commit to user
II-15 yang terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel
tersebut  yang  dipandang  mempunyai  sangkut  paut  yang  erat  dengan  ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
3.
Quota  Sampling
,  adalah  suatu  teknik  pengambilan  sampel  dimana  sampel diambil  dari  suatu  sub  populasi  yang  mempunyai  karakteristik-karakteristik
tertentu dalam batasan jumlah atau kuota tertentu yang diinginkan. 4.
Snowball  Sampling
,  adalah  suatu  teknik  pengambilan  sampel  yang  sangat sesuai digunakan untuk mengetahui populasi dengan ciri-ciri khusus yang sulit
dijangkau.  Pemilihan  pertama  dilakukan  secara  acak,  kemudian  setiap responden  yang  ditemui  diminta  untuk  memberikan  informasi  mengenai
rekan-rekan lain yang mempunyai kesamaan karakteristik yang dibutuhkan.
2.7 Pengujian Data
Penelitian  merupakan  sebuah  proses  yang  dilakukan  secara  sistematis dan  terencana  untuk  memecahkan  dan  mencari  setiap  jawaban  terhadap  sebuah
permasalahan  tertentu.  Beberapa  tahap  uji  yang  dilakukan  sebelum  melakukan pengolahn data dalam melakukan sebuah penelitian meliputi:
2.7.1 Uji validitas
Validitas  berasal  dari  kata
validity
yang  mempunyai  arti  sejauh  mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen ukur dalam melakukan fungsi ukurnya
Azwar,  S.,1997.  Validitas  menunjukkan  sejauh  mana  suatu  instrumen  ukur  itu dapat  mengukur  apa  yang  ingin  diukur.  Suatu  tes  atau  instrumen  ukur  dapat
dikatakan  mempunyai  validitas  yang  tinggi  apabila  alat  tersebut  menjalankan fungsi  alat  ukurnya,  atau  memberikan  hasil  ukur,  yang  sesuai  dengan  maksud
dilakukannya  pengukuran  tersebut.  Tes  yang  menghasilkan  data  yang  tidak relevan  dengan  tujuan  pengukuran  dikatakan  sebagai  tes  yang  memiliki  validitas
rendah. Validitas  alat  pengumpul  data  dapat  digolongkan  dalam  beberapa  jenis,
yaitu: A.
Validitas Isi
Content
Validitas  isi  suatu  instrumen  ukur  ditentukan  oleh  sejauh  mana  isi instrumen  ukur  tersebut  mewakili  semua  aspek  yang  dianggap  sebagai  aspek
commit to user
II-16 kerangka  konsep.  Dalam  penelitian,  seringkali  peneliti  hanya  mengukur  suatu
konsep berdasar satu aspek saja. B.
Validitas Kriteria
Criterion-Related
Validitas kriteria terdiri dari validitas konkuren
concurrent
dan prediktif
predictive
.  Validitas  konkuren  adalah  validitas  yang  diperoleh  dengan  cara mengkorelasikan  instrumen  ukur  baru  dengan  tolok  ukur  lain  yang  sudah  teruji
kevaliditasannya.  Sedangkan  validitas  prediktif  adalah  validitas  instrumen  ukur yang  dibuat  oleh  peneliti  untuk  memprediksikan  apa  yang  akan  terjadi  di  masa
yang akan datang. C.
Validitas Rupa Validitas rupa adalah jenis validitas yang berbeda dengan validitas lainnya
karena  validitas  rupa  tidak  menunjukkan  apakah  instrumen  ukur  mengukur  apa yang  ingin  diukur,  tetapi  hanya  menunjukkan  bahwa  dari  segi  ‘rupa’,  suatu
instrumen ukur tampaknya dapat mengukur apa yang ingin diukur. D.
Validitas Konstruk
Construct
Konstruk  adalah  kerangka  dari  suatu  konsep.  Dengan  mengetahui kerangka  konsepnya,  seorang  peneliti  dapat  menyusun  tolok  ukur  operasional
konsep tersebut. Langkah-langkah  pengujian  validitas  konstruk  meliputi  Husein,  Umar,
1989: 1.
Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur 2.
Melakukan  uji  coba  skala  pengukuran  tersebut  pada  responden  yang berjumlah  minimal  30  orang.  Dengan  jumlah  minimal  30  orang  ini  maka
distribusi nilai akan lebih mendekati kurva normal. 3.
Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban 4.
Menghitung  korelasi  antara  masing-masing  pernyataan  dengan  skor  total, dengan  salah  satu  cara  adalah  menggunakan  rumus  teknik  korelasi
product moment
. Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan korelasi adalah:
[ ]
[ ]
2 Y
2 Y
N 2
X 2
X N
Y X
XY N
r S
- S
× S
- S
S ×
S -
S =
.................................................. 2. 1
commit to user
II-17 Dimana :
r   = koefisien korelasi item dengan total pertanyaan N  = jumlah responden
X  = skor pertanyaan Y  = skor total sampel
Nilai r yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai r pada tabel
r product moment
yang dapat dilihat pada lampiran. Pernyataan-pernyataan tersebut dapat  dianggap  valid  bila  memiliki  konsistensi  internal,  yaitu  mengukur  aspek
yang  sama.  Apabila  dalam  perhitungan  ditemukan  pernyataan  yang  tidak  valid, kemungkinan  pernyataan  tersebut  kurang  baik  susunan  katanya  atau  kalimatnya,
karena kalimat yang kurang baik dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda.
2.7.2 Uji reliabilitas
Reliabilitas  adalah  indeks  yang  menunjukkan  sejauh  mana  suatu  instrumen ukur  dapat  dipercaya  atau  dapat  diandalkan  Singarimbun,  1989.  Bila  suatu
instrumen  ukur  dipakai  dua  kali  –  untuk  mengukur  konsep  yang  sama  dan  hasil pengukuran  yang  diperoleh  relatif  konsisten,  maka  instrumen  ukur  tersebut
reliabel. Reliabilitas diartikan sebagai tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran Azwar, 1997.
Secara  teoritis,  besarnya  koefisien  korelasireliabilitas  berkisar  antara 0.00  –  1.00.  Namun  pada  kenyataannya,  koefisien  0.00  dan  1.00  tidak  pernah
tercapai  dalam  pengukuran,  karena  konsistensi  maupun  ketidakkonsistensian yang sempurna tidak dapat terjadi dalam pengukuran aspek-aspek psikologis dan
sosial yang menggunakan manusia sebagai subjeknya, dimana dalam diri manusia terdapat  berbagai  sumber  eror  yang  sangat  mempengaruhi  kecermatan  hasil
pengukuran. Reliabilitas  dapat  dilakukan  dengan  menghitung  koefisien
Cronbach’s Alpha
.  Rumus  untuk  menghitung  koefisien
Cronbach’s  Alpha
adalah  dengan persamaan :
÷÷ ø
ö çç
è æ
S -
- =
t v
i v
n n
1 1
a
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2.2
commit to user
II-18 Dimana:
n =
jumlah variabelatribut v
i
= varians variabelatribut
v
t
= varians nilai total
2.7.3 Uji outlier
Outlier
adalah  nilai  ekstrim  yang  diperoleh  untuk  suatu  variabel  pada  case tertentu.  Pengertian  ekstrim  bukan  merupakan  ekstrim  absolut  tetapi  ekstrim
relatif  terhadap  sebagian  besar  nilai-nilai  lainnya  untuk  variabel  yang  sama.
Outlier
dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe, yaitu: 1.
Outlier
tipe 1,
outlier
yang terjadi karena kesalahan prosedur seperti kesalahan memasukkan data
coding
.
Outlier
tipe 1 sedapat mungkin harus dihilangkan. 2.
Outlier
tipe 2, adalah
outlier
yang terjadi karena kejadian yan luar biasa, yaitu secara  kebetulan  terpilih  nilai  ekstrim.
Outlier
tipe  2  dapat  dikeluarkan  dari sampel  jika  tidak  diinginkan  ada  nilai  ekstrim,  tentunya  dengan  pertimbangan
yang logis. 3.
Outlier
tipe 3,
outlier
yang terjadi karena kejadian yang luar biasa dimana nilai ekstrim  tersebut  tidak  dapat  dijelaskan  atau  secara  nalar  mesnya  nilai  akstrim
tersebut  tidak  pernah  mucul  bukan  bagian  populasi.
Outlier
tipe  3  harus segera dikeluarkan dari sampel karena tidak logis.
4.
Outlier
tipe  4,
outlier
dimana  nilainya  sendiri  tidak  ekstrim  tetapi kombinasinya  dengan  nilai  variabel-variabel  lain  menjadi  aneh  atau  tidak
lumrah
outlier multivariat
.  Jika  kombinasi  ini  dipandang  tidak  wajar  atau tidak  logis,  maka
outlier
tersebut  harus  dikeluarkan  dari  sampel,  tetapi  jika dianggap  sebagai  bagian  dari  populasi  ,  maka
outlier
tersebut  sebaiknya  tetap diikutkan dalam sampel Hair, 1998.
Setelah mendapatkan deskritif dari data penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan standarisasi data z
score
, yang dirumuskan, sebagai berikut: s
X x
z
- =
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.3
N x
x x
x X
N
+ +
+ +
=
-
....
3 2
1
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.4
commit to user
II-19 1
2 1
- -
=
å
N x
x
s . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.5
Keterangan: z
= nilai z score data
X =
nilai rata-rata σ
= standar deviasi x
= nilai data N
= jumlah data Jika  sebuah  data  outlier  maka  nilai  z  yng  didapat  lebih  besar  dari  angka  +2,5
dan lebih kecil dari angka -2,5.
2.8 Analisis Multivariat