101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel-variabel idependen intensitas pemeriksaan
pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan
fiscal fraud terhadap variabel dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak tax evasion. Penelitian ini telah dilakukan kurang lebih selama satu
bulan di KPP Pratama Binjai, dengan jumlah responden yang merupakan Wajib Pajak Orang Pribadi sebanyak 50 responden. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, intensitas pemeriksaan pajak
berpengaruh negatif secara parsial terhadap etika penggelapan pajak yang dapat dilihat dari nilai probabilitas t hitung lebih kecil dari 0.05. Kepatuhan wajib pajak
berpengaruh negatif secara parsial terhadap etika penggelapan pajak, dimana ketika Wajib Pajak memiliki tingkat kepatuhan yang semakin tinggi untuk melakukan
pembayaran pajak, maka etika penggelapan pajak akan semakin pudar. Pengetahuan wajib pajak berpengaruh negatif secara parsial terhadap etika penggelapan pajak,
pengetahuan wajib pajak yang semakin baik di dalam bidang perpajakan, maka akan semakin menghindarkan mereka dari etika penggelapan pajak. Sistem perpajakan
berpengaruh negatif secara parsial terhadap etika penggelapan pajak, sistem perpajakan diharapkan semakin meningkatkan kualitasnya dalam penerapannya. Dan
kemungkinan terdeteksinya kecurangan juga berpengaruh negatif secara parsial terhadap etika penggelapan pajak, hal ini dapat dipahami bahwa ketika kemungkinan
terdeteksinya kecurangan itu semakin tinggi, maka setiap Wajib Pajak akan enggan
Universitas Sumatera Utara
102
untuk melakukan penggelapan pajak. hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh McGee 2008, Nickerson, et al 2009, Suminarsasi 2011, dan Suryani 2013.
Berdasarkan uji F yang telah dilakukan, maka intensitas pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax
knowledge, sistem perpajakan tax system, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud berpengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap
persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak dengan nilai Fhitung sebesar 5.080 Ftabel sebesar 2.427 dengan tingkat signifikansi 0.001 0.05.
2. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa variabel Kepatuhan Wajib Pajak perpajakan
memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap etika penggelapan pajak, hal ini dapat dibuktikan dengan nilai koefisien beta sebesar 0.224.
3. Hasil dari penelitian ini merupakan bahan evaluasi bagi pihak pemerintah dan Ditjen
pajak, serta memberikan motivasi kepada para Wajib Pajak untuk meningkatkan kesadaran mereka melakukan pembayaran pajak, terkhusus terhadap Wajib Pajak
Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Binjai. 4.
Etika penggelapan pajak merupakan permasalahan yang sangat krusial di dalam bidang perpajakan, terutama dihadapkan pada penerapan self assessment system yang
sangat rentan dengan berbagai kecurangan. 5.
Penggelapan pajak pada dasarnya tidak dapat dianggap sebagai suatu tindakan yang etis dalam keadaan apapun dan bagaimanapun, namun demikian masih banyak
pembenahan yang harus dilakukan terkhusus pada sistem perpajakan dan penerapan undang-undang perpajakan untuk menghindarkan terjadinya diskriminasi perpajakan
yang berujung kepada etika penggelapan pajak tax evasion.
Universitas Sumatera Utara
103
5.2. Implikasi
Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa intensitas pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax
knowledge, sistem perpajakan tax system, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud berpengaruh baik secara parsial maupun secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak tax evasion. Dengan demikian, ini merupakan bagian dari evaluasi bagi pihak pemerintah dan Ditjen
pajak khususnya untuk sesegera mungkin melakukan tindakan korektif terhadap kinerjanya, dan merupakan evaluasi juga bagi setiap Wajib Pajak terkusus Wajib Pajak
Orang Pribadi yang terdeftar di KPP Pratama Binjai. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah harus lebih baik dalam mengalokasikan
dana perpajakan, mengakomodir, meningkatkan intensitas pemeriksaan pajak, melakukan sosialisasi perpajakan, dan bagaimana caranya pemerintah mampu meningkatkan
kesadaran Wajib Pajak untuk melakukan pembayaran pajak. Bagaimana caranya untuk mempertegas sanksi dan meningktakan kontrol yang lebih tinggi agar etika penggelapan
pajak tersebut tidak terjadi lagi. Hal yang paling penting adalah bagaimana caranya mengubah paradigma setiap Wajib Pajak bahwa etika penggelapan pajak tersebut tidak
akan pernah menjadi suatu tindakan yang dianggap etis. Ditjen pajak merupakan wadah yang harus mampu melayani Wajib Pajak dengan baik, dan Wajib Pajak harus senantiasa
patuh terhadap berbagai peraturan perpajakan. Dalam keadaan apapun harus ada pemikiran yang lebih baik bahwa kepentingan umum harus lebih diutamakan dari pada
kepentingan pribadi, maka dari itu pihak Wajib Pajak harus mampu melakukan pembayaran pajak secara sukarela untuk kepentingan bangsa dan negara tanpa harus
merasa keberatan dan melakukan tindakan penggelapan pajak yang diharamkan.
Universitas Sumatera Utara
104
5.3.Saran
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa bahwa intensitas pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax
knowledge, sistem perpajakan tax system, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud berpengaruh baik secara parsial maupun secara simultan terhadap variabel
dependen yaitu persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak tax evasion. Dengan demikian, berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti memberikan beberapa
saran diantaranya adalah: 1.
Dalam penelitian berikutnya sangat diharapkan akan menggunakan variabel yang lebih banyak dan lebih variatif, karena dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang
digunakan peneliti berpengaruh secara parsial maupun secara simultan. Oleh karena itu mungkin masih banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi etika
penggelapan pajak. Dan sangat diharapkan untuk penelitian yang selanjutnya bisa memperoleh responden yang jauh lebih banyak lagi, dan dilakukan penyebaran
kuesioner dibeberapa KPP yang terdaftar di dalam satu kanwil secara bersamaan. 2.
Sudah banyak penelitian yang dilakukan dibidang perpajakan, maka seharusnya pemerintah sesegera mungkin membenahi diri dan menunjukkan kepada masyarakat
bahwa mereka mampu memberikan kinerja yang lebih baik, dengan cara menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi dan kemudian mengambil tindakan
korektif. 3.
Untuk meminimalisir terjadinya etika penggelapan pajak, maka sistem perpajakan di Indonesia yaitu self assessment system harus sesegera mungkin dibenahi, dan
meningkatkan kontrolnya agar menjadi lebih baik dalam penerapannya. Sangat besar harapan peneliti kepada pemerintah agar pemerintah sendiri mampu
memberikan berbagai pandangan dan motivasi kepada seluruh masyarakat untuk
Universitas Sumatera Utara
105
memahamkan mereka bahwa etika penggelapan pajak merupakan suatu tindakan yang sangat tidak etis.Dengan demikian, sangat diharapkan pemerintah mampu mengubah
paradigma masyarakat yang menganggap bahwa etika penggelapan pajak tersebut dapat dianggap sebagai suatu tindakan yang etis.
Universitas Sumatera Utara
14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PEMBENTUKAN HIPOTESIS