Standar Pelayanan Kefarmasian Cara Pengukuran Variabel

25

3.5 Cara Pengukuran Variabel

3.5.1 Standar Pelayanan Kefarmasian

Standar pelayanan kefarmasian diukur dengan mengisi daftar tilik yang dibuat berdasarkan Permenkes nomor 30 tahun 2014 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas, berisi 75 pertanyaan yang terdiri dari 4 butir data dasar Puskesmas, dan 71 butir pertanyaan termasuk didalamnya sumber daya manusia, sarana dan prasarana, pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai, pelayanan farmasi klinik dan pengendalian mutu pelayanan kefarmasian. Daftar tilik lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3. Nilai standar pelayanan kefarmasian diukur sesuai dengan Modul Training of Trainer TOT pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Dimana untuk setiap pertanyaan pada masing-masing variabel diberi nilai sebagai berikut: a. Sumber daya manusia i. Jika terdapat apoteker diberi nilai 2 ii. Jika terdapat tenaga teknis kefarmasian diberi nilai 1 iii. Jika petugas pernah mengikuti pelatihan diberi nilai 2 iv. Jika petugas tidak pernah mengikuti pelatihan diberi nilai 0 b. Sarana dan prasarana i. Jika tersedia diberi nilai 2 ii. Jika tidak tersedia diberi nilai 0 c. Pengelolaan obat dan bahan medis habis pakai i. Jawaban iya diberi nilai 2 ii. Jawaban tidak diberi nilai 0 Universitas Sumatera Utara 26 d. Pelayanan farmasi klinik i. Jika dilakukan oleh apoteker diberi nilai 2 ii. Jika dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian diberi nilai 1 iii. Jika tidak dilakukan diberi nilai 0 e. Pengendalian mutu pelayanan kefarmasian i. Jawaban iya diberi nilai 2 ii. Jawaban tidak diberi nilai 0 Depkes, RI., 2008. Untuk mengkategorikan mutu pelayanan kefarmasian yang terdiri dari 71 pertanyaan digunakan rumus Sundjana 2002. Pada variabel mutu pelayanan kefarmasian jumlah nilai tertinggi yang diperoleh yaitu 143 dan nilai terendah adalah 0. Berdasarkan rumus statistik menurut Sundjana 2002 sebagai berikut: P = Rentang kelas Banyak kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 143 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas yaitu 3 kategori baik, sedang dan kurang, maka didapatkan panjang kelas sebesar 47,66 dibulatkan menjadi 47. P = 143 −0 3 = 143 3 = 47,66 Dengan menggunakan P = 47 dan 0 sebagai batas interval pertama nilai terendah, maka mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas dikategorikan atas interval sebagai berikut: a. Kategori baik, dengan total nilai 96-143 b. Kategori sedang, dengan total nilai 48-95 c. Kategori kurang, dengan total nilai 0-47 Universitas Sumatera Utara 27

3.5.2 Tingkat Kepuasan Pasien