Kategori Tingkat Pengetahuan Pengetahuan Penderita DM .1 Pengetahuan Penderita DM Tentang Posbindu Lansia

Puskesmas, petugas juga dibantu oleh seorang masyarakat yang dengan sukarela menjadi penggerak kegiatan posbindu lansia. Konsep dari posbindu lansia yang ditetapkan bahwa posbindu lansia salah satu program pemberdayaan masyarakat dalam mencegah penyakit tidak menular, salah satunya adalah DM. Posbindu lansia merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan factor resiko penyakit tidak menular utama yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodic Kemenkes, 2012. Petugas kesehatan mempunyai peranan sentral dalam program integrasi di masyarakat dalam konsep posbindu lansia yaitu pelayanan dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. Agar penampilan kerja petugas kesehatan posbindu lansia dapat meningkat, maka kemampuan dan motivasi kerja petugas kesehatan merupakan prasyarat untu meraih prestasi kerja yang optimal. Jadi diharapkan kepada petugas kesehatan posbindu lansia agar member pelayanan yang baik dan selalu menjaga sikap.

5.3.6 Kategori Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian dari tabel 4.9 diketahui bahwa terdapat 4 orang 13,3 yang berpengetahuan kurang, 12 orang 40,0 yang berpengetahuan sedang, dan 14 orang yang berpengetahuan baik. Menurut Brunner 1975 bahwa pengetahuan yang baik diperoleh dari proses pembelajaran yang baik, dengan demikian penyebab tingginya angka responden yang memiliki pengetahuan kurang baik salah satunya yaitu kurangnya informasi yang bisa diterima responden saat mendapatkan informasi kesehatan. Universitas Sumatera Utara Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo 2010 bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu seperti mengikuti pendiidikan kesehatan. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Sesuai dengan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan seorang individu erat kaitannya dengan perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut ia memiliki alasan dan landasan untuk menentukan suatu pilihan. Kurangnya pengetahuan tentang posbindu lansia dan fungsi dari posbindu mengakibatkan rendahnya tindakan dalam pemanfaatan posbindu lansia. Sedangkan menurut pendapat Mantra 2009 didalam tesis Mintarsiah 2008 mengemukakan bahwa kemungkinan seseorang akan berbuat sesuatu tergantung pada hasil perpaduan dari keinginan bahwa kegiatan yang dilakukan akan bisa mencapai tujuan yang diinginkan, pentingnya tujuan tersebut menurut yang bersangkutan dan sarana maupun usaha yang diperlukan itu. Sedangkan menurut pendapat Kelman didalam tesis Mintarsiah 2008 bahwa perubahan melalui cara menyadari manfaat akan lestari karena pada cara perubahan ini akan menjadi bagian dari hidupnya. Perubahan inilah yang diharapkan akan dicapai dalam pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan. Menurut asumsi peneliti faktor internal dan faktor eksternal mempengaruhi tingkat pengetahuan responden. Pengetahuan seseorang erat kaitannya dengan Universitas Sumatera Utara perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut ia memiliki alasan dan landasan untuk menentukan suatu pilihan. 5.4 Sikap Penderita DM 5.4.1 Sikap Penderita DM Tentang Posbindu Lansia