Tarif efektif pajak Landasan Teori

berarti, terdapat beberapa aktiva perusahaan yang tidak tercatat atau tidak terukur. Tobin’s Q merupakan suatu model yang berguna dalam pembuatan keputusan investasi oleh calon investor. Menurut Ricardo dalam Haosana 2012 Tobin’s Q meringkas informasi yang akan datang yang relevan dengan keputisan investasi perusahaan. Tobin’s Q memasukkan semua unsur utang dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh asset perusahaan. Dengan memasukkan seluruh asset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor saja yaitu investor dalam bentuk saham namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur. Jadi semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar asset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku asset perusahaan maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut.

2.1.4 Tarif efektif pajak

Effective Tax Rate Menurut Aunalal 2011 dalam Hanum 2013 : “Effective tax rate ETR atau tarif efektif pajak pada dasarnya adalah sebuah persentase besaran tarif pajak yang ditanggung oleh perusahaan. Effective tax rate ETR dihitung atau dinilai Universitas Sumatera Utara berdasarkan pada informasi keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga tarif efektif pajak merupakan bentuk perhitungan tarif pajak pada perusahaan”. Sedangkan menurut Richardson dan Lanis 2007 dalam Hanum 2013 “tarif pajak efektif adalah perbandingan antara pajak riil yang kita bayar dengan laba komersial sebelum pajak. Tarif pajak efektif digunakan untuk mengukur dampak perubahan kebijakan perpajakan atas beban pajak perusahaan”. Xing dan Shunjun 2007 dalam Hanum 2013, mendefinisikan effective tax rate ETR adalah rasio dalam presentase dari pajak yang dibayarkan perusahaan berdasarkan total pendapatan sebelum pajak penghasilan akuntansi sehingga dapat mengetahui seberapa besar persentase perubahan membayar pajak sebenarnya terhadap laba komersial yang diperoleh perusahaan. Fulleron 1984 dalam Hanum 2013 mengklasifikasikan effective tax rate ETR dalam empat jenis, yaitu : a. Average Affective Corporate Tax Rate : Biaya pajak tahun berjalan dibagi dengan penghasilan perusahaan yang sebenarnya laba sebelum Pajak. b. Average Effective Total Tax Rate : Besaran biaya pajak perusahaan ditambah pajak property ditambah bunga atas pajak pribadi dan deviden, dibagi dengan pendapatan total modal. c. Marginal Effective Corporate Tax Wadge : Besaran tarif penghasilan riil sebelum pajak yang diharapkan atas penghasilan dari investasi marginal, dikurangi penghasilan riil perusahaan sebelum pajak. Universitas Sumatera Utara Marginal Effective Corporate Tax Rate : pajak marginal efektif perusahaan dibagi penghasilan sebelum pajak tax inclusive rate atau dengan penghasilan setelah pajak tax exclusive rate. d. Marginal Effective Total Tax Wedge : Penghasilan sebelum pajak yang diharapkan dalam marginal investasi dikurang penghasilan setelah pajak sebagai penghematan atas penghasilan. Marginal Effective Total Tax Rate : total pajak marginal efektif dibagi penghasilan sebelum pajak tax inclusive rate atau dengan penghematan pajak penghasilan tax exclusive rate yang dilakukan perusahaan. Pada dasarnya marginal effective rate lebih spesifik digunakan untuk menyelidiki dampak yang terjadi atas kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan, sedangkan average effective rate menunjukkan beban pajak secara keseluruhan pada perusahaan. Keberadaan effective tax rate menurut KJern dan Morris 1992 dan Gupta dan Newberry 1997 dalam Hanum 2013 menjelaskan bahwa effective tax rate ETR sering digunakan untuk pengambilan keputusan dan digunakan oleh pihak berkepentingan dalam mengkaji sistem perpajakan perusahaan dikarenakan adanya pengaruh kumulatif dari berbagai macam keberadaan insentif pajak dan perubahan tarif pajak perusahaan. Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Tinjauan Umum Tentang Pajak

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONEKSI POLITIK, DEWAN KOMISARIS DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

41 215 17

Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Kualitas Audit, Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

6 22 9

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 25 117

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP TARIF PAJAK EFEKTIF (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014)

0 0 16