26
3. Memiliki jiwa kepemimpinan
Sikap malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat- sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jika ingin sukses dalam berwirausaha.
4. Suka tantangan
Kejenuhan yang muncul terhadap aktivitas yang konstan membuat keinginan untuk merasakan kehidupan yang dinamis. Hal ini menjadi salah satu tantangan
wirausaha dalam menjalankan usahnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disumpulkan bahwa
wirausaha adalah seseorang yang memiliki sikap, karakter, kreativitas dan inovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang mampu memecahkan
suatu permasalahan dan menciptakan peluang.
2.1.4 Pengertian Minat
Minat dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang membangkitkan perhatian pada suatu hal. Minat mengindikasikan apa yang diinginkan atau dilakukan orang
atau apa yang mereka senangi. Seseorang yang berminat pada suatu hal, maka segala tindakan atau apa yang dilakukan akan mengarahkannya pada minatnya
tersebut Aprilianty, 2012:312. Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik studi, kerja dan
kegiatan-kegiatan lain. Minat pada suatu bidang tertentu akan memunculkan perhatian terhadap bidang tertentu.
Menurut Fuadi, dalam Putra 2012:3 minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan
keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Universitas Sumatera Utara
27
tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.
Faktor-faktor yang memengaruhi minat berwirausaha menurut Stewart et al., dalam Kortanti 2013:2 adalah:
1. Faktor Internal
Artinya minat berasal dari dalam diri wirausahawan, yaitu dapat berupa sifat- sifat personal, sikap, kemauan dan kemampuan individu tersebut untuk
berwirausaha. 2.
Faktor Eksternal Faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku wirausaha yang dapat berupa
unsur dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain
Sementara itu, menurut Alma, dalam Putra 2012:3 menyatakan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha, yaitu:
1. Personal
Berkaitan dengan aspek-aspek kepribadian seseorang. Seorang wirausaha adalah seseorang yang yang memilki keinginan berprestasi yang sangat tinggi
dibandingkan orang yang tidak berwirausaha. 2.
Sociological Berkaitan dengan hubungan dengan keluarga dan hubungan sosial lainya.
Hubungan keluarga dapat dilihat dari orang tua, pekerjaan, dan status sosial. Faktor sosial yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha ialah masalah
tanggung jawab terhadap keluarga. Selain itu orang tua yang memiliki usaha sendiri anaknya akan cenderung menjadi wirausaha juga.
Universitas Sumatera Utara
28
3. Environmental
Berkaitan dengan hubungan antar lingkungan. Faktor yang berasal dari lingkungan diantaranya adalah model peran, peluang, aktivitas, selain itu
dipengaruhi juga oleh pesaing, sumber daya, dan kebijakan pemerintah. Minat berwirausaha seseorang dapat dilihat dari tiga indikator utama
Hattab, 2014:5 yaitu: 1.
Personal Attitude Sikap pribadi Sikap pribadi merupakan keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku.
Sikap terhadap perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. Individu yang
memiliki keyakinan yang positif terhadap suatu perilaku akan memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan tersebut.
2. Subjective Norms Norma-norma subjektif
Keyakinan atau persepsi seseorang mengenai pengaruh sosial atau harapan
orang-orang di sekitarnya mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan. Apabila individu meyakini apa yang menjadi norma kelompok sosialnya, maka ia
akan mematuhi dan membentuk perilaku yang sesuai dengan kelompoknya. 3.
Perceived behavioural control Kontrol perilaku yang dirasakan Kontrol perilaku merupakan keyakinan tentang ada atau tidaknya faktor faktor
yang menghalangi perilaku individu. Dengan kata lain, kontrol perilaku merupakan keyakinan mengenai keberadaan hal-hal yang mampu mendukung
ataupun menghambat perilakunya tersebut. Kontrol perilaku ini sangat penting ketika rasa percaya diri seseorang sedang berada dalam kondisi lemah.
Universitas Sumatera Utara
29
2.2 Penelitian Terdahulu