Hakikat dan Makna Ibadah

66 | Buku Guru kelas X SMASMK Ibadah secara umum dapat diartikan sebagai segala perbuatan baikbajik yang dilakukan dengan niat yang tulus, ikhlas, dengan cara yang benar, dan untuk tujuan yang baik sebagai bentuk pernyataan sujud dan takwa kepada Tuhan, dalam rangka memenuhi kodrat kemanusiaannya. Artinya, bahwa semua perbuatan yang dilakukan dengan tulus, ikhlas, caranya benar, dan tujuannya baikmulia adalah merupakan bentuk ibadah. Jadi, ibadah bukan sekadar hal yang menyangkut ritual atau persembahyangan semata. Namun demikian, sembahyang merupakan hal penting dalam ibadah bagi manusia, terutama dalam rangka pengabdian dan ketakwaannya kepada Sang Maha Pencipta Tuhan, seperti yang tersurat di dalam kitab catatan kesusilaan Li Ji bahwa: “Jalan Suci yang mengatur manusia baik-baik, tiada yang lebih penting daripada kesusilaan. Kesusilaan ada lima macam, tetapi tiada yang lebih penting daripada sembahyang.”

a. Tulus

Tulus artinya sesuatu yang benar-benar tumbuh dari dasar hati, jujur, tidak pura-pura. Dengan kata lain, tulus adalah melakukan sesuatu karena dorongan dari dalam, dari dasar hati tanpa terpaksa atau dipaksa. Bukan karena sesuatu melakukan sesuatu. Bukan karena ada apanya, tetapi apa adanya dorongan dari dalam. “Beribadahsembahyang itu bukan sesuatu yang datang dari luar, melainkan ia harus… bangkit dari dalam, lahir di dalam hati. Jika hati yang di dalam itu bergerak, memancarlah ia dalam upacara, orang yang bijaksana di dalam beribadahsembahyang didukung oleh sempurnanya iman Cheng, dan percaya Xin, mewujud di dalam perilaku satya Zhong dan sujud Jing.” Li Ji. XXV: 1 Mengzi berkata, “Orang memangku jabatan itu bukan karena miskin, tetapi adapula suatu ketika Ia memangku jabatan karena miskin. Orang menikah itu juga bukan karena ingin mendapat perawatan, tetapi adapula suatu ketika ia mendapat perawatan.” Mengzi. V B: 5

b. Ikhlas Tanpa Pamrih

Ikhlas bermakna bersih dari kotoran. Secara sederhana ikhlas berarti melakukan sesuatu tanpa mengharapkan balasan atau imbalan. Maka, orang yang ikhlas adalah orang yang menjadikan tindakannya murni tanpa ada tujuan di baliknya. Dengan kata lain, ikhlas berarti melakukan kebaikan demi kebaikan itu sendiri, dan sama sekali bukan ingin mendapatkan imbalan dalam bentuk apapun, atau bukan karena takut mendapatkan hukuman apapun. Nabi Kongzi mengatakan untuk mendahulukan pengabdian dan membelakangkan hasil, bukankah ini sikap menujunjung kebajikan? Maka, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah mencoba untuk melaksanakan apa yang kita ketahui secara moral seharusnya kita lakukan, tanpa memikirkan bahwa dalam prosesnya kita akan berhasil atau gagal. Bersikap tidak mengindahkan keberhasilan atau kegagalan yang bersifat lahiriah, dalam pengertian tertentu kita tidak pernah gagal. Sebagai hasilnya, kita akan selalu bebas dari kecemasan apakah akan berhasil, dan bebas dari ketakukan apakah akan gagal.

c. Caranya Benar Tujuanya Baik

Tujuannya baik dan caranya benar. Walaupun tujuannya baik jika caranya tidak benar, atau caranya benar tetapi tujuannya tidak baik tidak memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai ibadah. Ini terkait dengan masalah ‘kemurnian hati’ dan ‘tata cara.’’ Zigong berkata, “Sesungguhnya tata cara itu harus selaras dengan kemurnian hati, dan kemurnian hati itu harus mewujud di dalam tata cara. Ingatlah, kulit harimau dan macan tutul, bila dihilangkan bulunya takkan banyak berbeda dengan kulit kambing.” Lunyu. Jilid XII Pasal 8 ayat 2 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti | 67 2. Ibadah Terbesar Ibadah terbesar dalam Agama Khonghucu adalah berperilaku bajik melaksanakan kebajikan. Hal ini merupakan konsekuensi logis dan imanen ajaran Khonghucu yang menempatkan kebajikan sebagai sesuatu yang harus dilakukan. Ajaran Khonghucu meyakini bahwa setiap manusia mengemban Firman Tuhan yang berupa benih-benih kebajikan yang bersemayam di dalam hati nuraninya. Benih-benih kebajikan Firman Tuhan itu adalah Watak Sejatiwatak asli Xing, yang menjadi kodrat kemanusiaannya sekaligus menjadi tanggung jawab manusia untuk menggemilangkannya agar senantiasa bercahaya dan memancar sehingga mampu menerangi makhluk hidup lainnya. Dalam agama Khonghucu, tidak ada jalan lain untuk mencapai keselamatan, mencapai pencerahan batin, dan mencapai kesempurnaan iman kecuali dengan menjalankan kebajikan. Umat Khonghucu senantiasa diingatkan untuk itu dalam salam keimanannya, yaitu: “Wei De Dong Tian” bahwa hanya oleh kebajikan Tuhan berkenan. Artinya, hanya perbuatan bajik dari manusia yang berkenan kepada Tuhan. Adapun benih-benih kebajikan yang bersemayam dalam hati setiap manusia yang menjadi Watak Sejati itu ialah: 1. Ren 仁 = Cinta kasih 2. Yi 义 = Kebenaran 3. Li 礼 = Kesusilaan 4. Zhi 智 = Kebijaksanaan

3. Pokok-Pokok Peribadahan

Ada empat pokok yang mendasari Tata Ibadah Umat Khonghucu, yaitu: 1. Ji Si 祭 祀 = SembahyangPersembahan 2. Gong Jing 恭 敬 = Hormat dan Sujud 3. Qi Dao 圻 稻 = Berdoa 4. Mo Shi 默 弑 = Diam Memahami

a. Ji-Si Sembahyang dan Persembahan

“Beribadahsembahyang itu bukan sesuatu yang datang dari luar, melainkan ia harus bangkit dari dalam, lahir di dalam hati. Bila hati yang di dalam itu bergerak, memancarlah ia dalam upacara, maka orang yang bijaksana di dalam beribadahsembahyang didukung oleh sempurnanya iman, dan percaya, mewujud di dalam perilaku satya dan sujud.” Li Ji. XXV: 1 1 Pengertian Sembahyang Sembahyang adalah suatu perbuatan yang menyangkut ritual, yang dilakukan secara sadar-tulus dalam rangka menyampaikan sembahsujud dan hormat kepada Tuhan, dengan aturan-aturan tertentu yang diwajibkan, diatur, dan ditetapkan oleh suatu agama. Secara hariah, sembahyang berasal dari bahasa Sanskerta, yang terdiri atas kata Sembah dan Hyang. Sembah berarti sujud, hormat atau memuja sesuatu sebagai Hyang, yaitu sesuatu yang dianggap mulia atau dimuliakan. Sembahyang biasanya dilakukan dengan cara menundukkan kepala, membungkukkan badan atau bersimpuhbersujud. Hyang berarti suatu Dzhat baca Zat Yang Mahatinggi, Yang Mencipta, Mengatur dengan Hukum-Nya dan menguasai dunia beserta segala isinya, yaitu Tuhan Tian. Manusia dalam hidupnya secara rohaniah terpanggil untuk mengabdi kepada Tuhan. Oleh karena itulah, secara imani manusia terdorong ada kecenderungan untuk mengadakan persembahyangan dengan segala ritualnya untuk mencurahkan rasa pengabdiannya kepada Dia Tuhan Yang Mahakuasa. 68 | Buku Guru kelas X SMASMK Persembahyangan biasanya disertai dengan bersuci diri agar persembahyangan itu berkenan kepada Tuhan. Hal ini sudah ada sama lamanya dengan sejarah kemanusiaan itu sendiri. Karena disesuaikan dengan alam pikiran manusia, persembahyangan itu pada perkembangannya selalu disertai dengan macam-macam tata cara ditambah dengan pengorbanan dan persembahan sebagai pelengkap dari ungkapan pengabdiannya itu. Tetapi sayangnya, hal itu terkadang dapat mengubah panggilan imani yang awalnya secara murni ke luar dari hati nurani manusia untuk mengadakan persembahyangan berdasarkan kesucian lahir batin. Hal ini menjadi suatu tradisi pantulan dari pemikiran manusia yang pada akhirnya melupakan pokok dari pengabdian itu sendiri. Sesungguhnya, yang menjadi syarat utama dalam persembahyangan adalah: “Kesucian diri lahir batin agar semua dapat berkenan kepada-Nya.” 2 Persiapan Sembahyang a Zhai Berpantang Berpantang dalam agama Khonghucu ada tiga macam, yaitu seperti berikut. • Pantang makanan yang berpenyedap, yang menunjukkan keprihatinan. • Pantang makan makanan yang dimasak, yang menunjukkan apa adanya. • Pantang makan makanan yang berjiwa, yang menunjukkan kebersihankesucian. Pantang-pantangan di atas dapat dilakukan secara berkala dengan tenggang waktu tertentu sehingga dapat melatih kita dalam mengontrol dan mengendalikan diri. b Ming Bersuci Jika berpantang Zhai itu berhubungan dengan mengendalikan keinginan makan, bersuci itu lebih kepada pengendalian diri kesucian hati dan pikiran. c Sheng Fu Berpakaian Lengkap Berpakaian lengkap dalam konteks ini berarti menggunakan jubah khusus sembahyang, serta alas kaki sepatu. Lengkap berarti juga rapi, layak, dan bersih. d Guan Shou Membersihkan Diri Membersihkan diri lebih kepada kebersihan jasmanibadan dengan cara mandi, atau minimal mencuci tangan. 3 Macam-Macam Sembahyang Dalam ajaran agama Khonghucu terdapat tiga macam sembahang, yaitu: • Sembahyang kepada Tuhan • Sembahyang kepada AlamSemesta • Sembahyang kepada ManusiaLeluhur a Sembahyang Kepada Tuhan • Sembahyang Ci Sujud dan Prastya, yaitu sembahyang Qing Di Gong, dilaksanakan setiap tanggal 8 malam tanggal 9 bulan 1 Yinli Zheng Yue. • Sembahyang Yue Eling dan Taqwa, yaitu sembahyang Duan Yang, dilaksanakan setiap tanggal 5 - 5 - Yinli Wu Yue Chu Wu. • Sembahyang Chang Doa dan Harapan, yaitu sembahyang Zhong Qiu, dilaksanakan setiap tanggal 15 - 8 - Yinli Ba Yue Shi Wu, dikenal juga sebagai saat puncak musim panen atau panen raya. Pada saat itu dilaksanakan penghormatan kepada malaikat bumi pemberi berkah pada bumi Fu De Zheng Shen. • Sembahyang Zheng Syukur dan Yakin, yaitu sembahyang Dongzhi, dilaksanakan setiap tanggal 21 atau 22 Desember Penanggalan Yangli.