Tahap Pengumpulan Data ANALISIS KONSUMSI DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN ENERGI BAHAN BAKAR MINYAK UNTUK KENDARAAN BERMOTOR DI SURAKARTA

commit to user III-15

3.3 Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan data terdiri dari dua langkah yaitu menentukan desain sampling dan riset serta menyusun dan menyebarkan kuesioner awal dan akhir. Adapun penjelasan masing-masing langkah yang ada pada proses pengumpulan data adalah sebagai berikut:

3.3.1 Penyusunan Kuesioner

Kuesioner adalah alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk menganalisis apakah faktor-faktor perilaku konsumen dalam keputusan pembelian yang meliputi faktor budaya, sosial, personal, dan psikologi dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam penggunaan bahan bakar minyak, serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor apakah yang paling berpengaruh terhadap keputusan menggunakan bahan bakar minyak. Langkah-langkah dalam menyusun kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner. 2. Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner. 3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub variabel yang lebih spesifik dan tunggal. 4. Menentukan jenis data yang akan ditentukan sekaligus untuk menentukan analisanya. Kuesioner dilakukan dengan tujuan untuk mendapat masukan dan validasi terhadap butir-butir pertanyaan beserta jawaban yang dibuat agar pertanyaan dan jawaban tidak menimbulkan presepsi ganda kepada responden.

3.3.2 Responden

Responden adalah orang yang berdomisili di wilayah kotamadya Surakarta. Jumlah reponden diperoleh dari data populasi jumlah kepala keluarga. Berdasarkan data statistik dari Badan Pusat Statistik Surakarta tahun 2008, jumlah populasi kepala keluarga di wilayah Surakarta, sebagai berikut: commit to user III-16 Tabel 3.3 Data populasi jumlah kepala keluarga di wilayah Surakarta Kecamatan KK Pasar Kliwon 20709 Banjarsari 43196 Serengan 13679 Jebres 30292 Laweyan 25019 Jumlah 132895 Sumber: BPS kota Surakarta, 2008 1. Metode sampling Responden diambil dari data jumlah kepala keluarga dikecamatan yang ada di wilayah Surakarta, selanjutnya metode yang digunakan adalah area sampling. Area sampling digunakan dengan tujuan supaya sampel yang diperoleh dapat mewakili masyarakat Kota Surakarta. Pengambilannya respondennya yaitu diambil dari tiap-tiap kecamatan, kemudian responden diambil dari kelurahan berdasarkan area, yaitu kelurahan yang berada didaerah urban atau area yang dekat dengan pusat kota dan kelurahan yang berada di pinggiran kota. Keurbanan pada penelitian ini ditentukan dengan melihat seberapa dekatnya sebuah kelurahan dari pusat Kota Surakarta. Dalam penelitian ini kawasan urban dan pinggiran ditentukan dengan menggunakan software map Surakarta dengan menghitung jarak dari masing- masing kelurahan menuju pusat kota Surakarta Balai Kota Surakarta. Selain itu juga memperhatikan dengan pusat Kota Surakarta, keurbanan sebuah kelurahan juga memperhatikan cepatnya sebuah informasi yang berasal dari pusat kota sampai kepada kelurahan tersebut. Selanjutnya pemilihan area disetiap kelurahan dilakukan secara random. Jumlah responden dilakukan secara proposional. Metode terakhir yang digunakan adalah purposive sampling dimana responden dipilih dengan maksud dan tujuan tertentu atau responden diambil karena dianggap responden memiliki informasi yang diperlukan dalam penelitian. Langkah pengambilan responden dapat dilihat pada gambar 3.7. commit to user III-17 Data populasi jumlah keluarga Rumus Taro Yamane 1 . 2 + = d N N n Jumlah responden se-Surakarta Metode area sampling Pengambilan responden di kelurahan berdasarkan area sampling Metode purposive sampling Gambar 3.4 Langkah pengambilan responden 2. Ukuran responden Penentuan jumlah responden menggunakan rumus Taro Yamane. 1 . 2 + = d N N n ...................................................................................... 3.1 1 05 , . 132895 132895 2 + = n n = 398,8 = 400 orang Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = level signifikansi yang diinginkan maka jumlah sampel yang digunakan sebanyak 400 responden dengan proporsi disetiap kecamatannya, sebagai berikut: commit to user III-18 Tabel 3.4 Jumlah responden di setiap kecamatan di wilayah Surakarta Kecamatan KK Jumlah responden Pasar Kliwon 20709 62 Banjarsari 43196 130 Serengan 13679 41 Jebres 30292 91 Laweyan 25019 75 Jumlah 132895 399 Sumber: BPS kota Surakarta, 2008 400 responden ini diperoleh dari 5 kecamatan yang ada disurakarta, selanjutnya pengambilan responden di setiap kecamatan dilakukan berdasarkan lokasi kelurahan dari pusat kota Surakarta daerah urban dan pinggiran kota. Hasil penentuan lokasi dan pengambilan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.5 Jumlah responden di setiap kelurahan di wilayah Surakarta KECAMATAN KELURAHAN JML.RESPONDEN JUMLAH Joyosuran 50 Kampung Baru 12 Kadipiro 119 Keprabon 11 Joyotakan 25 Kemlayan 16 Pucang Sawit 21 Mojosongo 70 Laweyan 24 Sriwedari 51 399 BANJARSARI SERENGAN JEBRES LAWEYAN 62 130 PASAR KLIWON 41 91 75 JUMLAH Sumber: Pengolahan Data,2010

3.3.3 Pengujian Data

Setelah kuesioner disebarkan kepada konsumen, maka perlu dilakukan pengujian terhadap kuesioner agar informasi yang diperoleh akurat. Pengujian kuesioner meliputi pengujian validitas dan pengujian reliabilitas. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi “ product moment” . Kemudian menguji taraf signifikan korelasi yaitu menguji signifikan r sebagai berikut: r hasil ≥ r tabel, maka pertanyaan valid r hasil ≤ r tabel, maka pertanyaan tidak valid commit to user III-19 Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Kuesioner dikatakan reliabel jika r hasil lebih besar dari r tabel r hasil r tabel. Semakin besar nilai alpha Cronbach, maka semakin tinggi tingkat reliabilitas penelitian yang dilakukan. Setelah uji validitas dan uji realibilitas dilakukan, pengujian selanjutnya adalah pengujian pada kuesioner yang menyangkut dalam pengolahan data yaitu uji outliers . Uji Outliers dilakukan dengan tujuan untuk melihat sebjumlah apa data pengganggu sebelum melakukan analisis cluster . Outliers merupakan data yang memiliki jumlah diatas rata-rata atau sebaliknya. Langkah-langkah menentukan outliers adalah sebagai berikut: 1. Membuat deskriptif dari data penelitian. 2. Melakukan standarisasi data zscore 3. Menentukan outliers

3.4 Pengolahan Data