65
moral baik dengan media billboard, baliho, maupun membuka situs peraturan pajak yang setiap saat bisa diakses Wajib Pajak.
Pengetahuan tentang peraturan perpajakan penting untuk menumbuhkan perilaku patuh, karena bagaimana mungkin Wajib
Pajak disuruh patuh apabila mereka tidak mengetahui bagaimana peraturan perpajakan, artinya bagaimana Wajib Pajak disuruh untuk
menyerahkan SPT tepat waktu jika mereka tidak tahu kapan waktu jatuh tempo penyerahan SPT.
Instrumen pengukuran variabel ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti, dimana masing-masing
pertanyaan menjelaskan masing-masing variabel.Setiap item pertanyaan menggunakan skala likert 5 poin yang terdiri dari 1
Sangat setuju, 2 Setuju, 3 Netral, 4 Tidak setuju, 5 Sangat tidak setuju.
3.4.6.1.4. Sistem Perpajakan X
4
Sistem perpajakan di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak untuk menyetorkan pajak
mereka.Sistem perpajakan di Indonesia, telah diterapkan sedemikian rupa dimana setiap Wajib Pajak harus menghitung, dan menyetorkan
pajak mereka sendiri.Hal ini membuktikan bahwa pada dasarnya sistem perpajakan di Indonesia memberikan kepercayaan yang baik
kepada setiap Wajib Pajak untuk turut serta dan menjadi Wajib Pajak yang aktif.Sedangkan yang menjadi kontrolnya adalah pihak fiskus,
sistem ini disebut dengan Self Assesment System.Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah disempurnakan
Universitas Sumatera Utara
66
terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dengan demikian, sistem perpajakan di Indonesia diharapkan dapat memberikan motivasi untuk setiap Wajib Pajak
bahwa pihak Ditjen pajak tidak akan menerapkan sebuah sistem yang ribet dan merepotkan. Analoginya, sebuah sistem perpajakan yang
baik akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk membayarkan kewajiban pajak mereka. Maka dari itu, Instrumen
pengukuran variabel ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti, dimana masing-masing pertanyaan
menjelaskan masing-masing variabel.Setiap item pertanyaan menggunakan skala likert 5 poin yang terdiri dari 1 Sangat setuju,
2 Setuju, 3 Netral, 4 Tidak setuju, 5 Sangat tidak setuju.
3.4.6.1.5. Kemungkinan Terdeteksi Kecurangan X
5
G.Jack Bologna, Robert J.Lindquistdan Joseph T.Wellsmendifinisikan kecurangan “ Fraud is criminal deception
intended to financially benefit the deceiver 1993 : 3 ” yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal yang bermaksud untuk memberi
manfaat keuangan kepada si penipu. Kriminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. Dan
dari tindakan jahat tersebut ia memperoleh manfaat dan merugikan
Universitas Sumatera Utara
67
korbannya secara finansial. Biasanya kecurangan mencakup tiga langkah yaitu 1 tindakanthe act
2 Penyembunyianthe concealmentdan 3 konversithe conversion.
Dalam bidang perpajakan, yang dimaksudkan dengan kecurangan adalah adanya perlakuan untuk melakukan penggelapan
pajak, meminimalisir pajak secara ilegal dan bahkan tidak mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak.Instrumen pengukuran variabel
ini menggunakan sejumlah pertanyaan yang dikembangkan oleh peneliti, dimana masing-masing pertanyaan menjelaskan masing-
masing variabel.Setiap item pertanyaan menggunakan skala likert 5 poin yang terdiri dari 1 Sangat setuju, 2 Setuju, 3 Netral, 4
Tidak setuju, 5 Sangat tidak setuju.
3.4.6.2. Variabel Dependen 3.4.6.2.1. Etika Penggelapan Pajak Y