2.2.1.6. Persepsi
Persepsi merupakan proses kognitif yang mencakup penafsiran objek-objek, simbol-simbol dan orang-orang, dipandang dari sudut pengalaman penting, dimana
seorang individu memberikan arti kepada lingkungan. Masing-masing orang memberi artinya sendiri terhadap stimuli atau gambaran hasil panca indera, maka dapat dikatakan
bahwa individu yang berbeda “melihat” hal yang sama dengan cara yang berbeda. Ivancevich et al 2006:116, “Proses dimana seorang imdividu memberikan
arti pada lingkungan. Hal tersebut melibatkan pengorganisasian dan penerjemahan berbagai stimulus menjadi suatu pengalaman psikologis”.
Sedangkan, Tampubolon 2008:63, ”Persepsi dapat didefinisikan sebagai gambaran seseorang tentang sesuatu
objek yang menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi.” Robbins 2007:169, “persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka”. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi :
a Pelaku persepsi
Adalah penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakter pribadinya sendiri, diantaranya meliputi sikap, motif,
kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan ekspektasi. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan mempunyai
pengaruh yang kuat pada persepsi mereka. b
Situasi Unsur-unsur lingkungan sekitar mempengaruhi persepsi seseorang. Faktor yang
mempengaruhi situasi atau konteks adalah waktu, keadaantempat kerja dan keadaan sosial.
Universitas Sumatera Utara
c Target
Karakteristik dari target yang diamati dapat mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Persepsi menjadi fungsi penting bagi individu dalam membuat suatu
keputusan decision making karena persepsi menjadi landasan bagi individu untuk menyusun identifikasi, analisis, serta menyimpulkan suatu objek atau subjek yang
dipersepsikan. Robbins 2007:175 persepsi pada dasarnya mengungkapkan bahwa bila
individu mengamati perilaku, mereka mencoba menentukan apakah itu disebabkan faktor internal atau eksternal. Misalnya saja persepsi kita terhadap orang akan
dipengaruhi oleh penyebab-penyebab internal karena sebagai manusia mereka mempunyai keyakinan, maksud, dan motof-motif didalam dirinya. Namun persepsi kita
terhadap benda mati seperti gedung, api, air, dan lain sebagainya, akan berbeda karena mereka adalah benda mati yang memiliki hukum alamnya sendiri eksternal.
Penentuan apakah perilaku itu merupakan penyebab eksternal atau internal bergantung pada tiga faktor:
1 Kekhususan, apakah seorang individu memperlihatkan perilaku yang berlainan
dalam situasi yang berlainan. 2
Konsensus, yaitu jika setiap orang yang menghadapi situasi serupa bereaksi dengan cara yang sama.
3 Konsistensi, apakah seseorang memberikan reaksi yang sama dari waktu ke waktu.
Salah satu penemuan yang menarik dari teori ini adalah bahwa ada kekeliruan atau prasangka bias, sikap berat sebelah yang menyimpangkan atau memutar balik
atribusi. Bukti mengemukakan bahwa kita cenderung meremehkan pengaruh faktor dari luar dan melebih-lebihkan pengaruh faktor internal. Persepsi biasanya digunakan
Universitas Sumatera Utara
sebagai pengambilan kuputusan individual, baik ditingkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana
individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka.
Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Terdapat suatu penyimpangan antara suatu keadaan dewasa ini dan sesuatu keadaan
yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif. Perlu diperhatikan bahwa setiap keputusan menuntut penafsiran dan evaluasi terhadap
informasi. Karena itu, data yang diterima perlu disaring, diproses, dan ditafsirkan. Misalnya, data mana yang relevan dengan pengambilan keputusan. Persepsi dari
pengambil keputusan akan ikut menentukan hal tersebut, yang akan mempunyai hubungan yang besar pada hasil akhirnya.
Dalam kenyataannya pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seseorang tidak sistematis seperti proses yang dikemukakan sebelumnya.
Keputusan individu dalam organisasi biasanya dilakukan untuk permasalahan- permasalahan yang tidak kompleks. Dalam pengambilan suatu keputusan individu
dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu nilai individu, kepribadian, kecenderungan dalam pengambilan resiko dan kemungkinan ketidakcocokan. Persepsi merupakan
fungsi penting bagi individu dalam membuat keputusan decission making karena persepsi mejadi landasan bagi individu untuk meyusun identifikasi, analisa, serta
menyimpulkan suatu objek atau subjek yang dipersepsikan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.1.7. Sikap