Tingkat Pelayanan Swamedikasi Pengaruh Wilayah Terhadap Tingkat Pelayanan Swamedikasi

46

4.5 Tingkat Pelayanan Swamedikasi

Berdasarkan data yang di peroleh dari pelayanan swamedikasi kepada pasien penderita gastritis di apotek di wilayah kota Medan, dilakukan perhitungan penilaian lembar checklist penelitian yang dapat dilihat pada Lampiran 4 Halaman 58 hingga Halaman 63. Dari hasil penelitian yang diperoleh, sebanyak 85 100 petugas apotek memberikan pelayanan swamedikasi dengan kategori kurang dan 48,23 petugas apotek yang belum sama sekali melakukan tindakan patient assessment, pelayanan informasi obat dan informasi non farmakologi kepada pasien. Data lengkap tingkat pelayanan tentang swamedikasi dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Distribusi Tingkat Pelayanan Tentang Swamedikasi yang Diberikan oleh Petugas Apotek. Kategori Jumlah Persentase Baik Cukup Kurang 85 100 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan swamedikasi yang diberikan oleh petugas apotek kepada pasien penderita gastritis di apotek di wilayah kota Medan masih belum menjalankan pelayanan kefarmasian dengan optimal khususnya pelayanan swamedikasi. Hal ini disebabkan petugas apotek kurang mengaplikasikan pelayanan yang berorientasi kepada pasien. Tenaga kefarmasian seharusnya melakukan patient assessment dalam melakukan pelayanan swamedikasi guna mempertimbangkan rekomendasi yang tepat dan juga harus memberikan informasi obat maupun informasi non farmakologi secara jelas dan terpercaya demi meningkatkan kualitas hidup pasien. Universitas Sumatera Utara 47 Menurut Menkes RI 2006 apoteker merupakan profesi kesehatan dalam bidang kefarmasian yang memiliki peranan penting dalam memberikan nasihat, bantuan dan petunjuk kepada pasien yang ingin melakukan swamedikasi.

4.6. Pengaruh Wilayah Terhadap Tingkat Pelayanan Swamedikasi

Pengaruh wilayah terhadap tingkat pelayanan swamedikasi di apotek di kota Medan diperoleh dengan pengujian statistik terhadap wilayah kota Medan yang telah di bagi menjadi 2 wilayah berdasarkan letak geografis yang ada Gambar 4.5. Hasil uji statistik pengaruh wilayah terhadap tingkat pelayanan swamedikasi di apotek dapat dilihat pada Lampiran 5 Halaman 64. Gambar 4.5 Persentase Rata-rata Nilai Pelayanan Swamedikasi Berdasarkan Letak Wilayah Berdasarkan hasil uji Man Whitney yang diperoleh, hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat pelayanan swamedikasi yang diberikan oleh petugas apotek di apotek di wilayah pusat dan pinggiran kota Medan. Hasil ini dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,895 p 0,05. Pusat Pinggiran 9,58 12,32 Letak Wilayah T in gka t P ela ya na n Universitas Sumatera Utara 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka kesimpulan yang di dapat adalah: 1. Tingkat pelayanan swamedikasi kepada pasien penderita gastritis di apotek di wilayah kota Medan belum memenuhi standar dengan persentase 100 sampel apotek masih dalam kategori kurang dan 48,23 staf apotek yang sama sekali belum melakukan tindakan patient assessment, pelayanan informasi obat dan informasi non farmakologi. 2. Letak wilayah di kota Medan tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pelayanan swamedikasi yang diberikan oleh tenaga kefarmasian di apotek yang dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,895 p 0,05 pada uji Man Whitney.

5.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut 1. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih lanjut mengenai pelayanan swamedikasi dengan membandingkan pelayanan antara apotek jaringan dan apotek swasta. 2. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tingkat pelayanan resep obat di apotek dengan cara simulasi pasien. Universitas Sumatera Utara