DATA DAN SUMBER TEKNIK ANALISIS

commit to user 29

C. DATA DAN SUMBER

Data penelitian ini berupa : 1. Data Primer Data primer adalah informasi yang diperoleh secara langsung dengan cara melakukan wawancara dengan karyawan pada bagian produksi IN Tee-shirt. Data yang diperoleh berupa data tentang gambaran umum perusahaan, produk-produk yang dihasilkan, dan lain-lain. 2. Data Sekunder Data sekunder dapat berupa data kerusakan produk IN Tee-shirt selama beberapa bulan. Selain itu juga berasal dari catatan-catatan perusahaan mengenai kerusakan produk.

D. TEKNIK ANALISIS

1. Pembuatan Diagram Fishbone Diagram ini sering disebut diagram tulang ikan fishbone diagram. Alat ini dikembangkan pertama kali pada tahun 1950. Diagram sebab dan akibat digunakan untuk mengidentiifikasi dan menganalisis suatu proses atau situasi dan menemukan kemungkinan penyebab suatu masalah atau persoalan yang terjadi. commit to user 30 Manfaat diagram ini adalah dapat memisahkan penyebab dari gejala, memfokuskan perhatian pada hal-hal yang relevan, serta dapat diterapkan pada setiap masalah. Cara untuk membuat diagram sebab akibat dimulai dengan menggunakan empat kategori, yaitu : material, mesin, manusia dan metode. Empat kategori tersebut member daftar yang baik untuk analisis awal. Bila diagram seperti ini dikembangkan secara sistematis, maka masalah kualitas yang mungkin terjadi dan tempat pemeriksaan dapat diketahui. 2. Pembuatan Diagram Pareto Setelah melakukan analisis dengan p-chart, maka akan diketahui apakah ada produk yang berada di luar batas kontrol atau tidak. Jika ternyata diketahui ada produk yang berada di luar batas kontrol, maka produk tersebut akan dianalisis lagi dengan menggunakan diagram pareto untuk diurutkan berdasarkan tingkat proporsi kerusakan terbesar sampai dengan yang terkecil. Diagram pareto pareto charts digunakan untuk mengklasifikasikan masalah menurut sebab dan gejalanya. Masalah didiagramkan menurut prioritas atau tingkat kepentingannya, dengan menggunakan format grafik batang. Diagram pareto ini akan membantu untuk lebih memfokuskan pada masalah kerusakan produk yang lebih sering terjadi, yang mengisyaratkan masalah- commit to user 31 masalah mana yang jika ditangani dapat memberikan manfaat balik terbesar. Lima langkah penyusunan diagram pareto, yaitu : a. Tentukan metode pengklasifikasian data, missal menurut masalah, sebab, ketidaksesuain, dan lain-lain. b. Tentukan karakteristik rangking yang akan digunakan, misalnya mata uang, frekuensi atau keduanya. c. Mengumpulkan data menurut interval atau waktu tertentu atau menggunakan data historis. d. Mencatat data dan merangking kategori mulai dari yang terbesar menuju yang terkecil. 3. Pembuatan bagan-p p-chart Penggunaan bagan-p p-chart merupakan cara utama untuk mengendalikan atribut. Walaupun atribut baik atau buruk dan diikuti distribusi binomial, distribusi normal dapat digunakan untuk menghitung batas bagan-p saat ukuran sample besar. Prosedur ini menyerupai pendekatan bagan–x yang juga merupakan dasar teorema batas kendali pusat. Langkah-langkah menyusun p-chart adalah sebagi berikut: a. Diambil sampel secara acak produk yang dihasilkan dan ditentukan proporsi produk rusak : Keterangan : commit to user 32 P = jumlah proporsi produk rusak. d = jumlah produk rusak n = jumlah produk yang diobservasi b. Menghitung rata-rata proporsi kerusakan p pada sejumlah sampel m p p p p m + + + = ...... 2 1 Keterangan : p = rata-rata prosentase kerusakan p = jumlah proporsi produk rusak m = jumlah sampel dalam subgroup Menentukan batasan pengendalian p z p UCL ˆ s + = p z p LCL ˆ s - = Keterangan : UCL = batas atas kendali LCL = batas bawah kendali p = rata-rata bagian yang ditolak dalam sampel z = jumlah standar deviasi z = 2 untuk batasan 95,5 ; z = 3 untuk batasan 99,7 pˆ s = standar deviasi distribusi sampel commit to user 33 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN