110
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba mengambil kesimpulan mengenai akibat hukum pemberian pengampunan pajak
bagi usaha mikro, kecil dan menengah ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, yaitu :
1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM merupakan kegiatan
perekonomian yang penting dan cukup diminati oleh masyarakat Indonesia, karena dengan sistem ekonomi kerakyatan yang digunakan,
membantu masyarakat Indonesia dengan mudah menjalankannya. Usaha Mikro Kecil Menengah pada mulanya tidak mengalami
kemajuan yang sangat berarti baik dari segi kuantitas maupun dari kualitas, karena pada saat itu belum terdapat perhatian yang serius dari
pihak-pihak yang berwenang, perhatian hanya diarahkan sebagai bentuk formalitas saja. Tapi sejak terjadinya krisis moneter pada tahun
19971998 di mana UMKM ternyata mempunyai ketahanan yang relatif baik dibanding usaha besar, maka pihak-pihak yang berwenang
sudah mulai sangat memperhatikan terhadap perkembangan UMKM baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Perkembangan
UMKM ini tidak terlepas adanya dukungan dari pihak pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terutama melalui
Universitas Sumatera Utara
111 aturan-aturan yang dikeluarkan misalnya, adanya undang-undang
tentang
Universitas Sumatera Utara
2. Bank Indonesia sejak 16 Nopember 1999, yang mendukung
pengembangan UMKM
melalui pemberian
kredit. Seiring
perkembangan ekonomi dunia, menjadikan perubahan penting untuk UMKM dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Dalam Undang- Undang ini diatur jumlah modal yang berbeda untuk menjadikan
karakter khusus bagi setiap usaha. Pembatasan modal yang ditentukan berdasarkan jenis usaha membuat usaha-usaha ini cukup dikenal.
Pembatasan modal dalam undang-undang ini bukan hanya bagi hukum di Indonesia, namun lembaga keuangan nasional dan internasional
membagi sistem pembatasan modal yang memperlihatkan karakter dari usaha ini.
3. Pembangunan ekonomi dari sektor penerimaan perpajakan sangat
penting bagi setiap negara guna mewujudkan roda pemerintahan yang baik dan menjamin kehidupan yang baik bagi negaranya . Salah satu
bentuk kebijakan regulasi yang penting dalam kehidupan perpajakan bagi Indonesia agar tertata lebih baik adalah dengan menerapkan
sistem pengampunan pajak dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Pemanfaatan
Pengampunan Pajak dalam peraturan ini ditujukan kepada setiap Wajib Pajak termasuk dalam hal ini UMKM untuk mengungkapkan
Harta dan membayar Uang Tebusan. Pengenaan tarif Uang Tebusan bagi Wajib Pajak UMKM yang peredaran usahanya sampai dengan
Universitas Sumatera Utara
Rp 4,8 miliar pada Tahun Pajak Terakhir sebesar 0,5 bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai Harta sampai dengan Rp 10 miliar
dalam Surat Pernyataan dan 2 bagi Wajib Pajak yang mengungkapkan nilai Harta lebih dari Rp 10 miliar dalam Surat
Pernyataan. Pentingnya pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi maka kebijakan pengampunan pajak ini dapat memberikan dorongan
menuju sistem perpajakan yang lebih berkeadilan dan terintegrasi guna meningkatkan penerimaan pajak dalam mengembangkan
pembangunan nasional khususnya bagi sektor usaha terutama dalam sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM.
4. Dengan penerapan pengampunan pajak bagi UMKM membawa
dampak positif bagi setiap pelaku usaha dan bagi pemerintah sendiri. Pemanfaatan pengampunan pajak dirasakan baik karena UMKM
selaku Wajib Pajak diberikan kepercayaan oleh sistem perpajakan untuk menghitungmemperhitungkan, membayar, dan melaporkan
sendiri jumlah pajak yang seharusnya terutang berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan. Akibat hukum yang diperoleh
UMKM dalam penerimaan pengampunan pajak diantaranya : a.
Penghapusan pajak terutang yang belum diterbitkan ketetapan pajak, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan, dan tidak
dikenai sanksi pidana di bidang perpajakan, untuk kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian Tahun Pajak, dan Tahun
Pajak, sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir;
Universitas Sumatera Utara
b. Penghapusan sanksi administrasi perpajakan berupa bunga, atau
denda, untuk kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian Tahun Pajak, dan tahun pajak, sampai dengan akhir Tahun Pajak
Terakhir; c.
Tidak dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan,
atas kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian Tahun Pajak, dan Tahun Pajak, sampai dengan akhir Tahun Pajak
Terakhir; dan d.
Penghentian pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dalam hal
Wajib Pajak sedang dilakukan pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di Bidang
Perpajakan atas kewajiban perpajakan, sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir, yang sebelumnya telah ditangguhkan
sebelumnya.
B. Saran