94
jauh lebih besar daripada pajak yang sebenarnya harus mereka bayar Suryani, 2013.
Pendekatan negatif yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengupayakan peningkatan pajak atau penurunan tax evasion
ternyata cukup bermanfaat.Pendekatan negatif berupa ancaman pemeriksaan yang dibarengi
dengan denda yang besar cukup efektif untuk menekan tax evasion Wajib Pajak.Hal ini terlihat dari ketakutan terhadap kemungkinan kecurangan yang
dilakukan ketahuan, ternyata secara psikologis berpengaruh signifikan terhadap tindakan yang mereka lakukan.Tekanan psikologis ini menyebabkan
mereka cenderung tidak melakukan tax evasion.
4.1.3.5.3. Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X
1
, X
2
, X
3
, …X
n
terhadap variabel dependen Y secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang
terjadi antara variabel independen X
1
, X
2
, X
3
, …X
n
secara serentak terhadap variabel dependen Y. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin
mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah Sugiyono,
2013. Menurut Sugiyono 2013 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
0.00 – 0.199 = Sangat Rendah 0.20 – 0.399 = Rendah
0.40 – 0.599 = Sedang 0.60 – 0.799 = Kuat
0.80 – 1.000 = Sangat Kuat
Hasil analisis ini dapat dilihat dari tabel 4.21 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
95
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi Adjusted R
2 Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .604
a
.365 .293
2.15805 a. Predictors: Constant, Sistem perpajakanX4, Penerapan Kepatuhan wajib
pajak X2, Pengetahuan wajib pajak X3, Intensitas pemeriksaan pajak X1 b. Dependent Variable: Etika Penggelapan pajak Y
Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda R, koefisien determinasi R Square, dan koefisien determinasi
yang disesuaikan Adjusted R Square.Berdasarkan tabel model summarybdi atas diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda R sebesar 0.604.Ini
menunjukkan bahwa variabel intensitas pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax
knowledge, sistem perpajakan tax system, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud terhadap etika penggelapan pajakmempunyai
hubungan yang kuat. Hasil pada tabel 4.21 di atas juga menunjukkan bahwa nilai
koefisien determinasi R Square sebesar 0.365 dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan Adjusted R Square adalah 0.293. Hal
ini berarti 29.3 variasi dari penggelapan pajakbisa dijelaskan oleh variasi variabel independen intensitas pemeriksaan pajak tax audit, kepatuhan
Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan
fiscal fraud . Sedangkan sisanya 100 - 29.3 = 70.7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini seperti
variabel kecenderungan personal Ayu, 2009, teknologi informasi Ayu, 2009, dan budaya yang berbeda Mcgee, 2008diharapkan variabel lain ini
juga akan mempengaruhi penggelapan pajak dan penelitian ini akan lebih
Universitas Sumatera Utara
96
dikembangkan lagi untuk mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi penggelapan pajak. Jadi terdapat banyak variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi penggelapan pajak, dengan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penggelapan pajak, maka akan mencegah terjadinya
penggelapan pajak yang sering terjadi di indonesia, sehingga kasus perpajakan lainnya dapatterungkap Suryani, 2013.
4.1.4. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji statistik regresi linear berganda yang telah dilakukan, mengenai variasi variabel independen intensitas pemeriksaan pajak tax audit,
kepatuhan Wajib Pajak tax compliance, pengetahuan Wajib Pajak tax knowledge, sistem perpajakan tax system, dan kemungkinan terdeteksinya kecurangan fiscal fraud
terhadap persepsi Wajib Pajak mengenai etika penggelapan pajak Tax Evasion. Maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Intensitas pemeriksaan pajak berpengaruh negatif terhadap etika penggelapan pajak.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif secara parsial di dalam hubungan antara intensitas pemeriksaan pajak terhadap etika
penggelapan pajak.Hal ini dapat di buktikan dengan nilai probabilitas t yang kurang dari 0.05.Dalam penelitian ini, intensitas pemeriksaan pajak merupakan bagian dari
variabel yang baru diterapkan oleh peneliti untuk menilai sejauh mana pengaruhnya terhadap etika penggelapan pajak. Dengan demikian, apabila intensitas pemeriksaan
pajak semakin sering dilakukan, maka Wajib Pajak akan semakin enggan untuk melakukan penggelapan pajak. Pemeriksaan pajak dianggap sebagai alat kontrol
Universitas Sumatera Utara