commit to user 17
Total Quality
Approach hanya
dapat dicapai
dengan memperhatikan karakteristik TQM berikut ini :
1.  Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal. 2.  Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
3.  Menggunakan  pendekatan  ilmiah  dalam  pengambilan  keputusan dan pemecahan masalah.
4.  Memiliki komitmen jangka panjang. 5.  Membutuhkan kerjasama tim teamwork.
6.  Memperbaiki proses secara berkesinambungan. 7.  Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
8.  Memberikan kebebasan yang terkendali. 9.  Memiliki kesatuan tujuan.
10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.
I. STATISTICAL PROCESS CONTROL SPC
Statistical  process  control  SPC  adalah  sebuah  teknik  statistik yang  digunakan  untuk  memastikan  bahwa  proses  memenuhi  standar
Render,  2005.  SPC  digunakan  untuk  mengukur  kinerja  sebuah  proses. Salah satu alat yang digunakan adalah peta control control chart. Dimana
peta control dapat digunakan untuk : 1.  Mengetahui apakah telah terjadi perubahan proses produksi.
2.  Mendeteksi  adanya  penyebab-penyebab  yang  mempengaruhi proses.
commit to user 18
3.  Membuat standar suatu proses. Variasi  kualitas  produk  sering  timbul.  Dalam  proses  produksi  ada
dua jenis  variasi  yang timbul dalam proses produksi Montgomery dalam Pailit , 2005, yaitu:
1.  Assignable  cause  adalah  variasi  yang  dapat  dicari  sumber-sumber penyebabnya  dan  ini  harus  dihilangkan.  Misalnya,  kualitas  bahan
baku tidak homogen, petunjuk kurang jelas, kondisi mesin kurang baik.
2.  Random common cause adalah variasi natural variasi yang tidak dapat  dilacak  sumber-sumbernya  dan  variasi  jenis  ini  tidak  dapat
dihilangkan 100 , tetapi diminimalkan. Salah satu contoh adalah kualitas  bahan  baku  dibuat  sehomogen  mungkin,  tingkat
ketrampilan operator diupayakan sama. Peta  kontrol  dapat  dibagi  menjadi  dua  jenis,  peta  kontrol  atribut
dan  peta  kontrol  variabel.  Karakteristik  kualitas  yang  dapat  diukur  dan dinyatakan secara kuantitatif dinamakan variabel, sedangkan kualitas yang
dinilai  sebagai  sesuai  atau  tidak  sesuai  cacat  dinamakan  atribut.  Peta kontrol memberikan informasi tentang kemampuan proses, nilai parameter
proses  yang  penting,  dan  stabilitas  terhadap  waktu  sehingga  memberikan taksiran  kemampuan  proses.  Informasi  ini  sangat  berguna  bagi
perancangan produk dan proses. Pengertian  atribut  dalam  pengendalian  kualitas  berkaitan  dengan
karakteristik  kualitas  yang  dapat  digolongkan  atas  baik  diterima  dan
commit to user 19
cacat  ditolak.  Beberapa  peta  kontrol  atribut  yaitu  Feigenbsum  dalam Pailit, 2005 :
1.  Peta  kontrol  p  p  chart,  yaitu  peta  kontrol  untuk  fraksi  defektif fraction rejected fraction nonconforming.
2.  Peta  kontrol  np  np  chart,  yaitu  peta  kontrol  untuk  jumlah  item yang tidak sesuai number of nonconforming.
3.  Peta  kontrol  c  c  chart,  yaitu  peta  kontrol  untuk  jumlah ketidaksesuain number of nonconformities
4.  Peta  kontrol  u  u  chart,  yaitu  peta  kontrol  untuk  jumlah ketidaksesuaian per unit number of nonconformities per unit.
Manfaat  yang  dapat  diperoleh  dari  penerapan  Statistical  process control SPC menurut Mason and Fiju Antony 2000 :
1.  Mengurangi biaya dan usaha-usaha yang tidak berguna. 2.  Proses perbaikan output yang lebih besar.
3.  Konsistensi yang lebih baik dari output proses. 4.  Meningkatkan  informasi  operator,  kapan  dilakukan  atau  tidak
dilakukan suatu tindakan. 5.  Proses yang diprediksi dapat dicapai.
6.  Bahasa yang umum pada kinerja proses untuk orang yang berbeda di seluruh departemen.
7.  Grafik  SPC  membantu  membedakan  penyebab  khusus  dari penyebab umum variasi.
8.  Pengurangan variasi.
commit to user 20
9.  Reputasi  untuk  produk  dan  pelayanan  yang  berkualitas  tinggi, dengan demikian mengurangi complain konsumen.
10. Pasar saham yang sehat, atau meningkatkan efisiensiefektivitas. 11. Mengurangi biaya kualitas.
12. Mengurangi pemeriksaaninspeksiupaya pengujian. 13. Pemahaman tentang proses yang lebih efisen dan lebih baik.
14. Pengurangan  waktu  yang  digunakan  untuk  mengatasi  masalah kualitas.
J. PROSEDUR PENGENDALIAN KUALITAS