Pengujian Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

79 Dari Hasil Analisis Deskriptif, maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Current ratio minimum adalah 0,4296 yaitu perusahaan RDTX pada tahun 2011, nilai current ratio maximum adalah 18,9850 yaitu perusahaan MTSM paa tahun 2014. Rata-rata current ratio sebesar 2.095458. 2. Debt ratio minimum adalah 0,1175 yaitu perusahaan MTSM pada tahun 2014, nilai debt ratio maximum adalah 0,7402 yaitu perusahaan GMTD tahun 2012. Rata-rata debt ratio sebesar 0,44037. 3. Z”-Score minimum adalah 0,75 ,dan nilai Maximum adalah 13,52. Rata-rata Z”-Score adalah 4.2923. 4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

4.2.2.1.1 Analisis Statistik

Hasil dari analisis statistik dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 64 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,66422911 Most Extreme Differences Absolute ,139 Positive ,139 Negative -,080 Kolmogorov-Smirnov Z 1,108 Asymp. Sig. 2-tailed ,171 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 80 Pada tabel 4.2 dijelaskan bahwa nilai Asymp.sig. 2-tailed adalah 0.171dan diatas nilai signifikan 0.05. Dengan kata lain bahwa nilai signifikan menyatakan 0,171. Hal tersebut berarti bahwa P 0,05 maka data berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov Z lebih kecil dari 1.97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritic dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.2.2.1.2 Analisis Grafik

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.1 Hasil Analisis Grafik Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 81 Dari Gambar 4.1 histogram diatas data ditunjukkan bahwa data berdistribusi normal Karena grafik berada di atas nol sumbu y. Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Pada scatter plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya hal ini menunjukkan bahwa pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 82

4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Hasil dari Uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini: Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskeditas Dengan memperhatikan Gambar 4.2 scatterplot dapat dilihat bahwa titik menyebar merata dan tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara 83

4.2.3.3 Uji Autokorelasi

Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,763 a ,583 ,569 1,69129 1,938 a. Predictors: Constant, DR, CR b. Dependent Variable: zscore Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Adapun kriteria dari pengujian adalah : Du d 4-du, Pada tabel model summary dapat diperhatikan : dw = 1,938 , n = 64, x = 2 dilihat dari dw tabel maka nilai du = 1,6601 sehingga uji t pada tabel dapat dilihat sebagai berikut 1,6601 1,938 2,3999. maka tidak terjadi autokorelasi posistif dan negatif.

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas

Hasil dari uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 6,079 ,873 6,963 ,000 CR -6,655 1,691 -,363 -3,937 ,000 ,803 1,246 DR ,523 ,091 ,529 5,728 ,000 ,803 1,246 a. Dependent Variable: zscore Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 84 Uji multikolinearitas menggunakan uji VIF. Hanya melihat apakah nilai VIF untuk masing-masing variabel lebih besar dari 5 atau tidak. Bila nilai VIF lebih besar dari 5 maka diindikasikan model tersebut memiliki gejala multikolinieritas. Namun jika lebih kecil dari 10 maka tidak ada gejala multikolinearitas. Dengan persamaan yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya mutikolineritas adalah nilai Tolerence 0,10 atau VIF 5. Dan jika tidak ada gejala maka ditunjukkan dengan persamaan nilai tolerance 0.10 atau VIF 5. Dari Tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa nilai tolerance 0.803 yaitu 0.10 dan VIF 1.246 yaitu 5 , maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas.

4.2.3 Hasil Analisis Regresi linear Berganda Tabel 4.5

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 31 137

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Profit Margin Ratio, dan Total Asset Turnover terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 1 41

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 33

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 30

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - POLSRI REPOSITORY

0 0 13