c Membuka kesempatan yang seluas-luasnya kepada pekerja untuk belajar, baik
secara pribadi maupun melalui pendidikan dan pelatihan yang dirancang dan diprogramkan.
d Membantu setiap orang yang menghadapi kesulitan dalam melakukan tugas,
misalnya dengan memberikan bimbingan, penyuluhan, pelatihan atau pendidikan.
Ivancevich et, al 2006:216, Tujuan dasar dari evaluasi tentu saja adalah untuk menyediakan informasi mengenai kinerja pekerjaan. Akan tetapi secara spesifik,
informasi tersebut dapat memenuhi berbagai tujuan. Beberapa tujuan yang utama antara lain:
a Menyediakan dasar untuk alokasi penghargaan, termasuk kenaikan gaji, promosi,
transfer, pemberhentian dan sebagainya. b
Mengidentifikasi karyawan yang berpotensi tinggi. c
Memvalidasi efektivitas dari prosedur pemilihan karyawan. d
Mengevaluasi program pelatihan sebelumnya. e
Menstimulasi perbaikan kinerja. f
Mengembangkan cara untuk mengatasi hambatan dan penghambat kinerja. g
Mengidentifikasi kesempatan pengembangan dan pelatihan h
Membentuk kesempatan supervisor karyawan mengenai ekspektasi kinerja.
2.3. Kerangka Konseptual
Kinerja setiap individu berbeda dengan individu lainnya sesuai dengan tingkat besar dan kecilnya pengetahuan, keterampilan dan motivasi yang dimiliki oleh individu
tersebut. Demikian pula dengan kelompok, kinerja kelompok satu dengan kelompok lainnya tidak akan sama karena anggota kelompok memiliki perbedaan pemahaman
Universitas Sumatera Utara
tentang kinerja secara berbeda pula. Untuk memberikan kesamaan kinerja, maka perusahaan harus menetapkan pengukuran yang standar agar dapat dijadikan pedoman
oleh setiap karyawan. Karakteristik individu merupakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang membedakan
antara individu yang satu dengan individu yang lain. Karakteristik individu yang berbeda-beda meliputi: karakteristik demografis, kemampuan, kepribadian, persepsi dan
sikap, merupakan latar belakang yang dibawa individu dalam memasuki sebuah lingkungan kerja dan mempengaruhi masing-masing individu dalam melakukan
pekerjaannya, sehingga tingkat kinerjanya akan berbeda-beda pula. Robbins 2008:56, bahwa variabel ditingkat individu meliputi karakteristik
biografis, kemampuan, kepribadian, proses belajar, persepsi, sikap dan kepuasan kerja. Jadi pengaruh karakteristik individu terhadap kinerja karyawan terjadi karena karyawan
bekerja sesuai kemampuan, kepribadian, persepsi dan sikap serta taat pada aturan kerja atau beretika dalam bekerja. Sehingga karyawan sudah menyelesaikan pekerjaannya
yang pada akhirnya berdampak positif pada kinerja karyawan. Perkembangan perusahaan dapat ditinjau dengan melihat hasil kinerja. Dengan
penilaian tersebut akan terlihat hasil mengenai kinerja para karyawan apakah kinerjanya sudah baik, cukup, atau kurang. Hasil kinerja yang baik mampu memotivasi kerja
karyawan agar antusias dalam melaksanakan tugas pekerjaannya dengan lebih baik, karena kinerja digunakan sebagai alat untuk mengendalikan perilaku karyawan,
membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi, dan penempatan karyawan pada posisi yang sesuai.
Motivasi dalam diri seorang karyawan timbul karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, status
Universitas Sumatera Utara
pernikahan dan jumlah tanggungan dalam keluarga merupakan motivasi faktor internal seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan, motivasi yang timbul dari faktor
eksternal seorang karyawan diantaranya ialah hubungan atasan dan bawahan, hubungan sesama rekan kerja, peraturan dan kebijakan perusahaan, kondisi kerja, kompensasi,
penunjang kesehatan. Motivasi kerja karyawan sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja
karyawan ini dapat dinilai dari kualitas kerja dan kuantitas kerja. Berdasarkan keterangan yang telah jelaskan sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan
bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh karakteristik individu dan motivasi kerja karyawan.
Untuk mengetahui pengaruh karakteristik individu dan motivasi kerja maka terhadap kinerja dibuatlah ke dalam suatu kerangka konseptual. Karakteristik individu
dan motivasi kerja adalah sebagai variabel bebas variabel independen, sedangkan kinerja karyawan adalah variabel terikat variabel dependen, maka hubungan antara
variabel-variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.1:
Sumber : Robbins 2008:55, data diolah 2012.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Karakteristik Individu X
1
Kinerja Karyawan Y
Motivasi Kerja X
2
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis