dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiono,2010:116. Populasi dalam penelitian ini adalah staff di PT.PP London Sumatra Tbk, Kebun Bah
Lias Research Station Simalungun berjumlah 43 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan sampel jenuh. Menurut Sugiono 2010:122, sampel jenuh adalah pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini
sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Penelitian ini
merupakan survei yang dilaksanakan pada staff di PT.PP London Sumatra Tbk, Kebun Bah Lias Research Station Simalungun.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Wawancara dengan pihak yang berkompeten atau berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang sesuai yang dibutuhkan peneliti.
2. Penyebaran angket Questionaire kepada para responden dalam hal ini
adalah karyawan di PT.PP London Sumatra Tbk Bah Lias Research Station Simalungun.
3. Dokumentasi dengan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan
dengan objek penelitian yang diperoleh dari perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Data Primer adalah data yang berasal dari daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada responden yang dijadikan sampel.
2. Data Sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan pihak lain, bukan oleh peneliti
sendiri. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari dokumen perusahaan.
3.6 Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.6.1 Identifikasi variabel
Variabel bebas independent variable adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat, yaitu karakteristik
individu X
1
dan motivasi kerja X
2
A. Karakteristik individu adalah Orang yang memandang berbagai hal secara berbeda
akan berperilaku secara berbeda, orang yang memiliki sikap yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda terhadap perintah, orang yang memiliki
kepribadian yang berbeda berinteraksi dengan cara yang berbeda dengan atasan, rekan kerja dan bawahan. Adapun dimensi yang terdapat pada variabel karakteristik
individu adalah: . Variabel-variabel yang terdapat pada variabel
karakteristik individu dinotasikan dengan X yang terdiri dari: kemampuan, kepribadian, persepsi dan sikap.
1. Kemampuan adalah kapasitas yang berkaitan dengan kinerja. Dengan kata lain,
karyawan yang mampu untuk menampilkan kemampuan kerja dan melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua jenis kemampuan yang dimiliki yaitu
Universitas Sumatera Utara
kemampuan intelektual intelellectual ability dan kemampuan fisik physical abilities. Diukur dengan tiga indikator yaitu:
1 Kemampuan menyelesaikan tugas
2 Kemampuan menganalisis
3 Kemampuan mengoperasikan peralatan.
2. Kepribadian adalah cara dimana seorang karyawan bereaksi dan berinteraksi
dengan orang lain, yang digambarkan dalam bentuk sifat-sifat yang dapat diukur dan diperlihatkan. Diukur dengan lima indikator yaitu:
1 Ekstraversi adalah tingkat kenyamanan seorang karyawan dalam
berhubungan dengan karyawan lain. 2
Mudah akur atau bersepakat adalah kecenderungan karyawan untuk patuh terhadap karyawan lainnya.
3 Sifat kehati-hatian adalah ukuran kepercayaan yang diberikan atasan.
4 Stabilitas emosi adalah kemampuan karyawan dalam menahan stres.
5 Terbuka terhadap hal-hal baru adalah mengelompokkan karyawan
berdasarkan lingkup minat dan ketertarikannya terhadap hal-hal baru yang berkaitan dengan pekerjaan seperti teknologi baru yang diterapkan oleh
perusahaan. 3.
Persepsi adalah gambaran karyawan tentang suatu objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi didalam perusahaan. Diukur dengan tiga
indikator yaitu: 1
Penilaian terhadap rekan kerja adalah persepsi diri tentang rekan kerja. 2
Penilaian terhadap pemimpin adalah persepsi diri terhadap pimpinan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3 Penilaian terhadap pekerjaan adalah persepsi diri terhadap pekerjaan yang
dilakukan. 4.
Sikap adalah kesiapan mental untuk merespon sesuatu, baik yang negatif maupun yang positif. Diukur dengan tiga indikator yaitu:
1 Berpikir konseptual adalah kemampuan untuk mengidentifikasi pola atau
hubungan yang tidak nampak dengan jelas. Termasuk didalamnya menyimpulkan informasi yang beragam dan tidak lengkap menjadi sesuatu
yang jelas, mengidentifikasi kunci atau dasar permasalahan di dalam situasi yang kompleks dan menciptakan konsep-konsep baru.
2 Tingkat kepuasan terhadap hasil kerja adalah respon terhadap masalah
yang dihadapi dalam pekerjaan dan juga tingkat kesulitan pekerjaan pada masing – masing divisi.
3 Perilaku karyawan lama terhadap karyawan baru, karena ketika karyawan
baru dipekerjakan mereka mungkin belum mampu beradaptasi dengan pekerjaan meski mereka lolos seleksi secara ketat.
B. Motivasi kerja X
2
1. Motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan
bekerja. Diukur dengan empat dimensi yaitu: merupakan Proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan
ketekunan seorang karyawan untuk mencapai tujuannya. Adapun indikator yang terdapat pada motivasi adalah :
1 Kebutuhan ekonomis seperti kompensasi akan meningkatkan motivasi
pada karyawan untuk bekerja. 2
Rasa aman dalam bekerja, tetapi kebutuhan rasa aman secara psikis kejiwaan seperti promosi, demosi, mutasi, pemutusan kerja, pelecehan
Universitas Sumatera Utara
seksual, perlakuan tidak adil, serta jaminan hari tua juga merupakan bagian dari kebutuhan keamanan. Kebutuhan akan rasa aman dari resiko
kecelakaan kerja, penggunaan alat kerja, dampak radiasi, kimia, dan akibat-akibat lain yang ditimbulkan karena dari hasil kerja juga harus
dijamin untuk memelihara motivasi kerja karyawan. 3
Kepuasan dalam melaksanakan pekerjaan. 4
Mengembangkan diri untuk berkarir, perusahaan memberikan peluang yang sama untuk mengembangkan diri untuk memperoleh karir yang lebih
baik. 2.
Harapan adalah merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi tertentu. Diukur dengan tiga indikator :
1 Adanya kebijakan dari atasan
2 Adil dalam segala bidang, karyawan mengharapkan pimpinan dapat adil
dalam memperlakukan setiap karyawan. 3
Adanya penghargaan prestasi kerja, penghargaan yang diberikan pimpinan maupun atasan akan menjadi motivasi buat para karyawan.
3. Insentif yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh terhadap
terhadap motivasi dan kinerja karyawan. Diukur dengan tiga indikator: 1
Gaji yang sepadan, gaji yang diberikan oleh perusahaan harus sesuai dengan hasil yang diberikan oleh karyawan kepada perusahaan.
2 Jaminan kesehatan, perusahaan memberikan rumah sakit, dan juga obat-
obatan bagi karyawan yang sakit dan menanggung seluruh biaya. 3
Jaminan hari tua, seperti dengan diberikannya dana pensiun oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Indikator - indikator dalam variabel karakteristik individu dan motivasi kerja diukur berdasarkan tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner yang direspon dengan menggunakan Skala Interval berdasarkan rentang skala 1 – 5 5 = sangat setuju sekali, 1 = sangat tidak setuju .
Variabel terikat dependent variable adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas, yaitu kinerja karyawan Y
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Indikator variabel kinerja karyawan yang digunakan adalah: 1.
Kualitas adalah tingkat yang dicapai dari proses atau hasil yang diperoleh pada suatu kegiatan mendekati kesempurnaan, dalam bentuk yang dapat
menyesuaikan dengan suatu cara yang ideal dalam melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan. Diukur dengan tiga indikator :
1 Tingkat kualitas kerja dengan standar perusahaan.
2 Tingkat kepuasan terhadap mutu pekerjaan yang telah dilakukan.
3 Kemampuan menyelesaikan pekerjaan.
2. Kuantitas adalah jumlah yang dihasilkan atau ditunjukkan dalam setiap ukuran
dengan jumlah dalam unit, jumlah putaran atau siklus kegiatan yang lengkap. Diukur dengan dua indikator :
1 Kemampuan menyelesaikan tugas sesuai dengan target.
2 Tidak menunda- nunda dalam menyelesaikan pekerjaan.
Indikator – indikator dalam variabel kinerja karyawan diukur berdasarkan tanggapan responden terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner yang direspon
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan skala Interval berdasarkan rentang skala 1 – 5 5 = sangat setuju sekali, 1 = sangat tidak setuju
Menurut Sugiyono, 2008:86: Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan Skala Likert maka variabel yang diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan atau pertanyaan.
Untuk pemberian skor Skala Likert, menurut Sugiyono, 2008:87, maka jawabannya dapat diberi skor, misalnya:
1. Sangat setujuselalusangat baiksangat positif diberi skor 5
2. Setujuseringbaikpositif diberi skor
4 3.
Ragu-ragukadang-kadangcukup baik netral diberi skor 3 4.
Tidak setujuhampir tidak pernahbaiknegatif diberi skor 2 5.
Sangat tidak setujutidak pernahbaik negatif diberi skor 1
Universitas Sumatera Utara
3.6.2. Definisi Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Dimensi, Indikator dan skala pengukuran
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Dimensi Indikator
Skala
Karakteristik Individu
X
1
Ciri non fisik yang
membedakan antara karyawan
yang satu dengan
karyawan yang lain dalam
kemampuan, kepribadian,
persepsi dan sikap.
Kemampuan a.
Kemampuan menyelesaikan
tugas. b.
Kemampuan menganalisis
c. Kemampuan
mengoperasikan peralatan
Skala Interval
Kepribadian a.
Tingkat kenyamanan seseorang dalam
berhubungan dengan individu lain.
b. Kecenderungan
individu untuk patuh terhadap individu
lainnya. c.
Sifat berhati-hati. d.
Stabilitas emosi. e.
Terbuka terhadap hal-hal baru
Persepsi a.
Penilaian terhadap rekan kerja
b. Penilaian terhadap
pemimpin c.
Penilaian terhadap pekerjaan
Sikap a.
Berpikir konseptual b.
Tingkat kepuasan terhadap hasil kerja.
c. Perilaku karyawan
lama terhadap karyawan baru.
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Dimensi, Indikator dan skala pengukuran Variabel
Penelitian Definisi
Operasional Dimensi
Indikator Skala
Motivasi X
2
Tingkat intensitas, arah, dan
ketekunan seorang karyawan
untuk mencapai
tujuannya. Motif
a. kebutuhan ekonomis
b. rasa aman dalam bekerja
c. kepuasan dalam
melaksanakan pekerjaan d.
mengembangkan diri untuk berkarir
Skala Interval
Harapan a.
adanya kebijakan dari atasan
b. adil dalam segala bidang
c. adanya
penghargaan prestasi kerja.
Insentif a.
Gaji yang sepadan b.
Jaminan kesehatan c.
Jaminan hari tua Kinerja
Karyawan Y
Hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab
yang diberikan
kepadanya Kualitas
a. Tingkat kualitas kerja
dengan standar perusahaan.
b. Tingkat kepuasan
terhadap mutu pekerjaan yang telah dilakukan.
c. Kemampuan
menyelesaikan pekerjaan.
Skala Interval
Kuantitas a.
Kemampuan menyelesaikan tugas
sesuai dengan target. b.
Tidak menunda penyelesaian pekerjaan.
Sumber : Ivancevich et al 2006:81, Robbins 2008:222, Mangkunegara 2010:9.
Universitas Sumatera Utara
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
Di dalam penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan fungsinya sebagai pembentukan
hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data sangat menentukan mutu hasil penelitian dan tergantung dari baik tidaknya instrument pengumpulan data. Instrument yang baik
harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Untuk mengetahui valid dan reliabel instrumen penelitian akan diuji terlebih
dahulu kepada 30 orang karyawan PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Bah Lias Research Station Simalungun diluar sampel penelitian.
3.7.1 Uji Validitas
Validitas merupakan instrument yang dapat mengukur kebenaran sesuatu yang diperlukan. Sugiyono 2010:179, “Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari
nilai koefisien korelasi r 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Ghozali 2006:75, “Uji validitas dipergunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”.
Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur one shot methode, dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali dengan kriteria pengambilan
keputusan sebagai berikut: Jika
hitung
r
positif dan
hitung
r
≥
tabel
r , maka butir pertanyaan tersebut valid.
Jika
hitung
r
negatif atau
hitung
r
tabel
r , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Universitas Sumatera Utara
3.7.1.1. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Karakteristik Individu
Uji validitas terhadap instrumen variabel karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 3.2.:
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Karakteristik Individu:
No VariabelItem Pertanyaan
r-hitung r-tabel
Keterangan A. Kemampuan
1. Saya mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh atasan.
0,556 0,30
Valid 2.
Saya memiliki kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan keahlian tanpa bantuan orang lain.
0,564 0,30
Valid 3.
Saya memiliki kemampuan analisis sesuai divisi penempatan kerja.
0,619 0,30
Valid 4.
Saya mampu memberikan solusi terhadap penyelesaian pekerjaan.
0,619 0,30
Valid 5.
Saya mampu mengoperasikan peralatan yang berhubungan dengan pekerjaan.
0,411 0,30
Valid
B. Kepribadian
6. Saya termasuk orang yang mudah bersosialisasi dengan rekan
kerja. 0,419
0,30 Valid
7. Saya menjalin komunikasi dengan unit kerja lainnya dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. 0,471
0,30 Valid
8. Saya melakukan kerjasama dengan rekan kerja agar hasil yang
dikerjakan baik. 0,338
0,30 Valid
9. Pekerjaan saya lakukan dengan penuh tanggung jawab.
0,434 0,30
Valid 10.
Saya mampu bekerja dibawah tekanan. 0,509
0,30 Valid
11. Saya tidak mudah gugup, apabila berhadapan dengan hal-hal
baru terutama dalam metode baru. 0,561
0,30 Valid
12. Saya cenderung ingin tahu akan hal-hal baru yang ada pada
pekerjaan. 0,468
0,30 Valid
13. Saya orang yang terbuka apabila berkaitan dengan teknologi
baru. 0,681
0,30 Valid
C. Persepsi
14. Rekan kerja bagi saya adalah tim untuk menyelesaikan tugas.
0,361 0,30
Valid 15.
Pimpinan selalu memberikan contoh yang baik kepada bawahannya.
0,424 0,30
Valid 16.
Bagi saya kesesuaiannya pekerjaan dengan keahlian sangat diperlukan dalam bekerja.
0,372 0,30
Valid 17.
Saya mengutamakan ketelitian dalam bekerja. 0,320
0,30 Valid
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.2.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Karakteristik Individu:
No VariabelItem Pertanyaan
r-hitung r-tabel
Keterangan D. Sikap
18. Dalam mengambil keputusan saya memerlukan data, agar
tepat dalam pengambilan keputusan. 0,437
0,30 Valid
19. Saya dapat membuat ide yang kompleks menjadi mudah
dimengerti dengan menyusun suatu penjelasan yang berarti. 0,388
0,30 Valid
20. Saya tanggap terhadap setiap masalah yang terjadi dikantor.
0,518 0,30
Valid 21.
Saya senang apabila ada karyawan baru yang bergabung kedalam perusahaan.
0,306 0,30
Valid 22.
Saya membantu karyawan baru beradaptasi dengan perusahaan.
0,324 0,30
Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 3.2. diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen variabel
karakteristik individu memiliki nilai r-
hitung
r-
tabel
0, 30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang karakteristik individu adalah
valid sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian.
3.7.1.2. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja
Uji validitas terhadap instrumen variabel karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 3.3.:
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja:
No. Item pertanyaan
r-hitung r-tabel
Keterangan A. Motif
1. Saya sangat mengharapkan penghargaan atas
pekerjaan yang saya lakukan. 0,770
0,30 Valid
2. Motivasi saya bekerja untuk mendapatkan upahgaji
yang layak. 0,547
0,30 Valid
3. Saya merasa aman dalam melakukan pekerjaan di
perusahaan. 0,464
0,30 Valid
4. Jaminan keselamatan kerja memberikan rasa aman
kepada saya bekerja. 0,710
0,30 Valid
5. Saya mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan
minat. 0,770
0,30 Valid
6. Saya merasa puas dengan apa yang dikerjakan
apabila atasan memberikan pujian. 0,374
0,30 Valid
7. Perusahaan memberikan kesempatan bagi karyawan
untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk lebih maju.
0,431 0,30
Valid
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 3.3.
Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja:
No. Item pertanyaan
r-hitung r-tabel
Keterangan
8. Peluang pengembangan karir terbuka bagi saya di
perusahaan ini dengan melihat kinerja. 0,491
0,30 Valid
B. Harapan
9. Perhatian dari pimpinan sesuai dengan harapan saya.
0,472 0,30
Valid 10.
Pimpinan mau memberikan nasehat atas persoalan yang dihadapi karyawannya.
0,678 0,30
Valid 11.
Saya mengharapkan pimpinan yang adil dalam segala hal.
0,792 0,30
Valid 12.
Perusahaan sudah adil terhadap semua karyawan. 0,550
0,30 Valid
13. Saya mendapatkan posisi jabatan yang sesuai dengan
hasil kerja . 0,710
0,30 Valid
14. Saya memperoleh penghargaan dari perusahaan
apabila hasil kerja memuaskan. 0,489
0,30 Valid
C. Insentif
15. Gaji yang diberikan perusahaan sesuai dengan hasil
kerja saya. 0,328
0,30 Valid
16. Saya melaksanakan pekerjaan dengan rasa tanggung
jawab untuk mendapatkan imbalan yang sepadan. 0,770
0,30 Valid
17. Saya merasa puas dengan tunjangan kesehatan yang
diberikan oleh perusahaan. 0,490
0,30 Valid
18. Jaminan keselamatan kerja mendorong saya untuk
bekerja lebih baik. 0,770
0,30 Valid
19. Sistem pemberian bonus kepada karyawan selama ini
sesuai dengan prestasi karyawan. 0,710
0,30 Valid
20. Setiap karyawan yang berprestasi dalam pekerjaan
mendapatkan kesempatan dipromosikan. 0,400
0,30 Valid
21. Jaminan hari tua memberikan rasa aman kepada saya.
0,490 0,30
Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Berdasarkan Tabel 3.3. diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen variabel
motivasi kerja memiliki nilai r-
hitung
r-
tabel
0, 30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang motivasi kerja adalah valid
sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.7.1.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan.
Uji validitas terhadap instrumen variabel kinerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 3.4.:
Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja Karyawan:
No. Item pertanyaan
r-hitung r-tabel
Keterangan A. Kualitas
1. Saya selalu mencapai target yang ditetapkan oleh
perusahaan. 0,356
0,30 Valid
2. Saya Bekerja sama dengan tim untuk memenuhi
target. 0,556
0,30 Valid
3. Saya jarang membuat kesalahan ketika bekerja.
0,366 0,30
Valid 4.
Ide kreatif yang saya berikan selalu di gunakan. 0,401
0,30 Valid
5. Saya bertanya terhadap rekan kerja bila ada
kesulitan. 0,360
0,30 Valid
6. Ide-ide kreatif yang saya miliki sulit ditiru oleh
orang lain. 0,438
0,30 Valid
B. Kuantitas
7. Saya mampu menyelesaikan semua tugas sesuai
dengan jumlah yang diharapkan perusahaan. 0,413
0,30 Valid
8. Saya mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan
target. 0,447
0,30 Valid
9. Setiap diberi tugas, langsung saya kerjakan tanpa
menunda-nunda. 0,558
0,30 Valid
10. Saya dapat menyerahkan laporan kepada atasan
tepat pada waktunya. 0,533
0,30 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah. Berdasarkan Tabel 3.4 diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen variabel
kinerja karyawan memiliki nilai r-
hitung
r-
tabel
0, 30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang kinerja karyawan adalah valid
sehingga dapat dipergunakan dalam penelitian.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Ghozali 2006:75, “Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
Universitas Sumatera Utara
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara
mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha
α. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60
Ghozali, 2006:75.
3.7.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Uji reliabilitas yang dilakukan terhadap penelitian memperlihatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel
Variabel Cronbachs Alpha
Keterangan
Karakteristik Individu 0.879
Reliabel Motivasi Kerja
0.922 Reliabel
Kinerja Karyawan 0.773
Reliabel Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah
Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh bahwa hasil pengujian seluruh variabel penelitian memiliki nilai Cronbach’s Alpha
0.60. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan tentang variabel penelitian seperti
karakteristik individu, motivasi kerja dan kinerja karyawan
adalah reliabel. Sehingga seluruh item layak dipergunakan dalam penelitian.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variabel bebas karakteristik individu dan motivasi kerja terhadap
variabel terikat kinerja karyawan akan digunakan metode analisis regresi linier
Universitas Sumatera Utara
berganda. Agar hasil yang diperoleh lebih terarah, maka digunakan bantuan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 17.00 :
Model Regresi Linier Berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: + e
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
b
1
, b
2
X ,
= Koefisien Regresi
1
X = Karakteristik Individu
2
e = Standart error
= Motivasi Kerja Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat Ghozali, 2006:79.
Nilai Koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas karakteristik individu dan motivasi kerja
dalam menjelaskan variasi variabel terikat kinerja karyawan amat terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kemudian dilakukan pengujian variansnya dengan uji F.
Hipotesis diterima apabila t hitung lebih besar dari t
tabel
t
h
t
t
atau diperoleh p 0,05. Untuk membuktikan hipotesis kedua, masing-masing koefisien
regresinya diuji dengan uji t. Hasil uji t bermakna apabila diperoleh t
hitung
lebih besar dari t
tabel
t
h
t
t
atau diperoleh p 0,05. Untuk pengaruh yang dominan ditentukan oleh p yang terkecil atau R
2
parsial yang terbesar.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji secara ParsialIndividual Uji-t
Uji parsial atau uji-t adalah untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh secara individu terhadap variabel terikatnya. Bentuk pengujiannya
adalah sebagai berikut : H0 : bi = 0, Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja tidak memiliki pengaruh
secara parsial terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatra Tbk Bah Lias Research Station Simalungun.
Ha : bi ≠ 0, Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja memiliki pengaruh secara
parsial terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatra Tbk Bah Lias Research Station Simalungun.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : H0 tidak ditolak jika – t
hitung
t
tabel
H0 ditolak jika – t pada α = 5
hitung
≥ t
tabel
3. Uji secara SimultanSerempak Uji-F
pada α = 5
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan serempak
terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H
: b
1,
b
2
H = 0, Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja tidak memiliki pengaruh
secara serempak terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatra Tbk Bah Lias Research Station Simalungun.
a
: b
1,
b
2
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : ≠ 0, Karakteristik Individu dan Motivasi Kerja memiliki pengaruh
secara serempak terhadap Kinerja Karyawan pada PT. PP London Sumatra Tbk Bah Lias Research Station Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
H tidak ditolak jika F
hitung
F
tabel
H pada α = 5 .
ditolak jika F
hitung
≥ F
tabel
pada α = 5.
3.9 Uji Asumsi Klasik