68
4.7.2 Pengaruh Dividend Policy terhadap Nilai Perusahaan
Kebijakan dividen adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai dividen daripada ditahan untuk
diinvestasikan kembali dalam perusahaan Susanti, 2010.
Dividendpolicy pada penelitian ini diproksikan dengan Dividend Payout Ratio DPR. Berdasarkan hasil pengolahan data dari tabel uji parsial
Uji t, dapat dilihat dividend payout ratio memiliki nilai t
hitung
4,817 dannilai signifikasi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa dividend policy berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan menggunakan Price To Book
Value PBV. Besarnya dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan menjadi daya tarik bagi pemegang saham karena sebagian
investor menilai dividen bersifat lebih pasti. Banyaknya investor yang berinvestasi diperusahaan tersebut dapat menyebabkan meningkatnya
harga saham sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sujoko dan Soebintoro 2007 dan Zangina, et al. 2009 yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi, hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Pardede 2015 dan
Sukirni 2012 yang menyatakan kebijakan dividen berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
69
4.7.3 Pengaruh Tax Avoidance dan Dividend Policy terhadap Nilai Perusahaan
Pada penelitian ini, variabel dependen adalah Nilai Perusahaan yang diproksikan dengan Price To Book Value PBV. Variabel
independen dalam penelitian ini yaitu Tax Avoidance dan Dividend Policy. Berdasarkan hasil pengolahan data dari tabel Uji Simultan Uji
F, dapat dilihat nilai signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara bersama-sama simultan, variabel
independen berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
4.7.4 Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Pemoderasi
Hasil penelitian ini menguji apakah variabel kepemilikan institusional dapat memoderasi pengaruh tax avoidance terhadap nilai
perusahaan sesuai pada hipotesis keempat. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji residual pada tabel 4.9,
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,670 lebih besar dari batas signifikan 0,05 yang berarti variabel kepemilikan institusional tidak
berpengaruh signifikan dan tidak mampu memoderasi hubungan antara tax avoidance terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Simarmata 2014 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional
tidak mampu memoderasi pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan. Tetapi, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
Universitas Sumatera Utara
70
dilakukan Desai danDharmapala 2007 yang menyatakan bahwa variabel kepemilikan institusionaldapat memoderasi positif hubungan
antara tax avoidance dengan nilai perusahaan.Hal ini menunjukkan pihak institusi diluar perusahaan cenderung tidak mencampuriurusan
mengenai perpajakan pada perusahaan. Pihak institusi di luar perusahaanhanya menginginkan bagaimana perusahaan dapat
mengelola dana yang sudah ditempatkan dalam perusahaan tersebut sehingga investor institusi dapat memperolehpengembalian yang baik
setiap periode atas modal yang sudah di investasikan pada perusahaan, seperti bagaimana harga saham perusahaan tersebut dapat meningkat
secara kontinuitas dan stabil dalam setiap periodenya.
4.7.5 Pengaruh Dividend Policy terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Institusional sebagai Variabel Pemoderasi
Hasil penelitian ini menguji apakah variabel kepemilikan institusional dapat memoderasi pengaruh dividend policy terhadap nilai
perusahaan sesuai pada hipotesis kelima. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan uji residual pada tabel 4.10,
diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,027 lebih kecil dari batas signifikan 0,05 dan memiliki koefisien parameter yang bernilai negatif
-0,027 yang berarti variabel kepemilikan institusional mampu memoderasi hubungan antara dividend policy terhadap nilai perusahaan.
Hal tersebut menunjukka bahwa dengan adanya peran kepemilikan institusional diharapkan mampu memonitor kinerja
Universitas Sumatera Utara
71
manajemen dan membantu menetapkan kebijakan perusahaan untuk pembagian dividen. Kebijakan dividen yang proporsional kepada
pemegang saham akan turut meningkatkan nilai perusahaan dengan tetap mempertimbangkan alokasi laba ditahan yang tepat untuk
keberlanjutan operasional perusahaaan di periode mendatang.
Universitas Sumatera Utara
72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh tax avoidance dan dividend policyterhadap nilai perusahaan baik secara parsial maupun
simultan. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan institusional merupakan variabel yang dapat memoderasi
pengaruh tax avoidance dan dividend policy terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, maka
diperoleh kesimpulan bahwa: 1.
Tax Avoidance secara parsial berpengaruh negatif dan siginifikan terhadapNilai Perusahaan yang diproksikan menggunakan PBV.
2. Dividend Policy secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
terhadapNilai Perusahaan yang diproksikan menggunakan PBV. 3.
Tax Avoidance dan Dividend Policy berpengaruh secara simultan terhadap Nilai Perusahaan yang diproksikan menggunakan PBV.
4. Kepemilikan Institusional tidak mampu memoderasi pengaruh Tax
Avoidance terhadap Nilai Perusahaan. 5.
Kepemilikan Institusional memperkuat pengaruh Dividend Policy terhadap Nilai Perusahaan.
Universitas Sumatera Utara