Analisis Regresi Linear Berganda Konstanta a = 10,409. Hasil dari nilai konstanta pada regresi di atas adalah Koefisien X KESIMPULAN SARAN

60 b. Analisis Statistik Analisis statistik dilakukan dengan uji Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Tabel 4.9 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 12.348 2.547 4.848 .000 X1 -.128 .064 -.240 -1.993 .050 X2 -.122 .062 -.238 -1.976 .052 a. Dependent Variable: Absut Sumber: Hasil penelitian, 2016 data diolah Berdasarkan Tabel 4.9, terlihat bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absUt. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 0,05. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda Multiple Regression Analysis. Analisis Regresi linear berganda digunakan bila jumlah variabel independennya minimal dua. Penggunaan analisis regresi linear berganda dimaksudkan untuk menentukan linear antara variabel bebas yang biasa disebut X dengan variabel terikat yang biasa disebut Y Situmorang, 2010:141 Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.10 Analisis Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.409 4.218 2.468 .016 Pendidikan_Kewirausahaan .425 .106 .410 3.998 .000 Latar_Belakang_Keluarga .346 .102 .347 3.385 .001 a. Dependent Variable: Minat_Berwirausaha Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.11 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah: Y = 10,409 + 0,425 X 1 + 0,346 X 2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta a = 10,409. Hasil dari nilai konstanta pada regresi di atas adalah

10,409. Hal ini menunjukkan bahwa jika nilai variabel independen pendidikan kewirausahaan X 1 dan latar belakang keluarga X 2 bernilai 0, maka nilai variabel dependen minat berwirausaha Y adalah 10,409.

b. Koefisien X

1 b 1 = 0,425. Hasil koefisien regresi pendidikan kewirausahaan adalah 0,425. Hal ini berarti bahwa variabel pendidikan kewirausahaan X 1 berhubungan positif terhadap minat berwirausaha Y. Atau dengan kata lain, jika pendidikan kewirausahaan X 1 ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka minat berwirausaha akan bertambah sebesar 0,425.

c. Koefisien X

2 b 2 = 0,346. Hasil koefisien regresi latar belakang keluarga adalah 0,346. Hal ini berarti bahwa variabel latar belakang keluarga X 2 berhubungan positif terhadap minat berwirausaha. Atau dengan kata lain, jika Universitas Sumatera Utara 62 latar belakang keluarga X 2 ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka minat berwirausaha akan bertambah sebesar 0,346. 4.5 Uji Hipotesis 4.5.1 Uji Signifikan Parsial Uji t Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial Situmorang, 2010:147. Kriteria pengujiannya adalah: - Jika T hitung T tabel , maka H o diterima dan H a ditolak. - Jika T hitung T tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. - Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 , maka H o ditolak dan H a diterima. Tingkat kesalahan α = 5 dan derajat kebebasan df = n-k - n = jumlah sampel, n = 69 - k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3 - Derajat kebebasan degree of freedom df = n-k = 69 - 3 = 66 Maka t tabel yang digunakan adalah t 0,05 66 = 1,668 Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikan Parsial Uji-t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 10.409 4.218 2.468 .016 Pendidikan_Kewirausahaan .425 .106 .410 3.998 .000 Latar_Belakang_Keluarga .346 .102 .347 3.385 .001 a. Dependent Variable: Minat_Berwirausaha Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah Universitas Sumatera Utara 63 Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Pendidikan Kewirausahaan X 1 Nilai t hitung variabel pendidikan kewirausahaan adalah 3,998 dan nilai t tabel adalah 1,668 maka t hitung t tabel 3,998 1,668 dengan tingkat signifikansi 0,00 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha. 2. Variabel Latar Belakang Keluarga X 2 Nilai t hitung variabel latar belakang keluarga adalah 3,385 dan nilai t tabel adalah 1,668 maka t hitung t tabel 3,385 1,668 dengan tingkat signifikansi 0,001 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel latar belakang keluarga berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap minat berwirausaha.

4.5.2 Uji Signifikan Simultan Uji F

Uji Statistik F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan Situmorang, 2010:147. Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df Pembilang = k – 1 df Penyebut = n – k Keterangan : n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n adalah 69 dan jumlah keseluruhan variabel k adalah 3, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 3 – 1 = 2 2. df penyebut = 69 – 2 = 67 Universitas Sumatera Utara 64 Nilai F hitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5 Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji-F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 1047.880 2 523.940 20.731 .000 a Residual 1668.033 66 25.273 Total 2715.913 68 a. Predictors: Constant, Latar_Belakang_Keluarga, Pendidikan_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Minat_Berwirausaha Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah Pada Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 20,731 dengan tingkat signifikansi = 0,000, lebih besar dari nilai F tabel yakni 3,13 , dengan tingkat kesalahan α = 5, atau dengan kata lain F hitung F tabel 20,371 3,13. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 0.05, menunjukkan bahwa variabel bebas pendidikan kewirausahaan dan latar belakang keluarga secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat minat berwirausaha. 4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil Universitas Sumatera Utara 65 terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Tabel 4.13 Hasil Uji Koefesien Determinasi R 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .621 a .386 .367 5.02725 a. Predictors: Constant, Latar_Belakang_Keluarga, Pendidikan_Kewirausahaan Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa : 1. R = 0,621. Artinya hubungan antara variabel pendidikan kewirausahaan X 1 dan latar belakang keluarga X 2 terhadap minat berwirausaha Y sebesar 62,1. Artinya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen kuat. 2. Nilai R Square sebesar 0,386 berarti 38,6 variabel minat berwirausaha Y dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan kewirausahaan X 1 dan latar belakang keluarga X 2 . Sedangkan sisanya 61,4 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor kepribadian, faktor lingkungan, faktor sosial dan sebagainya. 3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar 5,02. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Universitas Sumatera Utara 66

4.6 Pembahasan

4.6.1 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Melihat dari indikator-indikator yang mempengaruhi minat berwirausaha, kurikulum dan kualitas tenaga didik dinilai sangat mempengaruhi minat berwirausaha siswa. Siswa menganggap materi kewirausahaan yang disampaikan cukup dipahami dan guru sebagai pemberi materi dinilai cukup berkompeten dalam meningkatkan minat berwirausaha. Namun, indikator fasilitas belajar mengajar dinilai cukup rendah dalam meningkatkan minat berwirausaha. Siswa merasa laboratorium kewirausahaan belum memadai dalam hal meningkatkan kreativitas, keterampilan dan minat berwirausaha mereka. Pendidikan kewirausahaan merupakan suatu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pola pikir, sikap, perilaku dan minat pada siswamahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan sejati sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir Lestari dan Wijaya, 2012:113. Siswa yang telah menempuh mata pelajaran kewirausahaan akan memiliki nilai-nilai hakiki dan karakteristik kewirausahaan sehingga akan meningkatkan minat serta kecintaan mereka terhadap dunia wirausaha. Tingginya minat berwirausaha akan melahirkan wirausaha-wirausaha muda baru yang memiliki visi yang baik di masa depan serta memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam menciptakan barang dan jasa yang baru guna memecahkan masalah dan menemukan peluang. Siswa yang memiliki minat yang tinggi dalam berwirausaha Universitas Sumatera Utara 67 akan berusaha untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya, seperti masalah pengangguran Selain itu, pendidikan wirausaha juga sangat penting dalam meningkatkan minat wirausaha siswa. Pendidikan wirausaha akan mengubah pola pikir siswa agar kelak mereka memilih wirausaha sebagai pilihan karir, serta membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dengan begitu, masalah pengangguran akan dapat diatasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari 2012:113 yang menyatakan bahwa melalui pendidikan kewirausahaan, seorang siswa akan mendapatkan pengetahuan mengenai manfaat berwirausaha bagi dirinya dan lingkungan sekitarnya, membangun sikap dan mental wirausaha, meningkatkan keterampilan dan membangun relasi dengan orang-orang baru. Hal ini berarti pendidikan kewirausahaan berpengaruh secara positif terhadap minat berwirausaha sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir.

4.6.2 Pengaruh Latar Belakang Keluarga terhadap Minat Berwirausaha

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel latar belakang keluarga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Dilihat dari indikatornya, perhatian orang tua dan komunikasi merupakan dua hal yang memberikan kontribusi terbesar dalam menentukan minat berwirausaha. Orang tua yang memberikan perhatian besar kepada anak akan memudahkan anak dalam hal pengembangan kreativitasnya, menentukan pilihan karir di masa yang akan datang, serta akan mendapatkan nilai-nilai moral yang baik. Komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak juga dinilai mampu meningkatkan minat Universitas Sumatera Utara 68 berwirausaha siswa. Melalui komunikasi, orang tua mampu memberikan motivasi dan dorongan kepada anak agar terus mau belajar dan berusaha hingga menjadi orang yang sukses kelak. Motivasi yang disampaikan secara baik akan mampu membangkitkan semangat dan mengarahkan kepada tujuan yang ingin dicapai. Keluarga adalah habitat pertama di mana anak manusia mengenal dunia, dunia sekitarnya, dunia manusia, dunia kehidupan sosial Tilaar, 2005:113. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Di dalam keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk pertama kalinya, di mana dalam proses ini seorang anak diajarkan dan dikenalkan berbagai nilai kehidupan yang sangat berguna dan menentukan bagi perkembangan anak di masa depan. Suasana keluarga yang harmonis dan menyenangkan akan mendorong anak untuk tumbuh dan berkembang. Hasil Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharti Sirine 2011 menyatakan bahwa latar belakang keluarga berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha siswamahasiswa. Selain itu, Wang dan Wong dalam Mahesa 2012:3 menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha. Menurut Duchesnau et al., dalam Mahesa dan Rahardja 2012:3, wirausaha yang berhasil adalah mereka yang dibesarkan oleh orang tua yang juga wirausaha, karena memiliki banyak pengalaman yang luas dalam dunia usaha. Selain itu, Purwinarti, dalam Koranti 2013:6 menyatakan bahwa salah satu faktor pendorong seseorang untuk berwirausaha yaitu The parental refugee. Universitas Sumatera Utara 69 Banyak individu memperoleh pendidikan dan pengalaman dari bisnis yang di bangun keluarganya dan lingkungan keluarga sangat mempengaruhiminat berwirausaha mahasiswa. Penelitian Muladi, dalam Koranti 2013:6 juga mendapatkan bahwa lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan pergaulan memberikan kontribusi yang tinggi terhadap minat berwirausaha siswa. Universitas Sumatera Utara 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji signifikan parsial Uji-t, pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha serta latar belakang keluarga berpengaruh positif terhadap minat berwirausaha. Selain itu, variabel independen yang paling dominan mempengaruhi variabel dependen minat berwirausaha adalah pendidikan kewirausahaan. 2. Berdasarkan uji signifikan simultan Uji-F dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan dan latar belakang keluarga secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. 3. Pada hasil analisis koefisien determinasi didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0,367 berarti 36,7 variabel minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan kewirausahaan dan latar belakang keluarga. Sedangkan sisanya 63,3 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor kepribadian, faktor sosial, faktor lingkungan dan sebagainya.

5.2 SARAN

1. Mengingat faktor pendidikan kewirausahaan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap minat berwirausaha, maka peneliti menyarankan agar pendidikan kewirausahaan mendapatkan perhatian serius mengenai bagaimana metode pengajaran, kurikulum, kompetensi dosen, dan fasilitas belajar Universitas Sumatera Utara 71 mengajar yang tersedia sehingga dapat menstimulasi minat berwirausaha pada siswa. 2. Selain itu, minat berwirausaha yang sudah dimiliki oleh siswa hendaknya dapat lebih ditingkatkan oleh semua pihak, terutama oleh pihak sekolah maupun orang tua. 3. Sekolah harus mampu memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai seperti laboratorium kewirausahaan, buku-buku pengantar kewirausahaan, meningkatkan kualitas tenaga pendidik, melaksanakan seminar kewirausahaan secara berkala, study tour ke pusat-pusat UKM dan sebagainya. Penanaman minat berwirausaha ini sangat penting agar kelak nantinya siswa setelah menyelesaikan pendidikannya akan memilih wirausaha sebagai pilihan karir. 4. Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan dapat terus mengembangkan penelitian ini agar dapat menciptakan temuan baru di bidang minat berwirausaha. Universitas Sumatera Utara 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis