59
heteroskedastisitas diantara data pengamatan dengan nilai residual mutlaknya berarti H
ditolak. d.
Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini tidak digunakan, karena penelitian ini
melakukan pengolahan data dengan menggunakan data primer.Sehingga tidak menggunakan autokorelasi karena tidak dimaksudkan untuk mengetahui apakah
terjadi korelasi di antara data pengamatan atau tidak.
3.4.4. Uji Regresi Linier Berganda
Pengujian Regresi Berganda dilakukan dengan penerapan uji persamaan regresi linear berganda.Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear
antara dua atau lebih variabel independen X
1,
X
2,
X
3,
X
4,
……X
n
dengan variabel dependen Y.Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan Kuncoro, 2013.Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.Model ini digunakan
untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu: intensitas
pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system dan kemungkinan
terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap suatu variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak Tax Evasion. adapun rumus
yang digunakan:
Universitas Sumatera Utara
60
Y = a + β
1
X
1
+β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+β
5
X
5
+e
Dimana: Y= Etika Penggelapan Pajak
X
1
= Intensitas Pemeriksaan Pajak Tax Audit X
2
=Kepatuhan Wajib Pajak Tax Compliance X
3
=Pengetahuan Wajib Pajak Tax Knowledege X
4
=Sistem Perpajakan Tax System X
5
= Kemungkinan Terdeteksinya Kecurangan Tax Fraud a = Bilangan Konstanta harga Y, bila X=0
e= Erroryang ditolerir 5
3.4.5. Uji Hipotesis Penelitian
Pengujuan hipotesis penelitian dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F Fishier, dan uji koefisien determinan Adjusted R
2
. a.
Uji statistik t Uji Signifikansi Parsial Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas secara individual dalam menerangkan variabel-variabel terikat Kuncoro, 2013 : 244. Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu:
intensitas pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, dan
kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap suatu variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak Tax Evasion.
Maka nilai Signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila Sig t lebih
besar dari 0,05 maka H diterima. Demikian pula sebaliknya jika Sig t lebih kecil
dari 0,05, maka H ditolak. Bila H
ditolak ini berarti ada hubungan yang
Universitas Sumatera Utara
61
signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2011:101.
b. Uji Statistik F Uji Signifikansi Simultan
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen secara simultan. Untuk mengetahui apakah
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen yaitu: intensitas
pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, dan
kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap suatu variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak Tax Evasion.
Secara bebas dengan Signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan Ghozali, 2011:98.
1. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H
a
diterima dan H ditolak, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2. Jika nilai Signifikan 0,05 maka H
a
ditolak dan H diterima, ini berarti
menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
c. Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat.Nilai koefisien determinasi
adalah diantara 0 dan 1.Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
Universitas Sumatera Utara
62
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Kuncoro, 2013 : 247. Insukindro menekankan bahwa koefisien determinasi
hanyalah salah satu dan bukan satu-satunya kriteria memilih model yang baik. Alasannya, bisa suatu estimasi regresi linear menghasilkan koefisien determinasi
yang tinggi, tetapi tidak konsisten dengan teori ekonomika yang dipilih oleh peneliti, atau tidak lolos dari uji asumsi regresi linear asumsi klasik, misalnya,
maka model tersebut bukanlah model penaksir yang baik dan seharusnya tidak dipilih menjadi model empirik Insukindro, 1998.
3.4.6. Operasionalisasi Variabel Penelitian