8 dikembangkan dengan cepat, baik karena potensi alam maupun karena sektor
tersebut memiliki keunggulan untuk dikembangkan Samuelson, 1997. Pemerintah daerah perlu menentukan sektor dan komoditi apa saja yang
diperkirakan bisa tumbuh cepat di wilayah tertentu. Sektor dan komoditi tersebut haruslah basis dan memiliki potensi untuk dipasarkan keluar wilayah tersebut atau
jika memungkinkan diekspor dimasa yang akan datang Tarigan, 2005. Merencanakan suatu pembangunan dan pengembangan wilayah kota, kabupaten
atau antar kota dan kabupaten tidaklah mudah. Perencanaan wilayah mencakup pada berbagai segi kehidupan yang komprehensif dan satu sama lain saling
bersentuhan, yang semuanya bermuara pada upaya meningkatkan kehidupan masyarakat Miraza, 2005.
2.1.2 Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu,
baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu daerah tertentu atau jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi pada suatu daerah Bank Indonesia, 2016.
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan, sedangkan PDRB atas
dasar harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai tahun
dasar. PDRB menurut harga berlaku digunakan untuk mengetahui kemampuan
Universitas Sumatera Utara
9 sumberdaya ekonomi, pergeseran, dan struktur ekonomi suatu daerah. PDRB
konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun atau pertumbuhan ekonomi yang tidak dipengaruhi oleh faktor harga.
Menurut Bank Indonesia 2016, klasifikasi PDRB dilihat dari lapangan usaha dikelompokkan ke dalam 9 sektor ekonomi sesuai dengan International Standard
Industrial Classification of All Economic Activities ISIC yaitu sebagai berikut: 1.
Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 2.
Sektor Pertambangan dan Penggalian 3.
Sektor Industri Pengolahan 4.
Setor Listrik, Gas, dan Air Bersih 5.
Sektor Konstruksi 6.
Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7.
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 8.
Sektor Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahan 9.
Jasa-jasa
2.1.3 Tanaman Buah-buahan
Tanaman buah adalah tanaman yang menghasilkan buah yang dikonsumsi dalam keadaan segar, baik sebagai buah meja atau bahan terolah dan secara umum tidak
tahan disimpan lama. Banyak jenis buah-buahan tropis dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia, namun buah-buahan tersebut kebanyakan membanjiri pasar
lokal hanya pada saat panen raya Sunarjono, 2000. Terdapat dua kelompok buah-buahan sesuai dengan persyaratan hidupnya, yaitu
kelompok buah-buahan subtropis dan kelompok buah-buahan tropis. Pola
Universitas Sumatera Utara
10 persebaran buah-buahan khususnya dan berbagai jenis tumbuhan umumnya
mengikuti pola persebaran iklim. Sebagian wilayah Indonesia tergolong beriklim basah, sehingga berbagai jenis tumbuhan, termasuk buah-buahan, dapat tumbuh
subur di daerah ini. Sunarjono 2000 menerangkan bahwa faktor iklim lain yang ikut menentukan
persebaran tanaman budi daya yaitu suhu udara temperatur yang biasanya ditentukan oleh ketinggian tempat elevasi. Ketinggian tempat itu dikelompokkan
menjadi: 1.
Dataran rendah 0—800 m dpl, 25—35°C beriklim basah. Jenis buah-buahan yang dapat dibudidayakan yaitu durian, rambutan, manggis, duku, pisang,
pepaya, nanas, cempedak, nangka, alpukat, lengkeng, jeruk, jambu, sirsak, srikaya, semangka, salak, sukun, belimbing, sawo, mundu, dan lain-lain.
2. Dataran rendah 0—800 m dpl, 25—35°C beriklim kering. Jenis buah-buahan
yang dapat dibudidayakan yaitu anggur, mangga, mete, srikaya, jeruk siam, jeruk besar.
3. Dataran tinggi 800—3.000 m dpl, 12—21°C beriklim basah. Jenis buah-
buahan yang dapat dibudidayakan yaitu alpukat, leci, markisa, pisang, dan kiwi.
4. Dataran tinggi 800—3.000 m dplm 12—21°C beriklim kering. Jenis buah-
buahan yang dapat dibudidayakan yaitu apel, pir, persik, jeruk keprok, jeruk manis, dan lain-lain.
2.1.4 Markisa