commit to user
V-13
supply
dan
demand
bahan bakar miyak dapat terjaga. Selain itu dengan ciri pendapatan diatas rata-rata populasi ini, maka program pengurangan subsidi
bahan bakar minyak dapat terlaksana. Sedangkan untuk
cluster
kedua dan
cluster
ketiga dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran dalam membuat segmentasi pasar yang baik. Dengan
karakteristik masyarakat
cluster
kedua dan
cluster
ketiga, pihak perusahaan dapat memperhitungkan kebutuhan bahan bakar minyak di wilayah Kota Surakarta.
5.3 Analisis Indeks Konsumsi
Penentuan indeks konsumsi bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor di Surakarta di dasarkan pada model tingkat konsumsi gambar 3.5.
Indeks konsumsi bahan bakar minyak dipengaruhi oleh banyaknya jumlah anggota keluarga dan besarnya pengeluaran perbulan untuk membeli bahan bakar
minyak. Kemudian dari faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar minyak Kota Surakarta dilakukan perhitungan yang menghasilkan indeks
dari penggunaan bahan bakar minyak tersebut. Setelah melakukan perhitungan yang melibatkan faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat konsumsi bahan bakar minyak, maka diperoleh indeks konsumsi per orangan bahwa konsumsi masyarakat Surakarta sebesar Rp
102.122,8176 dan nilai indeks konsumsi bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotornya sebanyak 23 liter per orang. Sedangkan indeks konsumsi per
keluarga masyarakat Surakarta dapat diketahui dengan jumlah konsumsi keluarganya sebesar Rp 424.065 dan jumlah indeks konsumsi bahan bakar minyak
sebesar 95 liter per keluarga. Dengan pengeluaran per orang sebanyak 23 liter perbulan atau 95 liter
perbulan untuk satu keluarga, maka kebutuhan bahan bakar minyak jenis premium tiap bulannya sangat besar jika dikalikan dengan jumlah penduduk Surakarta. Hal
ini dapat diketahui apabila dibandingkan dengan stok bahan bakar jenis premium PT.Pertamina tiap bulannya.
commit to user
V-14
Gambar 5.18 Perbandingan Hasil dengan Data Penjualan
Hal demikian terjadi karena didalam perhitungan pada penelitian ini hanya mengitung pengeluaran per orang secara global. Dalam dunia nyata, pengeluaran
untuk keluarga tidak selalu 95 liter per bulan dengan komposisi jumlah penggunaan per anggota keluarga sebanyak 23 liter per bulan. Tetapi 95 liter per
bulan dengan tingkat rasio penggunaan antara suami, istri, dan anak berbeda. Dimana rasio tiap-tiap anggota keluarga ini adalah tingkat penggunaan kendaraan
bermotor yang disesuaikan dengan banyaknya aktivitas dari masing-masing anggota keluarga dengan kendaraan bermotor. Selain dipengaruhi oleh rasio dari
anggota keluarga yang berbeda, 95 liter pada masing-masing keluarga di Surakarta tidak sepenuhnya utuh menggunakan bahan bakar minyak jenis
Premium saja melainkan juga menggunakan bahan bakar minyak jenis Solar atau Biosolar.
Gambar 5.19 Perbandingan dengan Data Penjualan
commit to user
VI-1 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas kesimpulan dari analisa dan interpretasi hasil penelitian yang mengacu pada tujuan penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran untuk
mengimplementasikan manfaat yang dapat diberikan sebagai hasil dari penelitian ini.
6.1 Kesimpulan