1. badan oleh pengurus; 2. badan yang dinyatakan pailit oleh kurator;
3. badan dalam pembubaran oleh orang atau badan yang ditugasi untuk melakukan pemberesan;
a. badan dalam likuidasi oleh likuidator; b. suatu warisan yang belum terbagi oleh salah seorang ahli
warisnya, pelaksana wasiatnya atau yang mengurus harta peninggalannya; atau
c. anak yang belum dewasa atau orang yang berada dalam pengampuan oleh wali atau pengampunya Pasal 32 ayat 1 UU
No.28 Tahun 2007. Penanggung pajak kadang kala memang sekaligus wajib pajak itu sendiri.
Misalnya, untuk wajib pajak orang pribadi, selain sebagai wajib pajak, ia juga sekaligus penaggung pajak. Artinya ia bertanggung jawab terhadap apa yang
mestinya dipenuhi dalam soal pajak yang wajib baginya.
B. Pengampunan Pajak Dalam Hukum Perpajakan
1. Pengertian dan Sumber Hukum Pengampunan Pajak
Pembangunan nasional yang berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan selama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Namun, untuk merealisasikan tujuan tersebut diperlukan suatu anggaran pembangunan yang cukup besar. Salah satu usaha untuk mewujudkan peningkatan
penerimaan untuk pembangunan tersebut adalah dengan menggali sumber dana
Universitas Sumatera Utara
yang berasal dari dalam negeri, yaitu pajak. Pajak merupakan sumber penerimaan yang dominan dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN.
Hampir 70 persen penerimaan berasal dari sektor pajak. Karena itu untuk mencapai target penerimaan negara dari sektor perpajakan dibutuhkan upaya-
upaya yang nyata, serta mengimplementasikan dalam bentuk kebijakan pemerintah. Salah satunya adalah tax amnesty atau pengampunan pajak.
Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan subyek pajak maupun obyek pajak.Subyek pajak dapat berupa kembalinya dana-dana yang berada di luar
negeri, sedangkan dari sisi obyek pajak berupa penambahan jumlah wajib pajak.
87
Sebenarnya Indonesia pernah menerapkan amnesti pajak pada 1984. Namun pelaksanaannya tidak efektif karena wajib pajak kurang merespons dan
tidak diikuti dengan reformasi sistem administrasi perpajakan secara menyeluruh.Pengampunan pajak diharapkan menghasilkan penerimaan pajak
yang selama ini belum atau kurang bayar, disamping meningkatkan kepatuhan membayar pajak karena makin efektifnya pengawasan, didukung semakin
akuratnya informasi mengenai daftar kekayaan wajib pajak. Secara umum pengertian pengampunan pajak adalah kebijakan pemerintah
yang diberikan kepada pembayar pajak tentang forgiveness pengampunan pajak, dan sebagai ganti atas pengampunan tersebut pembayar pajak diharuskan untuk
membayar uang tebusan. Mendapatkan pengampunan pajak artinya data laporan
87
Makalah Peran
Tax Amnesty
Dalam Pembangunan
Indonesia, http:hanifhanifku.blogspot.co.id201609makalah-peran-tax-amnesty-dalam.html diakses tanggal
7 Februari 2017
Universitas Sumatera Utara
yang ada selama ini dianggap telah diputihkan dan atas beberapa utang pajak juga dihapuskan.
88
Menurut UU Pengampunan Pajak dalam Pasal 1 Ayat 1 mengatakan bahwa pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang,
tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Menurut PMK No. 118PMK.032016 Pengampunan Pajak adalah
adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara
mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak.
89
Sumber Hukum Materiil Pengampunan Pajak haruslah berasal dan bersumber dari pancasila. Pancasila merupakan sumber hukum materiil bagi
semua hukum yang ada di Indonesia. Begitu juga dengan sumber hukum pengampunan pajak. Nilai-nilai Pancasila Menjadi Inspirasi sekaligus Bahan
Materi dalam Menyusun Semua Peraturan Hukum Perpajakan. Pancasila sekaligus sebagai Alat Penguji Setiap Peraturan Hukum Perpajakan yang Berlaku,
Apakah Bertentangan atau Tidak dengan Nilai-nilai Pancasila seperti yang tercantum dalam ketetapan MPR No. III2000 Pasal 1, 2, 3.
88
Pengertian Tax
Amnesty, http:www.lembagapajak.com201607pengertian-
pengampunan-pajak-tax-amnesty-adalah.html diakses tanggal 7 Februari 2017
89
Pasal 1 Butir 2 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 118PMK.032016 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang
Pengampunan Pajak
Universitas Sumatera Utara
Peraturan yang mendasari pelaksanaan Pengampunan Pajak tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 118PMK032016 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, dan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119PMK.082016 tentang Tata Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke Dalam Wiayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan Penempatan pada Instrumen Investasi di Pasar Keuangan dalam rangka Pengampunan Pajak.
2. Tujuan dan Sasaran Pengampunan Pajak
Pengampunan Pajak bertujuan untuk:
90
a. mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan
Harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar Rupiah, penurunan suku bunga, dan
peningkatan investasi; b.
mendorong reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid,
komprehensif, dan terintegrasi; dan c.
meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan.
Pengampunan Pajak ditujukan terhadap subjek dan objek pajak yang dituangkan dalam Pasal 3 UU Pengampunan Pajak diantaranya :
91
90
Pasal 2 Butir 2 UU No 11 Tahun 2016 Tentang “Pengampunan Pajak”
Universitas Sumatera Utara
1. Setiap Wajib Pajak berhak mendapatkan Pengampunan Pajak. 2. Pengampunan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan kepada
Wajib Pajak melalui pengungkapan Harta yang dimilikinya dalam Surat Pernyataan.
3. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yaitu Wajib Pajak yang sedang:
a. dilakukan penyidikan dan berkas penyidikannya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan;
b. dalam proses peradilan; atau c. menjalani hukuman pidana, atas Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
4. Pengampunan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi pengampunan atas kewajiban perpajakan sampai dengan akhir Tahun Pajak
Terakhir, yang belum atau belum sepenuhnya diselesaikan oleh Wajib Pajak. 5. Kewajiban perpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 terdiri atas
kewajiban: a. Pajak Penghasilan; dan
b. Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
Wajib Pajak yang dimaksudkan dalam hal ini antara lain:
92
1. Wajib Pajak Orang Pribadi 2. Wajib Pajak Badan
91
Pasal 3 UU No 11 Tahun 2016 Tentang “ Pengampunan Pajak”
92
Siapa Yang Bisa Memanfaatkan?, http:pajak.go.idcontentamnesti-pajak diakses tanggal 10 Februari 2017
Universitas Sumatera Utara
3. Wajib Pajak yang bergerak di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengan UMKM
4. Orang Pribadi atau Badan yang belum menjadi Wajib Pajak
3. Subjek Hukum Pengampunan Pajak Subjek Hukum Pengampunan Pajak yang dituangkan dalam Pasal 3 UU
Pengampunan Pajak diantaranya :
93
1. Setiap Wajib Pajak berhak mendapatkan Pengampunan Pajak. 2. Pengampunan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan kepada
Wajib Pajak melalui pengungkapan Harta yang dimilikinya dalam Surat Pernyataan.
3. Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yaitu Wajib Pajak yang sedang:
a. dilakukan penyidikan dan berkas penyidikannya telah dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan;
b. dalam proses peradilan; atau c. menjalani hukuman pidana, atas Tindak Pidana di Bidang Perpajakan.
93
Pasal 3 Butir 1,2, dan 3 UU No 11 Tahun 2016 tentang “Pengampunan Pajak”
Universitas Sumatera Utara
C. Pengampunan Pajak Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016