Statistik Deskriptif Hasil Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Sebagaimana kriteria sampel, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan food beverage yang terdaftar di BEI selama periode tahun 2012- 2015. Berdasarkan spesifikasi data yang diamati sebelumnya, secara rinci jumlah perusahaan food beverage yang memenuhi kriteria pemilihan sampel sebanyak 12 perusahaan dan pengamatan penelitian dilakukan selama 4 tahun. Dengan menggunakan motode purposive sampling maka di peroleh data sebanyak 12 x 4 = 48 data penelitian. Setelah screening data juga tidak ditemukan adanya data outliner pada penelitian, karena data outliner yang mempunyai karakteristik unik dapat mengganggu pengujian dalam penelitian ini dan harus dikeluarkan dari sampel. Pada bab ini akan diuraikan deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasannya. Pengujian data dengan model regression.

4.2 Hasil Analisis

4.2.1 Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 pada perusahaan food beverage yg Universitas Sumatera Utara terdaftar di BEI yaitu sebanyak 48 data pengamatan. Distribusi statistik deskriptif untuk masing-masing variabel terdapat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Perusahaan Sampel Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2016 Variabel Kepemilikan Institusi INST yang diukur dengan jumlah persentase saham yang dimiliki institusional dari seluruh jumlah saham perusahaan menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,714210 atau 71,42 . Nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Mayora Indah Tbk 2012-2015, yaitu sebesar 0,3306 atau 33,06 dan nilai maksimum dimiliki oleh perusahaan Siantar Top Tbk 2013, yaitu sebesar 0,9997 atau 99,97 . Keberadaan institusi dalam kepemilikan perusahaan diharapkan dapan menjadi penekan para manajemen perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak. Variabel Dewan Komisaris DK yang diukur dengan seluruh jumlah dewan komisaris yang terdaftar dalam susunan perusahaan memiliki nilai rata-rata sebesar 4,56 atau sekitar 4 sampai 5 orang yang menduduki jabatan komisaris Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation INST 48 .3306 .9997 .714210 .2087430 DK 48 2 8 4.56 1.978 AUDIT 48 1 .50 .505 TOBIN 48 .7452 8.8592 2.206052E0 1.4700849 ETR 48 .1881 .4656 .262023 .0573397 BTG 48 .0075 .2630 .042100 .0453720 Valid N listwise 48 Universitas Sumatera Utara independen dalam susunan perusahaan. Nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Siantar Top Tbk, yaitu sebesar 2 atau hanya 2 orang yang menjadi dewan komisaris dalam susunan keperusahaan. Nilai maksimum dimiliki oleh perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk dan Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebesar 8 atau sekitar 8 orang yang menjadi dewan komisaris dalam susunan keperusahaan. Diharapkan semakin besarnya jumlah dewan komisaris dalam perusahaan dapat menentukan kebijakan yang menjadikan perusahaan lebih baik tanpa harus melanggar hukum yang berlaku. Variabel Kualitas Audit AUDIT yang diukur dengan 0 dan 1, dimana 0 diberikan kepada perusahaan yang diaudit oleh KAP non The Big Four dan 1 diberikan kepada perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four. Nilai rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,50 atau 50. Nilai minimum sebesar 0 atau perusahaan yang diaudit oleh KAP non The Big Four adalah Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, Mayora Indah Tbk, Sekar Bumi Tbk, Sekar Laut Tbk, Siantar Top Tbk, dan Ultrajaya Milk Industry and Tranding Company Tbk. Sedangkan untuk nilai maksimum sebesar 1 atau perusahaan yang diaudit oleh KAP The Big Four adalah Cahaya Kalbar Tbk, Delta Djakarta Tbk, Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Multi Bintang Indonesia Tbk, dan Nippon Indosari Corporindo Tbk. Kualitas audit yang semakin baik dan dapat dipercaya oleh para investor diharapkan menjadi tranparansi dalam pengungkapan harta maupun keuntungan yang diperoleh sehingga kemungkinan perusahaan untuk melakukan penghindaran pajak semakin kecil. Universitas Sumatera Utara Variabel Tobin’s Q Tobin’s Q yang diukur dengan membandingkan nilai pasar perusahaan dengan nilai aktiva perusahaan yang tercatat di laporan keuangan. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 2.206052E0. Nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Delta Djakarta Tbk 2012, yaitu sebesar 0.7452. Nilai maksimum dimiliki oleh perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk 2015, yaitu sebesar 8.8592. Variabel ini menunjukkan bahwa pasar menilai baik atau buruk perusahaan sehingga perusaahaan memiliki kesempatan untuk meningkatkan volume perdagangan sahamnya. Sebakin besar nilai tobin’s Q Tobin’s Q 1 berarti pasar menilai baik perusahaan tersebut. Variabel Tarif Efektif Pajak ETR yang diukur dengan beban pajak penghasilan dibagi dengan pendapatan sebelum pajak. Nilai rata-rata variabel ini adalah sebesar 0.262023 atau 26,20 . Nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Sekar Bumi Tbk 2014, yaitu sebesar 0.1881 atau 18,81 . Nilai maksimum dimiliki oleh perusahaan Sekar Laut Tbk 2014, yaitu sebesar 0.4656 atau 46,56 . Variabel nilai ETR ini diharapkan dapat menilai perusahaan tersebut dalam mengelola perusahaan, salah satunya dalam hal pembayaran pajak. pemilihan metode perhitungan yang baik menyebabkan nilai ETR perusahaan yang rendah. Variabel Penghindaran pajak adalah variabel dependen dalam penelitian ini yang di proksikan dengan Book Tax Gap BTG. Variabel ini diukur dari selisih laba komersial yang dilaporkan dalam laporan laba rugi menurut akuntansi dengan laba kena pajak. Nilai rata-rata variabel ini adalah sebesar 0.042100 atau 4,21 . nilai minimum dimiliki oleh perusahaan Indofood Sukses Makmur 2013 yaitu sebesar 0.0075 atau 0,75 . Nilai maksimum dimiliki oleh Universitas Sumatera Utara perusahaan Multi Bintang Indonesia Tbk 2013, yaitu sebesar 0.2630 atau 26,30 . Nilai BTG merupakan taksiran besar kecilnya kebijakan pajak agresif yang dilakukan perusahaan pohan, 2008. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

PENGARUH KONEKSI POLITIK, DEWAN KOMISARIS DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

41 215 17

Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan Dan Kualitas Audit, Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

6 22 9

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 25 117

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 8

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 31

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Dewan Komisaris, Komite Audit dan Jumlah Kompensasi Dewan Komisaris Serta Dewan Direksi Terhadap Manajemen Pajak Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

PENGARUH TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP TARIF PAJAK EFEKTIF (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2011-2014)

0 0 16