commit to user
V-10
5.2 Karakteristik Penduduk Surakarta
Karakteristik penduduk Surakarta ini merupakan hasil dari analisis
cluster
pengguna bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor yang diteliti. Karakteristik ini terdiri dari tiga macam cluster,antara lain:
a.
Cluster
1
Cluster
1 mempunyai karakteristik usia, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berada di atas rata-rata populasi. Dimana jenis kelamin kebanyakan
responden adalah pria dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta, dengan posisi dalam keluarga sebagai suami. Dengan jumlah konsumsi bahan bakar
minyak premium sebanyak 2116 liter per bulan. Pada
cluster
pertama ini, karakteristik penduduk pengguna bahan bakar minyak di Surakarta mempunyai pendapatan yang berada di atas rata-rata
populasi. Sehingga dengan melihat jumlah pendapatan yang diatas rata-rata ini dapat dikategorikan sebagai orang yang mempunyai ekonomi yang sudah
mapan selain itu posisi atau peran dalam keluarganya dalam
cluster
ini adalah sebagai suami atau kepala keluarga. Pengambil keputusan dalam
cluster
ini adalah seorang ibu, dimana seorang ibu dirasa lebih mampu menimbang baik
atau buruknya dalam mengambil sebuah jalan keputusan bagi keluarganya, tetapi tetap melihat kembali pemberi batasan keluarga adalah seorang ayah
atau seorang suami. Pada
cluster
pertama ini dalam melakukan travelling lebih senang menggunakan kendaraan sendiri. Tujuan atau tempat favorit dalam
melakukan travelling pada
cluster
pertama ini adalah rumah saudara. Sedangkan dalam melakukan aktivitas hariannya,
cluster
pertama ini lebih menyoroti atau lebih mengutamakan menggunakan kendaraan sendiri berupa
sepeda motor roda dua pribadi dengan alasan kepraktisan. Dengan karakteristik masyarakat seperti pada
cluster
pertama ini, maka hal yang dapat dilakukan pemerintah adalah merealisasikan program
pengurangan subsidi untuk bahan bakar minyak. Sedangkan bagi pihak penyedia atau perusahaan dapat memperbanyak
supply
bahan bakar minyak non-subsidi seperti pertamax di Surakarta.
commit to user
V-11 b.
Cluster
2
Cluster
2 mempunyai karakteristik usia dan pendapatan berada di bawah rata-rata populasi, sedangkan jumlah anggota keluarganya berada di atas
rata-rata populasi. Jenis kelamin kebanyakan respondennya wanita, dengan pekerjaan sebagai pelajarmahasiswa. Posisi dalam keluarga adalah sebagai
anak. Dengan tingkat konsumsi bahan bakar minyak sebanyak 4439 liter per bulannya.
Karakteristik
cluster
kedua ini seluruh pengguna bahan bakar minyak di Surakarta memiliki usia dan pendapatan di bawah rata-rata dengan jumlah
anggota keluarga di atas rata-rata dari populasi. Dilihat dari jumlah anggota keluarga yang di atas rata-rata populasi maka dapat disimpulkan bahwa dalam
memenuhi kebutuhan akan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotornya akan sedikit mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan setiap
anggota keluarga juga akan membutuhkan sebuah pengeluaran uang dalam memperoleh bahan bakar minyak tersebut. Selain itu pada
cluster
kedua ini mayoritas adalah seorang pelajar atau mahasiswa yang belum mempunyai
pekerjaan, sehingga pengeluaran dalam tiap-tiap keluarga juga dipengaruhi oleh hal tersebut.
Pada
cluster
kedua ini, dalam melakukan kegiatan travelling maupun kegiatan sehari-hari mereka lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi
sepeda motor. Penggunaan akan kendaraan pribadi ini didasarkan pada alasan kepraktisan dalam berkendara.
Masyarakat pada
cluster
kedua ini memiliki ciri bahwa hampir semua sebagai pelajar atau mahasiswa, dengan demikian sebaiknya pemerintah tetap
memberikan subsidi bagi masyarakat dengan karakteristik seperti
cluster
kedua ini. Pemberian subsidi ini dapat dilakukan sementara, hal ini karena masyarakat pada
cluster
kedua tidak selamanya menjadi pengguna bahan bakar minyak bersubsidi, tetapi bisa jadi masyarakat pada
cluster
kedua merupakan calon penghuni
cluster
pertama. Sedangkan bagi pihak penyedia atau perusahaan sebaiknya tetap melakukan pengiriman bahan bakar minyak
bersubsidi sesuai dengan stok yang diperlukan oleh warga Surakarta.
commit to user
V-12 c.
Cluster
3
Cluster
3 mempunyai karakteristik usia berada di atas rata-rata populasi, sedangkan untuk pendapatan dan jumlah anggota keluarga berada di bawah
rata-rata populasi. Jenis kelamin responden kebanyakan pria, dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta. Peran atau posisi dalam keluarga adalah
suami. Dengan konsumsi bahan bakar minyak selama satu bulan sebanyak 2645 liter.
Hampir sama dengan
cluster
kedua,
cluster
ketiga memiliki karakteristik pendapatan berada di bawah rata-rata populasi. Tetapi yang membedakan
adalah pada
cluster
ketiga ini jumlah anggota keluarganya berada di bawah rata-rata polulasi yang ada. Dalam
cluster
ketiga ini peran istri sebgai pembatas belanja bahan bakar minyak dan suami yang memiliki sebagian
besar peran dalam keluarga. Hal ini dapat dikatakan bahwa keluarga dengan ciri
cluster
ketiga ini mempunyai pembatas belanja yang kuat, karena peran seorang istri dalam mengatur keadaan belanja keluarga sebagian besar akan
menghasilkan keadaan yang baik bagi keadaan keseimbangan perekonomian dalam keluarga meskipun pendapatan dari keluarga berada di bawah rata-rata
populasi. Dengan adanya tipe karakteristik masyarakat seperti pada
cluster
ketiga, program pengurangan bahan bakar minyak bersubsidi ini dapat dilakukan
dengan cara yang bertahap oleh pemerintah. Pengurangan bahan bakar minyak ini dapat dilakukan melalui distribusi bahan bakar minyak bersubsidi
secara tertutup untuk golongan pengguna tertentu atau pola subsidi langsung
www.suryaonline.com
. Sedangkan dari segi penyedia atau perusahaan dengan tipe karakteristik
seperti pada
cluster
ketiga, perusahaan dapat tetap menjalankan distribusi ke wilayah
Surakarta sesuai
dengan program
pemerintah mengenai
pendistribusian bahan bakar minyak secara tertutup.
Dari hasil analisis
cluster
karakteristik diatas, maka karakteristik masyarakat yang sesuai dalam penggunaan bahan bakar minyak di Kota Surakarta
adalah
cluster
pertama, karena dengan karakteristik seperti ini keseimbangan akan
commit to user
V-13
supply
dan
demand
bahan bakar miyak dapat terjaga. Selain itu dengan ciri pendapatan diatas rata-rata populasi ini, maka program pengurangan subsidi
bahan bakar minyak dapat terlaksana. Sedangkan untuk
cluster
kedua dan
cluster
ketiga dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran dalam membuat segmentasi pasar yang baik. Dengan
karakteristik masyarakat
cluster
kedua dan
cluster
ketiga, pihak perusahaan dapat memperhitungkan kebutuhan bahan bakar minyak di wilayah Kota Surakarta.
5.3 Analisis Indeks Konsumsi