − Jika penilaian menggunakan skala 4, maka Nilai = jumlah skor x 4 : 5 50 x 4 : 5 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 133

Bab 8 Harmonis dalam Perbedaan

B Aspek B Peta Konsep

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaiakan kegiatan pembelajar bab kedelapan, peserta didik diharapkan mampu: 1. Memahami akan adanya perbedaan dalam setiap aspek kehidupan manusia. 2. Memahami adanya naluri menolak perbedaan pada setiap orang. 3. Menjelaskan arti toleransi dalam arti luas dan toleransi beragama. 4. Memahami penting kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. Langkah-Langkah Pembelajaran

Mengamati: Pada langkah Mengamati, guru dapat mempersiapkan objek dalam bentuk benda atau fenomena yang relevan dengan tema pembelajaran seperti mengamati kegiatan-kegiatan yang menggambarkan sikap toleransi antarumat beragama. Menanya: Memancing siswa untuk mempertanyakan dan menganalisis, bisa dengan cara memberikan informasi yang tidak lengkap yang relevan dengan tema pembelajaran. Misalnya: − Menanyakan tentang hal-hal yang melatarbelakangi perbedaan. − Menanyakan tentang faktor-faktor penyebab konlik dalam masyarakat. EksperimenEksplorasi: − Mewawancarai pemukatokoh agama lain terkait pandangannya tentang kerukunan beragama. 134 | Buku Guru kelas X SMASMK Mengasosiasi: − Menghubungkan perbedaan, sikap tengah, dengan kondisi yang harmonis. − Menghubungkan keragaman agama dengan kerukunan hidup. Mengomunikasikan: − Mengungkapkan pendapatpandangan tentang pentingnya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. − Menyebutkan faktor-faktor yang menjadi kendala terjalinnya kerukunan antarumat beragama, dan bagaimana solusi sederhana agar toleransi dan kerukunan antarumat beragama dapat terjalin baik.

C. Ringkasan Materi

1. Pendahuluan

Berbicara harmoni otomatis berbicara masalah perbedaan karena harmoni dihasilkan ketika hal- hal yang berbeda dibawa bersama untuk membentuk suatu kesatuan. Harmoni dapat diilustrasikan dengan masakan, air, garam, gula, bawang, tomat, acar, digunakan untuk memasak ikan. Dari bahan-bahan itu yang menjadi satu kesatuan, akan dihasilkan bentuk dan rasa baru. Adapun keseragaman ibarat membumbuhi air dengan air, menggarami garam dengan garam, atau membatasi kemerduan musik dengan satu not, itu tentu tidak menghasilkan hal yang baru. Dari uraian ini menjadi jelas bahwa harmoni dapat dihasikan karena ada perbedaan-perbedaan. Tetapi untuk bisa harmonis, setiap hal yang berbeda itu harus hadir persis dalam proporsinya yang tepatpas proposional. Zhong atau Tengah itu adalah segala sesuatu yang pastepat, baik waktu, kecepatan, jarak, jumlah dan sebagainya. Zhong juga dapat diartikan sesuatu yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, tidak terlalu lama dan tidak terlalu sebentar waktu, tidak terlalu banyak atau tidak terlalu sedikit jumlah, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah posisi, tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat jarak, tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis bentuk, dan seterusnya. Jadi, Zhong diartikan sebagai segala sesuatu yang pastepat atau segala sesuatu yang berada pada waktu, tempat, dan ukuran yang pastepat. Oleh karena itu, Zhong sangat terkait dengan faktor waktu, tempat, dan ukuran, atau dalam suatu istilah disebutkan “di tengah waktu yang tepat.” Maka, Zhong berfungsi untuk mencapai harmoni, atau Zhong berfungsi mengharmonikan apa yang bertentangan karena perbedaan-perbedaannya. Dalam sebuah puisi yang ditulis oleh Sung Yu untuk menggambarkan seorang wanita cantik dengan kata-kata, demikian: “Jika ia lebih tinggi satu inci tentu ia terlalu jangkung. Jika ia lebih rendah satu inci, tentu ia terlalu pendek. Jika ia memakai bedak, wajahnya akan terlalu putih. Jika ia menggunakan pemerah pipi, wajahnya terlalu merah.” Gambaran ini memperlihatkan bahwa bentuk tubuh dan roman wajahnya benar-benar “pas” atau “tepat benar.” Wen Hsuan, chuan 19