56
3.6 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data perusahaan property dan real estate di BEI dan data laporan
keuangan perusahaan property dan real estate periode 2011-2014 serta buku-buku referensi, jurnal-jurnal dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan
variabel-variabel dalam penelitian. 3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang bersumber pada
benda-benda tertulis Arikunto, 2002. Metode ini dilakukan dengan cara melihat dan mempelajari dokumen-dokumen serta mencatat data tertulis yang ada
hubungannya dengan objek penelitian. Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan property dan real estate di
Bursa Efek Indonesia dari internet.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif sebagai berikut:
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data dikumpulkan, diklarifikasikan, dikelompokan, dianalisis dan diinterprestasikan
secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran mengenai objek yang dibahas.
Universitas Sumatera Utara
57
3.8.2 Analisis Regresi Linear Berganda
.Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ ε
Keterangan: Y = Financial Distress
Z”-score α = Konstanta
b
1,
b
2
= Koefisien Regresi Variabel Bebas X
1
= Current Ratio X
2
= Debt Ratio ε = Term of error
3.9. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi- asumsi klasik. Adapun pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji
normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas, dan
autokorelasi.
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
Erlina,2008. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis statistic dan analisis grafik Ghozali, 2005.
a. Analisis Statistik
Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov Smirnov K-S. Pedoman pengambilan
Universitas Sumatera Utara
58
keputusan rentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:
1. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,
2. nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal Ghozali: 2006.
b. Analisis Grafik Untuk melihat normalitas data dapat dilakukan dengan melihat
histogram atau pola distribusi data. Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan
melihat histogram dari nilai residualnya. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variable independen. Jika terjadi
korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk
melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau VIF 5 Ghozali, 2006.
Universitas Sumatera Utara
59
3. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan suatu situasi dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Erlina menyatakan bahwa “jika varians dari residual satu
pengamatan ke
pengamatan lainnya
tetap, maka
disebut homoskedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut
heterokedastisitas.” Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat scatterplot antar nilai prediksi variabel independen dengan
nilai residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Autokolerasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Masalah timbul karena residual atau kesalahan pengganggu tidak bebas dari observasi ke observasi lainnya. Masalah ini paling sering ditemukan pada
data runtut waktu atau time series karena gangguan pada seorang
Universitas Sumatera Utara
60
individukelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik
adalah model regresi yang bebas dari autokolerasi.
3.9.1 Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis pengaruh variabel inependen terhadap dependen. Untuk menguji apakah
hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji F F-test dan uji t t-test.
a. Uji F F-test
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variable independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan
membandingkan signifikansi F hitung dengan F tabel dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut: Ho diterima jika Fhitung Ftabel untuk α = 5
Ha diterima jika Fhitung Ftabel untuk α = 5
Kriteria pengujian hipotesis: 1.
H :b
1
:b
2
=0, artinya current ratio dan debt ratio secara simultan tidak signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real
estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
H
a
: b
1
≠b
2
≠0, artinya current ratio dan debt ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap financial distress pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
61
b. Uji t t-test Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan t
hitung
dengan t
tabel
dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
Ho diterima jika thitung ttabel untuk α = 5 Ha diterima jika thitung ttabel untuk
α = 5 Kriteria pengujian hipotesis:
1. Pengaruh current ratio terhadap financial distress pada perusahaan
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H
:b
1
= 0, artinya current ratio bepengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia H
a
:b
1
≠ 0, artinya current ratio bepengaruh negatif dan signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2.
Pengaruh debt ratio terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H :b
2
= 0, artinya debt ratio bepengaruh positif dan tidak signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
62
H
a
:b
2
≠ 0, artinya debt ratio bepengaruh positif dan signifikan terhadap financial distress pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 1. PT. Cowell Development Tbk COWL
Cowell Development Tbk COWL
didirikan tanggal 25 Maret 1981 dengan nama PT Internusa Artacipta dan memulai kegiatan operasi komersialnya
sejak 1981. Induk usaha Cowell adalah PT Gama Nusapala, merupakan perusahaan yang dimiliki oleh PT Lestari Investindo Mandiri LIM. Pemegang
saham yang memiliki 5 atau lebih saham Cowell Development Tbk, antara lain: PT Gama Nusapala 72,80, Feral Investment Inc 12,40 dan Earvin Limited
8,12. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan COWL
bergerak dalam bidang jasa, pembangunan, dan perdagangan, terutama jasa pengelolaan gedung, pembangunan dan pengembangan perumahan, dan
perdagangan real estat. Kegiatan usaha utama COWL adalah pembangunan, pengembangan, dan penjualan unit Rumah, Ruko dan Kavling di perumahan
Melati Mas Residence, Serpong Park dan Serpong Terrace, yang berlokasi di Serpong, Tangerang.
Pada tanggal 10 Desember 2007, COWL memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham COWL
IPO kepada masyarakat sebanyak 250.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp130,- per saham dan disertai sebanyak
Universitas Sumatera Utara
64
150.000.000 Waran Seri I. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 19 Desember 2007.
2. PT. Ciputra Development Tbk CTRA
Ciputra Development Tbk CTRA
didirikan 22 Oktober 1981 dengan nama PT Citra Habitat Indonesia dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1984. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Ciputra Development Tbk 30092015, antara lain: PT Sang Pelopor 30,63, Credit
Suisse AG Singapore Trust AC Clients-2023904000 7,95 dan Fine-C Capital Group Ltd. 5,42. PT Sang Pelopor merupakan induk usaha terakhir dari
Ciputra Development. Saat ini, CTRA memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI, antara lain: Ciputra Property Tbk
CTRP dan
Ciputra Surya Tbk CTRS
. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CTRA
adalah mendirikan dan menjalankan usaha di bidang pembangunan dan pengembangan perumahan real estat, rumah susun apartemen, perkantoran,
pertokoan, pusat niaga, tempat rekreasi dan kawasan wisata beserta fasilitas- fasilitasnya serta mendirikan dan menjalankan usaha-usaha di bidang yang
berhubungan dengan perencanaan, pembuatan serta pemeliharaan sarana perumahan, termasuk tapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub keluarga,
restoran dan tempat hiburan lain beserta fasilitas-fasilitasnya. Saat ini Ciputra Development Tbk mengembangkan dan mengoperasikan 33 properti perumahan,
pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, pergudangan kompleks dan lapangan golf di 20 kota besar di seluruh Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
65
Pada tanggal 18 Februari 1994, CTRA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CTRA IPO
kepada masyarakat sebanyak 50.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.200,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 28 Maret 1994.
3. PT. Ciputra Property Tbk CTRP
Ciputra Property Tbk CTRP
didirikan dengan nama PT Citraland Property tanggal 22 Desember 1994 dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1984. Induk usaha dari Ciputra Property Tbk adalah Ciputra Development Tbk
CTRA miliki 56,25 saham CTRP, sedangkan induk usaha
terakhir dari Ciputra Property Tbk adalah PT Sang Pelopor. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CTRP
meliputi mendirikan dan menjalankan usaha-usaha pembangunan, pengelolaan, dan penyewaan di bidang perhotelan, rumah susun apartemen, perkantoran,
pertokoan, pusat niaga, dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. Proyek-proyek yang didirikan dan dijalankan oleh Ciputra Property Tbk, antara lain: Ciputra
World I Jakarta, Ciputra World II Jakarta, Ciputra World II Extention Jakarta, Hotel Mal Ciputra Jakarta, Hotel Mal Ciputra Semarang, Somerset Grand
Citra Service Residence Jakarta, Dipo Business Center, Ciputra International dan Citradream Budget Hotel, Ciputra Beach Resort Bali.
Pada tanggal 30 Oktober 2007, CTRP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CTRP IPO
kepada masyarakat sebanyak 3.010.000.000 dengan nilai nominal Rp250,- per
Universitas Sumatera Utara
66
saham dengan harga penawaran Rp700,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 07 Nopember 2007.
4. PT. Ciputra Surya Tbk CTRS
Ciputra Surya Tbk CTRS
didirikan tanggal 21 Nopember 1989 dengan nama PT Bumi Citrasurya dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal
1 Maret 1993. Kemudian 28 Desember 1990, nama PT Bumi Citrasurya diubah menjadi PT Citraland Surya. Selanjutnya tanggal 18 Pebruari 1997, nama
perusahaan diubah lagi menjadi PT Ciputra Surya. Induk usaha dari CTRS adalah Ciputra Development Tbk
CTRA , sedangkan induk usaha terakhir dari CTRS
adalah PT Sang Pelopor. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Ciputra Surya Tbk 30092015 adalah Ciputra Development Tbk
CTRA 62,66.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CTRS mencakup antara lain, perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan penjualan
kawasan perumahan real estat, perkantoran, pertokoan, pusat niaga beserta fasilitas-fasilitasnya.
Saat ini, Ciputra Surya Tbk mengembangkan dan mengoperasikan proyek di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi, yakni: CitraLand, Ciputra World, UC
Apartments, Ciputra Golf, Club Hotel dan CitraLand The GreenLake Surabaya; CitraHarmoni, CitraGarden dan CitraIndah Sidoarjo; CitraGarden
dan CitraLand Lampung; The Taman Dayu; CitraSun Garden dan CitraGrand Semarang; CitraLand dan CitraGrand Kendari; CitraLand Denpasar; CitraSun
Universitas Sumatera Utara
67
Garden dan CitraGrand Mutiara Yogyakarta; CitraLand Palu; CitraLand Bagya City Medan; CitraLand Jayapura dan CitraLand City Makassar.
Pada tanggal 29 Desember 1998, CTRS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk menjadi perusahaan publik tanpa Penawaran Umum atas
seluruh saham biasa atas nama Perusahaan sebanyak 420.188.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia BEI pada tanggal 15 Januari 1999. 5. PT. Duta Anggada Realty Tbk DART
Duta Anggada Realty Tbk DART
didirikan tanggal 30 Desember 1983 dengan nama PT Duta Anggada Inti Pratama dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1984. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Duta Anggada Realty Tbk, antara lain: PT Duta Anggada pengendali
44,94, BNYM SANV AS Cust of Bank Of Singapore Limited 18,25, Crystal Development Pte. Ltd. 17,56 dan UOB Kay Hian Finance Limited
8,91. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DART
terutama bergerak dalam bidang pembangunan real estat. Kegiatan utama DART adalah pembangunan, penjualan, penyewaan dan pengelolaan bangunan
apartemen, perkantoran dan pusat perbelanjaan serta bangunan parkir dan kegiatan usaha lain yang berhubungan. Duta Anggada Realty memiliki properti
disewakan yang sudah beroperasi, antara lain: Plaza Chase, Plaza Bapindo, Plaza Great River, Citywalk Sudirman, dan STIE Panjaitan, sedangkan properti untuk
disewakan yang masih dalam pembangunan yaitu Holiday Inn Suites, Hilton
Universitas Sumatera Utara
68
Garden Inn dan Icon Towers office, retail, hotel. Adapun properti untuk dijual yaitu Sinarmas MSIG Tower, La Maison Barito, Plaza Jatinegara, dan Icon
Towers office. Pada tahun 1990, DART memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham DART IPO Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 08 Mei 1990.
6. PT. Bakrieland Development Tbk ELTY
Bakrieland Development Tbk dahulu PT Elang Realty Tbk ELTY
didirikan dengan nama PT Purilestari Indah Pratama pada tanggal 12 Juni 1990 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1990. Pemegang saham
yang memiliki 5 atau lebih saham Bakrieland Development Tbk adalah CGMI 1 Client Safekeeping Account 10,41 dan Interventures Capital Pte. Ltd.
8,97.Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ELTY adalah bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa, termasuk
usaha jasa manajemen dan penyertaan pada Entitas yang berhubungan dengan usaha real estat dan properti, serta dalam bidang infrastruktur. Bakrieland dan
anak usaha memiliki properti yang terletak di Jakarta, Bogor, Malang, Sukabumi, Bekasi, Lampung, Batam, Balikpapan, Tangerang dan Bali.
Pada tanggal 13 Oktober 1995, ELTY memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO
Perusahaan kepada masyarakat sebanyak 110.000.000 dengan nilai nominal
Universitas Sumatera Utara
69
Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp625,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 30 Oktober
1995.
7. PT. Megapolitan Developments Tbk EMDE
Megapolitan Developments Tbk dahulu PT Megapolitan Developments Corporation
EMDE didirikan tanggal 10 September 1976 dan memulai
aktivitas usaha komersialnya sejak tahun 1978. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Megapolitan Developments Tbk 31052015, antara lain:
PT Cosmopolitan Persada Developments pengendali 66,78 dan Credit Suisse AG Singapore Trust AC Clients
– 2023904000 7,44. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan EMDE
adalah bergerak dalam bidang pembangunan real estat terutama pembangunan pertokoan dan pemukiman. Kegiatan usaha EMDE saat ini lebih difokuskan pada
pengembangan dan investasi bisnis properti. Proyek-proyek yang sedang dikembangkan EMDE, antara lain: superblok Centro Cinere yang berlokasi di
Cinere, superblok Vivo Sentul terletak di antara Bogor-Sentul-Cibinong-Jakarta dan melalui anak usaha PT Titan Property mengembangkan apartemen The
Habitat Karawaci yang berlokasi di Karawaci-Tangerang. Pada tanggal 30 Desember 2010, EMDE memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham EMDE IPO kepada masyarakat sebanyak 850.000.000 dengan nilai nominal Rp100,-
per saham saham dengan harga penawaran Rp250,- per saham. Saham-saham
Universitas Sumatera Utara
70
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 12 Januari 2011.
8. PT. Gowa Makasar Tourism Development Tbk GMTD
Gowa Makassar Tourism Development Tbk GMTD
didirikan tanggal 14 Mei 1991 dengan nama PT Gowa Makassar Tourism Development Corporation
dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 21 Juni 1997. Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham Gowa Makassar Tourism
Development Tbk 30042015, antara lain: PT Makassar Permata Sulawesi 32,50, Pemerintah Kab. Gowa 6,50, Pemerintah Kota Makassar 6,50,
Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan 13,00 dan Yayasan Partisipasi Pembangunan Sulawesi Selatan 6,50.
Untuk diketahui, Lippo Karawaci Tbk LPKR
menjadi induk usaha tidak langsung dari GMTD. Dimana LPKR menguasai 4,92 saham GMTD secara
langsung dan menguasai 52,36 saham GMTD secara tidak langsung termasuk 32,50 saham GMTD yang dimiliki PT Makassar Permata Sulawesi.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GMTD terutama bergerak dalam bidang pengembangan real estate dan urban
development, serta menjalankan usaha dalam bidang jasa termasuk pembangunan perumahan, apartemen, kondominium, hotel, kawasan pariwisata, dan pusat-pusat
komersial lainnya, serta pembangunan sarana rekreasi dan sarana penunjang lainnya. Saat ini proyek real estate dan property yang dikembangkan GMTD
berlokasi di Kawasan Pariwisata Tanjung Bunga, Makassar dan kawasan terpadu
Universitas Sumatera Utara
71
St. Moritz Makassar yang berlokasi di Panakkukang, pusat kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada tahun 2000, GMTD memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GMTD IPO kepada
masyarakat sebanyak 35.538.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 11 Desember 2000.
9. PT. Jaya Real Property Tbk JRPT
PT Jaya Real Property Tbk JRPT
didirikan tanggal 25 Mei 1979 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1980. Pemegang saham yang
memiliki 5 atau lebih saham JRPT adalah PT Pembangunan Jaya 63,59 dan Citiview Properties Limited, Hongkong 12,36. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JRPT pengembangan kota urban development yang meliputi pengembangan kawasan perumahan dan industri,
pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan tidak langsung melalui anak usaha
maupun patungan dengan pihak-pihak lain. Saat ini kegiatan JRPT terutama adalah pembangunan perumahan dan
pengelolaan usaha properti, meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan pusat perbelanjaan dengan proyek Bintaro Jaya, Graha Raya, Bintaro
Trade Center, Plaza Bintaro Jaya, Plaza Slipi Jaya, Pasar Senen V, Pusat Grosir Senen Jaya, Jembatan Multiguna Senen Jaya, Bintaro Jaya Xchange, Pasar
Universitas Sumatera Utara
72
Modern dan Pengelola Kawasan Bintaro serta melakukan investasi pada anak usaha dan asosiasi.
Pada tanggal 02 Juni 1994, JRPT memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untukmelakukan Penawaran Umum Perdana Saham JRPT IPO
kepada masyarakat sebanyak 35.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp5.200,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 29 Juni 1994.
10. PT. Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA
Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA
didirikan tanggal 12 Januari 1989 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 1989. Pemegang saham
yang memiliki 5 atau lebih saham Kawasan Industri Jababeka Tbk, antara lain: Meadowood Capital, Ltd 12,65 dan Intellitop Finance Limited 7,317.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KIJA meliputi usaha di bidang kawasan industri berikut seluruh sarana penunjangnya,
antara lain pembangunan perumahan, apartemen, perkantoran, pertokoan, pembangunan dan instalasi pengelolaan air bersih, limbah, telepon dan listrik serta
sarana-sarana lain yang diperlukan dalam menunjang pengelolaan kawasan industri, juga termasuk diantaranya penyediaan fasilitas-fasilitas olahraga dan
rekreasi di lingkungan kawasan industri, ekspor dan impor barang-barang yang diperlukan bagi usaha-usaha yang berkaitan dengan pengembangan dan
pengelolaan kawasan industri. Pada tanggal 05 Desember 1994, KIJA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KIJA IPO
Universitas Sumatera Utara
73
kepada masyarakat sebanyak 47.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 10 Januari 1995.
11. PT. Lippo Cikarang Tbk LPCK
Lippo Cikarang Tbk LPCK
didirikan tanggal 20 Juli 1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 20 Mei 1989. Pemegang saham yang
memiliki 5 atau lebih saham Lippo Cikarang Tbk 30042015, antara lain: PT Kemuning Satiatama pengendali, dengan persentase kepemilikan sebesar
42,20. Dimana 100 saham PT Kemuning Satiatama dimiliki secara tidak langsung oleh Lippo Karawaci Tbk
LPKR .
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LPCK adalah pengembangan kota urban development yang meliputi pengembangan
kawasan perumahan dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum, penyediaan jasa-jasa pendukung, serta melakukan investasi, baik langsung dan
tidak langsung melalui anak usaha maupun patungan dengan pihak-pihak lain. Saat ini, kegiatan usaha utama LPCK adalah pembangunan kawasan industri,
perumahan, apartemen dan penyediaan jasa-jasa penunjang lainnya. Pada tanggal 27 Juni 1997, LPCK memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LPCK IPO kepada masyarakat sebanyak 108.588.000 dengan nilai nominal Rp500,- per
saham dengan harga penawaran Rp925,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 24 Juli 1997.
Universitas Sumatera Utara
74
12. PT. Moderland Realty Ltd Tbk MDLN
Modernland Realty Tbk MDLN
didirikan tanggal 12 Nopember 1983 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Pemegang saham yang
memiliki 5 atau lebih saham MDLN, antara lain: AA Land Pte Ltd pengendali 28,80 dan PT Bumi Perkasa Permai 6,38.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MDLN meliputi antara lain, pengembangan real estat, golf dan country club, kontraktor
dan perdagangan, pembangunan kawasan industri dan pergudangan, rumah susun, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan, serta jasa pengelolaan lapangan golf.
Saat ini, kegiatan MDLN berupa pengembangan dan penjualan real estat dan apartemen serta pengelolaan lapangan golf dan restoran club house dan
perhotelan. Proyek real estat MDLN, yaitu Kota Modern dan Apartemen Golf Modern berlokasi di Tangerang; Taman Modern dan Modern Jakarta berlokasi di
Cakung; dan Bukit Modern berlokasi di Pondok Cabe, sedangkan proyek lapangan golf dan club house Padang Golf Modern berlokasi di Tangerang.
Pada tanggal 18 Desember 1992, MDLN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MDLN
IPO kepada masyarakat sebanyak 22.800.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 18 Januari 1993.
Universitas Sumatera Utara
75
13. PT. Metropolitan Land Tbk MTLA
Metropolitan Land Tbk Metland MTLA
didirikan tanggal 16 Pebruari 1994 dan mulai beroperasi secara komersial pada Desember 1994. Pemegang
saham yang memiliki 5 atau lebih saham Metropolitan Land Tbk 31072015, antara lain: Reco Newtown Pte., Ltd., Singapura 37,50, PT Metropolitan
Persada Internasional 22,74, DBS Bank LTD SA PTSL as Trustee of NS ASEAN Hospitality and Real Estate Fund 14,68 dan Netstar Holdings
Limited, British Virgin Islands 13,95. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Metland
terutama meliputi bidang pembangunan perumahan dan konstruksi bangunan serta menyediakan jasa. Saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Metland meliputi
pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan, hotel dan penjualan tanah berikut bangunan rumah dan ruko serta melakukan investasi pada entitas anak.
Pada tanggal 09 Juni 2011, MTLA memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MTLA kepada
masyarakat sebanyak 1.894.833.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp240,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 20 Juni 2011.
14. PT.Metro Realty Tbk MTSM
Metro Realty Tbk MTSM
didirikan 07 Februari 1980 dengan nama PT Melawai Indah Plaza dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1982.
MTSM beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain: 1.
PT Melawai Indah Plaza, 07-Feb-1980
Universitas Sumatera Utara
76
2. Metro Supermarket Realty Tbk, 27-Nop-1992
3. Metro Realty Tbk, 24-Jul-2009
Pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham MTSM, antara lain: PT Yakin Wiskon 34,53, Bara Pte Ltd. 20,67, PT Perkasa Makmur Amara
19,19 dan PT Suryasakti Budimarkarti 6,56. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MTSM
adalah bergerak di bidang usaha properti dan pengelolaan gedung. Saat ini, gedung yang dikelola oleh MTSM, antara lain: Gedung Metro Pasar Baru di Jl.
H. Samanhudi, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Gedung Melawai Plaza di Jl. Melawai Raya No. 166, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Metro Sunter Plaza di Jl.
Danau Sunter, Jakarta Utara. Selain menggelola gedung, MTSM bersama anak usaha juga mengembangkan komplek perumahan dan apartemen di Jl. Danau
Sunter Utara, Jakarta dengan nama Komplek Metro Sunter. Pada tanggal 30 Nopember 1991, MTSM memperoleh pernyataan efektif
dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MTSM IPO kepada masyarakat sebanyak 1.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp5.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 08 Januari 1992.
15. PT. Pakuwon Jati Tbk PWON
Pakuwon Jati Tbk PWON
didirikan tanggal 20 September 1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 1986. Pemegangan saham
yang memiliki 5 atau lebih saham Pakuwon Jati Tbk, antara lain: Burgami
Universitas Sumatera Utara
77
Invesment Limited 20,90, PT Pakuwon Arthaniaga 16,75, Concord Media Investment Ltd 7,39 dan Raylight Investment Limited 7,15.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PWON bergerak dalam bidang pengusahaan, antara lain: pusat perbelanjaan Tunjungan
Plaza, Supermall Pakuwon Indah, Royal Plaza, Blok M Plaza, pusat perkantoran Menara Mandiri, hotel dan apartemen Sheraton Surabaya Hotel, Towers dan
Somerset, serta real estat Pakuwon City dahulu Perumahan Laguna Indah, Gandaria City dan kota Kasablanka.
Pada tanggal 22 Agustus 1989, PWON memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IPO PWON
kepada masyarakat sebanyak 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 09 Oktober 1989.
16. PT. Roda Vivatex Tbk RDTX
Roda Vivatex Tbk RDTX
didirikan 27 September 1980 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Pemegang saham yang memiliki
5 atau lebih saham RDTX, antara lain: PT Geno Tatagraha pengendali 37,75, PT Geno Intiperkasa pengendali 37,24 dan UBS AG, Singapura
9,20. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan RDTX
meliputi usaha industri dan perdagangan. Saat ini kegiatan RDTX meliputi usaha industri tekstil kain, perdagangan dan investasi dalam saham, serta menjalankan
usaha di bidang property melalui anak usahanya, antara lain: PT Chitatex Peni
Universitas Sumatera Utara
78
kegiatan penyewaan ruang perkantoran Menara Bank Danamon, di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. E IV6, Mega Kuningan, Jakarta, gedung Menara Standard Chartered
berlokasi di Jl. Prof. Dr. Satrio, Karet Semanggi. Pada tanggal 03 April 1990, RDTX memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham RDTX IPO kepada masyarakat sebanyak 1.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia BEI pada tanggal 14 Mei 1990.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisiss Deskriptif