35 tahun 2013 menjadi sebesar 1,02 persen di tahun 2014. Berdasarkan Perbandingan
menurut lapangan pekerjaan utama, pilihan kerja disektor pertanian masih mendominasi pasar di Kabupaten Karo dengan persentase 77,02 persen pada
tahun 2014, yang diikuti sektor industri, perdagangan besar, rumah makan dan akomodasi dengan persentase 10,78 persen. Sementara sektor pekerja terbesar
ketiga adalah pekerja sektor jasa-jasa, transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak 12,21 persen di tahun 2014.
4.4 Pertanian
Sektor pertanian merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Kabupaten Karo. Peranan sektor ini terhadap PDRB Karo pada tahun 2014 sekitar 56,61
persen untuk harga berlaku. Sektor pertanian dikelompokkan menurut sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan dan sektor kehutanan.
Cakupan sub sektor tanaman pangan meliputi padi palawija dan hortikultura. Produksi padi pada tahun 2014 tercatat sebesar 109.683 ton, mengalami
penurunan jika dibanding tahun 2013 yang berjumlah 121.503 ton. Turunnya sebagian besar produksi tanaman dikarenakan peristiwa meletusnya Gunung
Sinabung yang terjadi di pertengahan semester kedua tahun 2013 bahkan hingga saat ini masih terjadi. Sedangkan pada umumnya usaha perkebunan di Kabupaten
Karo adalah usaha perkebunan rakyat. Daerah potensi untuk tanaman hortikultura ada di Kecamatan Simpang Empat,
Berastagi, Kabanjahe, Tigapanah, Merek, Barusjahe Naman Teran, Dolat Rayat, dan Merdeka. Perkembangan sub sektor hortikultura Kabupaten Karo yang
diusahakan oleh masyarakat Karo berupa tanaman sayuran dan buah-buahan yang
Universitas Sumatera Utara
36 meliputi, tomat, kol, kentang, petsai, cabe, buncis, wortel, bawang daun, arcis,
jeruk, markisa, alpokat dan pisang. Perkembangan produksi hortikultura dari tahun 2010 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini mengingat efek
dari erupsi Sinabung yang masih terus berlanjut hingga saat ini.
Universitas Sumatera Utara
37
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Pertumbuhan PDRB Sektoral
Terdapat sembilan sektor utama yang menyusun angka Pendapatan Domestik Regional Bruto PDRB di Kabupaten Karo, yakni sektor pertanian, sektor
pertambangan dan penggalian, sektor industri, sektor pengadaan listrik, gas dan air minum, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor
pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan, dan sektor jasa-jasa. Seluruh sektor tersebut akan dianalisis pertumbuhannya sehingga dapat dilihat sektor yang
mengalami pertumbuhan paling tinggi.
Tabel 6. Nilai Pertumbuhan PDRB Tiap Sektor dengan Analisis Shift-share
di Kabupaten Karo miliar rupiah
Lapangan Usaha Komponen
Pertumbuhan Dij
Pertumbuhan Ekonomi
Nasional Nij
Pergeseran Proporsional
Mij Pergeseran
Diferensial Cij
1. Pertanian 1.490,59
-272,03 -146,43
1.072,13
2. Pertambangan dan Penggalian
6,11 8,57
-9,24 5,44
3. Industri 74,23
-25,05 12,63
61,81
4. Pengadaan Listrik, Gas, dan Air Minum
3,88 -1,57
2,37 4,68
5. Bangunan 163,09
38,22 -69,39
131,91
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran
283,90 42,93
-125,52 201,31
7. Pengangkutan dan Komunikasi
125,46 45,51
-33,74 137,23
8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan
bangunan dan tanah, Jasa Perusahaan
100,95 28,65
-1,88 127,72
9. Jasa-jasa 220,84
14,44 117,7
352,98 JUMLAH
2.469,05 -120,33
-253,51 2.095,21
Sumber: Badan Pusat Statistik 2015 data diolah
Universitas Sumatera Utara
38 Komponen-komponen Shift-share dapat bernilai positif dan negatif karena
terdapat hal-hal yang mempengaruhinya. Menurut Kurniawan 2013, nilai
komponen pertumbuhan ekonomi nasional dapat dipengaruhi oleh perubahan
pendapatan nasional secara umum, dan perubahan kebijakan ekonomi nasional.
Sedangkan nilai komponen pergeseran proporsional dapat dipengaruhi oleh
perbedaan dalam kebijakan industri, seperti kebijakan perpajakan, subsidi, dan
lain-lain. Dan nilai komponen pergeseran diferensial dapat dipengaruhi oleh
dukungan kelembagaan, prasarana sosial dan ekonomi, akses ke pasar, serta kebijakan ekonomi regional wilayah tersebut.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor pertanian nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 1.490,59 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor pertanian di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor
pertanian di Kabupaten Karo sebesar 1.490,59 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor pertanian adalah -272,03 miliar rupiah. Nilai negatif berarti laju pertumbuhan sektor pertanian di Kabupaten Karo lebih rendah
dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor pertanian di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor pertanian di Kabupaten Karo
sebesar 272,03 miliar rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij sektor
pertanian adalah -146,43 miliar rupiah. Nilai negatif berarti daya saing sektor pertanian di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan daya saing sektor
pertanian di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor pertanian di Kabupaten Karo sebesar 146,43 miliar rupiah. Ketiga komponen
tersebut menghasilkan nilai pertumbuhan Dij sektor pertanian di Kabupaten
Karo sebesar 1.072,13 miliar rupiah.
Universitas Sumatera Utara
39
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor pertambangan nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 6,11 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor pertambangan di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
sektor pertambangan di Kabupaten Karo sebesar 6,11 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor pertambangan adalah 8,57 miliar rupiah. Nilai positif berarti laju pertumbuhan sektor pertambangan di Kabupaten Karo
lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor pertambangan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor pertambangan
di Kabupaten Karo sebesar 8,57 miliar rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij
sektor pertambangan adalah -9,24 miliar rupiah. Nilai negatif berarti daya saing sektor pertambangan di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan daya
saing sektor pertambangan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor pertambangan di Kabupaten Karo sebesar 9,24 miliar rupiah. Ketiga
komponen tersebut menghasilkan nilai pertumbuhan Dij sektor pertambangan
di Kabupaten Karo sebesar 5,44 miliar rupiah.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor industri nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 74,23 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor industri di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor industri di
Kabupaten Karo sebesar 74,23 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor industri adalah -25,05 miliar rupiah. Nilai negatif berarti laju pertumbuhan sektor industri di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan
dengan laju pertumbuhan sektor industri di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor industri di Kabupaten Karo sebesar 25,05 miliar
rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij sektor industri adalah 12,63 miliar
Universitas Sumatera Utara
40 rupiah. Nilai positif berarti daya saing sektor industri di Kabupaten Karo lebih
tinggi dibandingkan daya saing sektor industri di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor industri di Kabupaten Karo sebesar
12,63 miliar rupiah. Ketiga komponen tersebut menghasilkan nilai pertumbuhan Dij
sektor industri di Kabupaten Karo sebesar 61,81 miliar rupiah.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor pengadaan listrik nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 3,88 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor pengadaan listrik di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi sektor pengadaan listrik di Kabupaten Karo sebesar 3,88 miliar rupiah.
Nilai pergeseran proporsional Mij sektor pengadaan listrik adalah -1,57 miliar
rupiah. Nilai negatif berarti laju pertumbuhan sektor pengadaan listrik di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor
pengadaan listrik di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor pengadaan listrik di Kabupaten Karo sebesar 1,57 miliar rupiah. Dan nilai
pergeseran diferensial Cij sektor pengadaan listrik adalah 2,37 miliar rupiah.
Nilai positif berarti daya saing sektor pengadaan listrik di Kabupaten Karo lebih tinggi dibandingkan daya saing sektor pengadaan listrik di Sumatera Utara. Hal
ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor pengadaan listrik di Kabupaten Karo sebesar 2,37 miliar rupiah. Ketiga komponen tersebut menghasilkan nilai
pertumbuhan Dij sektor pengadaan listrik di Kabupaten Karo sebesar 4,68
miliar rupiah.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor bangunan nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 163,09 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor bangunan di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor
Universitas Sumatera Utara
41
bangunan di Kabupaten Karo sebesar 163,09 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor bangunan adalah 38,22 miliar rupiah. Nilai positif berarti laju pertumbuhan sektor bangunan di Kabupaten Karo lebih tinggi
dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor bangunan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor bangunan di Kabupaten Karo
sebesar 38,22 miliar rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij sektor
bangunan adalah -69,39 miliar rupiah. Nilai negatif berarti daya saing sektor bangunan di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan daya saing sektor
bangunan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor bangunan di Kabupaten Karo sebesar 69,39 miliar rupiah. Ketiga komponen
tersebut menghasilkan nilai pertumbuhan Dij sektor bangunan di Kabupaten
Karo sebesar 131,91 miliar rupiah.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor perdagangan nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 283,9 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor perdagangan di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
sektor perdagangan di Kabupaten Karo sebesar 283,9 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor perdagangan adalah 42,93 miliar rupiah. Nilai positif berarti laju pertumbuhan sektor perdagangan di Kabupaten Karo
lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor perdagangan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor perdagangan
di Kabupaten Karo sebesar 42,93 miliar rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij
sektor perdagangan adalah -125,52 miliar rupiah. Nilai negatif berarti daya saing sektor perdagangan di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan daya
saing sektor perdagangan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya
Universitas Sumatera Utara
42 PDRB sektor perdagangan di Kabupaten Karo sebesar 125,52 miliar rupiah.
Ketiga komponen tersebut menghasilkan nilai pertumbuhan Dij sektor
perdagangan di Kabupaten Karo sebesar 201,31 miliar rupiah.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor pengangkutan nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 125,46 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor pengangkutan di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
sektor pengangkutan di Kabupaten Karo sebesar 125,46 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor pengangkutan adalah 45,51 miliar rupiah. Nilai positif berarti laju pertumbuhan sektor pengangkutan di Kabupaten Karo
lebih tinggi dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor pengangkutan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor pengangkutan
di Kabupaten Karo sebesar 45,51 miliar rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij
sektor pengangkutan adalah -33,74 miliar rupiah. Nilai negatif berarti daya saing sektor pengangkutan di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan daya
saing sektor pengangkutan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor pengangkutan di Kabupaten Karo sebesar 33,74 miliar rupiah.
Ketiga komponen tersebut menghasilkan nilai pertumbuhan Dij sektor
pengangkutan di Kabupaten Karo sebesar 137,23 miliar rupiah.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor keuangan nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 100,95 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor keuangan di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor
keuangan di Kabupaten Karo sebesar 100,95 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor keuangan adalah 28,65 miliar rupiah. Nilai positif berarti laju pertumbuhan sektor keuangan di Kabupaten Karo lebih tinggi
Universitas Sumatera Utara
43 dibandingkan dengan laju pertumbuhan sektor keuangan di Sumatera Utara. Hal
ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor keuangan di Kabupaten Karo
sebesar 28,65 miliar rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij sektor
keuangan adalah -1,88 miliar rupiah. Nilai negatif berarti daya saing sektor keuangan di Kabupaten Karo lebih rendah dibandingkan daya saing sektor
keuangan di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan berkurangnya PDRB sektor keuangan di Kabupaten Karo sebesar 1,88 miliar rupiah. Ketiga komponen
tersebut menghasilkan nilai pertumbuhan Dij sektor keuangan di Kabupaten
Karo sebesar 127,72 miliar rupiah.
Berdasarkan Tabel 6, pada sektor jasa-jasa nilai pertumbuhan ekonomi nasional Nij
adalah 220,84 miliar rupiah. Artinya, perekonomian sektor jasa-jasa di Sumatera Utara berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi sektor jasa-jasa di
Kabupaten Karo sebesar 220,84 miliar rupiah. Nilai pergeseran proporsional Mij
sektor jasa-jasa adalah 14,44 miliar rupiah. Nilai positif berarti laju pertumbuhan sektor jasa-jasa di Kabupaten Karo lebih tinggi dibandingkan
dengan laju pertumbuhan sektor jasa-jasa di Sumatera Utara. Hal ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor jasa-jasa di Kabupaten Karo sebesar
14,44 miliar rupiah. Dan nilai pergeseran diferensial Cij sektor jasa-jasa
adalah 117,7 miliar rupiah. Nilai positif berarti daya saing sektor jasa-jasa di Kabupaten Karo lebih tinggi dibandingkan daya saing sektor jasa-jasa di Sumatera
Utara. Hal ini menyebabkan bertambahnya PDRB sektor jasa-jasa di Kabupaten Karo sebesar 117,7 miliar rupiah. Ketiga komponen tersebut menghasilkan nilai
pertumbuhan Dij sektor jasa-jasa di Kabupaten Karo sebesar 352,98 miliar
rupiah.
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 7. Kontribusi Pertumbuhan Tiap Sektor Terhadap Total Pertumbuhan dalam persen
Lapangan Usaha Pertumbuhan
Dij Kontribusi
Terhadap Total Pertumbuhan
persen
1. Pertanian 1.072,13
51,17 2. Pertambangan dan Penggalian
5,44 0,26
3. Industri 61,81
2,95 4. Pengadaan Listrik, Gas, dan Air
Minum 4,68
0,23 5. Bangunan
131,91 6,29
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 201,31
9,61 7. Pengangkutan dan Komunikasi
137,23 6,55
8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan bangunan dan tanah,
Jasa Perusahaan 127,72
6,09
9. Jasa-jasa 352,98
16,85 JUMLAH
2.095,21 100
Sumber: Badan Pusat Statistik 2015 data diolah Dari kesembilan sektor yang sudah dikaji, maka didapatkan bahwa pertumbuhan
sektor pertanian lebih besar dibandingkan sektor-sektor lain pada PDRB Kabupaten Karo. Berdasarkan Tabel 7, sebesar 51,17 persen sektor pertanian
berkontribusi pada total pertumbuhan PDRB Kabupaten Karo. Hal ini sejalan dengan pendapat Arsyad 2010 yang menjelaskan bahwa kontribusi suatu sektor
terhadap PDRB dapat dijadikan ukuran untuk melihat peranan sektor tersebut dalam perekonomian. Di Kabupaten Karo sektor pertanianlah yang paling
berperan mendorong pertumbuhan PDRB karena kontribusinya yang paling tinggi
dibandingkan sektor lain.
Universitas Sumatera Utara
45
5.2 Analisis Wilayah Basis Komoditas Markisa