Kriteria Tingkat Kepuasan Pasien

53 merasa tidak puas, yang merasa puas sebanyak 144 pasien80 dan merasa sangat puas sebanyak 36 pasien 20.

4.2.4 Kriteria Tingkat Kepuasan Pasien

Dari hasil data penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien berdasarkan jumlah responden diperoleh rata-rata poin dari tiap variabel yang dapat dilihat pada tabel 4.11 Tabel 4.11 Rata-rata Poin Penilaian pada Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien. N O Variabel-Variabel Jumlah Poin Puskesmas Aek Habil Total Poin Rata poin Jumlah Poin Puskesmas Aek Parombunan Total Poin Rata Poin 1 2 3 1 2 3 A KEHANDALAN 1 Kecepatan pelayanan obat 37 258 42 337 1,87 34 238 81 353 1,96 2 Kelengkapan obat 3 322 48 373 2,07 3 310 66 379 2,10 3 Keramahan petugas apotek 35 256 51 342 1,9 37 236 75 348 1,93 4 Kesiapan petugas apotek 3 334 30 367 2,03 4 304 72 380 2,11 Total rata-rata poin 78 1170 171 1419 1,97 78 1088 294 1460 2,02 B KETANGGAPAN 1 Ketanggapan petugas apotek terhadap keluhan 19 282 60 361 2,0 27 266 60 353 1,96 2 Pemberian solusi dari petugas terhadap masalah yang dihadapi pasien 19 294 42 355 1,97 28 268 54 350 1,94 3 Komunikasi antara petugas dan pasien 12 304 48 364 2,02 7 306 60 373 2,07 4 Informasi petugas apotek tentang resepobat yang ditebus 77 166 60 303 1,68 79 168 51 298 1,65 Total rata-rata poin 127 1046 210 1383 1,92 141 1008 225 1374 1,90 Universitas Sumatera Utara 54 Keterangan: 1 tidak puas, 2 puas, 3 sangat puas Dari hasil data penilaian pada variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien berdasarkan jumlah poin diperoleh rata-rata poin yang menunjukkan kriteria dari tiap variabel pada kedua Puskesmas yang dapat dilihat pada tabel 4.12 C KEYAKINAN 1 Kemampuan petugas apotek memberikan informasi obat 81 168 45 294 1,63 92 144 48 284 1,57 2 Kualitas obat yang diperoleh 16 290 57 363 2,01 43 230 66 339 1,88 3 Kesesuaian obat yang diterima dengan yang diminta 14 294 57 365 2,02 27 262 66 355 1,97 Total rata-rata poin 111 752 159 1022 1,89 162 636 180 978 1,81 D EMPATI 1 Perhatian petugas apotek terhadap keluhan pasien 18 290 51 359 1,99 18 282 63 363 2,01 2 Pelayanan tanpa memandang status sosial 6 308 60 374 2,07 3 306 72 381 2,11 3 Kenyamanan pasien 20 292 42 354 1,96 13 288 69 370 2,05 Total rata-rata poin 44 890 153 1087 2,01 34 876 204 1114 2,06 E FASILITAS BERWUJUD 1 Kebersihan dan kerapian apotek 4 308 66 378 2,1 - 294 99 393 2,18 2 Tempat penyerahan obat yang memadai 28 278 39 345 1,91 37 244 63 344 1,91 3 Kelengkapan dan kebersihan alat- alat yang dipakai petugas 4 312 60 376 2,08 3 306 72 381 2,11 4 Kebersihan dan kerapian petugas apotek 4 304 72 380 2,11 - 300 90 390 2,16 Total rata-rata poin 40 1202 237 1479 2,05 40 1144 324 1508 2,09 Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.12 Kriteria Penilaian Variabel Yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Pasien Variabel Rata-rata Poin Kriteria Puskesmas Aek Habil Puskesmas Aek Parombunan 1.Kehandalan 1,97 2,02 Puas 2. Ketanggapan 1,92 1,90 Puas 3. Keyakinan 1,89 1,81 Puas 4. Empati 2,01 2,06 Puas 5. Fasilitas Berwujud 2,05 2,09 Puas Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa semua variabel yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien meliputi kehandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan fasilitas berwujud pada Puskesmas Aek Habil dan Puskesmas Aek Parombunan mempunyai kriteria yang sama yaitu kriteria puas.Variabel fasilitas berwujud yang meliputi kebersihan dan kerapian apotik, tempat penyerahan obat yang memadai, kelengkapan dan kebersihan alat-alat yang dipakai petugas serta kebersihan dan kerapian petugas apotik pada kedua Puskesmas mempunyai kriteria puas dengan skor yang paling tinggi yaitu Puskesmas Aek Habil sebesar 2,05 dan Puskesmas Aek Parombunan sebesar 2,09. Variabel Keyakinan yang meliputi kemampuan petugas apotik memberikan informasi obat, kualitas obat yang diperoleh dan kesesuaian obat yang diterima dengan yang diminta pada kedua Puskesmas memperoleh kriteria puas dengan skor terendah yaitu Puskesmas Aek Habil sebesar 1,89 dan Puskesmas Aek Parombunan sebesar 1,81. Universitas Sumatera Utara 56 Rendahnya rata-rata poin variabel keyakinan yang meliputi kemampuan petugas apotik memberikan informasi obat, kualitas obat yang diperoleh dan kesesuaian obat yang diterima dengan yang diminta, mengindikasikan bahwa pelayanan kefarmasian masih cenderung berorientasi produk, belum bergeser ke pelayanan berorientasi pasien sebagaimana seharusnya sesuai dengan filosofi pelayanan kefarmasian Pharmaceutical Care. Informasi obat merupakan salah satu hal penting dalam pelayanan kefarmasian, oleh karena itu petugas apotek harus mampu memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti oleh pasien. Manfaat adanya pemberian informasi obat yaitu, mengurangi resiko terjadinya kesalahan dan ketidakpatuhan pasien terhadap aturan pemakaian obat, mengurangi resiko terjadinya efek samping obat, menambah keyakinan akan efektivitas dan kemampuan obat yang digunakan Sari, 2008. Selanjutnya diagram 4.1 dan diagram 4.2 berikut adalah profil dari Tabel 4.12 dalam bentuk diagram jaring laba-laba spider web, dimana garis berwarna merah merupakan poin hasil penilaian dan garis warna biru merupakan tingkat pemenuhan kepuasan pasien pada kriteria ideal. Melalui diagram ini dapat dilihat dengan mudah bahwa sepanjang garis warna merah belum berimpit dengan garis warna biru, maka tingkat pemenuhan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kefarmasian masih belum mencapai kriteria ideal sangat puas. Universitas Sumatera Utara 57 Gambar 4.1 Profil Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Aek Habil Gambar 4.2 Profil Tingkat Kepuasan Pasien di Puskesmas Aek Parombunan Menurut Azwar 1996 untuk memenuhi dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan, apabila berhasil dipenuhi akan dapat menimbulkan rasa puas terhadap pelayanan kesehatan. Dengan pengertian tersebut diatas maka mutu pelayanan kesehatan adalah yang merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan 1 2 3 1 2 3 4 5 IDEAL NILAI 1 2 3 1 2 3 4 5 IDEAL NILAI Universitas Sumatera Utara 58 dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pelanggan. Semakin baik mutu pelayanan semakin tinggi kepuasan pelanggan. Namun demikian kepuasan tersebut ternyata bersifat subyektif, tergantung dari latar belakang yang dimiliki setiap orang, dapat saja memiliki tingkat kepuasan berbeda untuk satu pelayanan kesehatan yang sama. Disamping itu sering ditemukan pelayanan kesehatan yang dinilai telah memuaskan pelanggan, namun jika ditinjau dari kode etik serta standar pelayanan profesi mungkin dapat saja belum terpenuhi. Universitas Sumatera Utara 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas Aek Habil dan Puskesmas Aek Parombunan termasuk dalam kategori sedang. b. Berdasarkan nilai rata-rata dari total kepuasan pasien, tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Aek Habil dan Puskesmas Aek Parombunan termasuk dalam kategori puas. 5.2Saran Meskipun mayoritas pasien telah merasa puas, disarankan untuk terus meningkatkan penerapan standar pelayanan kefarmasian sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No.30 Tahun 2014. Universitas Sumatera Utara