29 non-obat yang terdapat pada masing-masing lembar checklist penelitian. Hasil
nilai yang diperoleh akan diubah kedalam skor dan di interprestasikan kedalam kategori yang dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Penilaian Pelayanan Kefarmasian Di Apotek Berdasarkan Menkes RI
Tahun 2008
Skor = Skor diperoleh x 100 Total skor
3.6.1.6 Wilayah Kota Medan
Kota medan memiliki 21 kecamatan. Peneliti membagi kota Medan menjadi dua wilayah yaitu wilayah pusat dan wilayah pinggiran dimana wilayah
pusat kota Medan terdiri dari 9 kecamatan dan wilayah pinggiran kota Medan terdiri dari 12 kecamatan. Pembagian wilayah di kota Medan oleh peneliti
didasarkan pada letak geografis di wilayah kota Medan, letak pemerintahan di wilayah kota Medan dan perkembangan infrastruktur ataupun perekonomian di
wilayah kota Medan. Pembagian wilayah kota Medan dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 54.
3.6.2 Gastritis
Gastritis atau maag adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya produksi asam lambung sehingga menyebabkan iritasi pada lambung. Maag atau
sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan Menkes RI, 2006.
Skor Kategori
81-100 Baik
61-80 Cukup
60 Kurang
Universitas Sumatera Utara
30
3.6.3 Apotek
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh apoteker Menkes RI, 2014.
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen Arikunto, 2006. Jenis validitas yang
digunakan dalam penelitian adalah validitas isi dan rupa. Uji validitas isi content validity digunakan untuk menilai validitas dari skenario dan lembar checklist.
Kedua instrumen tersebut dapat dikatakan valid karena isi dari kedua instrumen tersebut mewakili variabel yang akan diteliti yang diperoleh dari pustaka dan
sudah pernah digunakan pada penelitian terdahulu. Dalam penelitian ini digunakan validitas rupa yang didasarkan pada
penilaian format tampilan dari alat ukur yang ada Nisfiannoor, 2009. Validitas ini dianggap terpenuhi apabila penampilan alat ukur atau tes telah meyakinkan
dan memberi kesan mampu mengungkapkan apa yang hendak diukur Nisfiannoor, 2009. Metode simulasi pasien memiliki validitas rupa bila penyedia
layanan kesehatan tidak mengetahui adanya simulasi pasien Watson, et al, 2004. Skenario dan lembar checklist penelitian telah memenuhi uji validitas isi
content validity karena isi dari kedua instrumen tersebut telah divalidasi oleh expert yang ahli. Metode simulasi pasien yang digunakan telah memenuhi uji
validitas rupa karena setelah dilakukan pilot visit sebanyak sepuluh kali menunjukkan bahwa staf apotek tidak mengetahui adanya simulasi pasien.
Universitas Sumatera Utara