Pembuatan suspensi EEKBM Pembuatan suspensi parasetamol Pembuatan suspensi rutin Pembuatan larutan buffer formalin 10 Pengujian hewan uji

37 3.11 Uji Aktivitas Hepatoprotektor 3.11.1 Pembuatan suspensi Na CMC 0,5 Pembuatan suspensi Na CMC 0,5 dilakukan dengan cara sebagai berikut: sebanyak 0,5 gram Na CMC ditaburkan kedalam lumpang yang berisi air suling panas sebanyak 10 mL. Didiamkan selama 15 menit hingga diperoleh masa yang transparan, digerus hingga terbentuk gel dan diencerkan dengan sedikit air suling, kemudian dituang ke dalam labu tentukur 100 mL, ditambah air suling sampai batas tanda. Suspensi ini digunakan sebagai pembawa EEKBM, parasetamol dan rutin.

3.11.2 Pembuatan suspensi EEKBM

Sebanyak 300 mg EEKBM dimasukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na CMC 0,5 sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen lalu dimasukkan ke labu tentukur 10 mL. Volume dicukupkan dengan suspensi Na CMC 0,5 sampai garis tanda. Prosedur yang sama dilakukan untuk pembuatan suspensi EEKBM 450 dan 600 mgkg bb.

3.11.3 Pembuatan suspensi parasetamol

Suspensi parasetamol dalam suspensi Na CMC 0,5 dibuat dengan cara melarutkan 1 gram serbuk parasetamol yang telah ditimbang ke dalam suspensi Na CMC 0,5 di dalam lumpang, digerus hingga homogen lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL. Volume dicukupkan dengan suspensi Na CMC 0,5 sampai garis tanda.

3.11.4 Pembuatan suspensi rutin

Suspensi rutin dibuat dengan cara memasukkan 20 mg serbuk rutin yang telah ditimbang ke dalam lumpang kemudian ditambahkan tween 80 tetes demi Universitas Sumatera Utara 38 tetes sambil digerus hingga homogen, ditambahkan suspensi Na CMC 0,5 lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 mL. Volume dicukupkan dengan suspensi Na CMC 0,5 sampai garis tanda.

3.11.5 Pembuatan larutan buffer formalin 10

Larutan buffer formalin 10 dibuat dengan penambahan 4 g NaH 2 PO 4 dn 6,5 g Na 2 HPO 4 ke dalam formalin 10 100 mL larutan formaldehid 40 ditambah akuades 900 mL kemudian dicukupkan dengan akuades sampai 1000 mL.

3.11.6 Pengujian hewan uji

Hewan uji dibagi atas 6 kelompok dan masing-masing terdiri dari 4 hewan percobaan. Pengujian aktivitas hepatoprotektor dijelaskan sebagai berikut: a. kelompok I: normal, hewan uji tidak diberi perlakuan apapun. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum. b. kelompok II: kontrol negatif, hewan uji diberikan suspensi Na CMC 0,5 sekali sehari selama 14 hari berturut-turut diikuti pemberian parasetamol dosis tunggal 1 gkg bb 6 jam setelah pemberian suspensi Na CMC 0,5 pada hari ke-14. Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum. c. kelompok III: kontrol positif, hewan uji diberikan suspensi rutin dosis 20 mgkg bb sekali sehari selama 14 hari berturut-turut diikuti pemberian parasetamol dosis tunggal 1 gkg bb 6 jam setelah pemberian ekstrak pada hari ke-14. . Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum. d. kelompok IV: hewan uji diberikan EEKBM dosis 300 mgkg bb sekali sehari selama 14 hari berturut-turut diikuti pemberian parasetamol dosis tunggal 1 Universitas Sumatera Utara 39 gkg bb 6 jam setelah pemberian ekstrak pada hari ke-14. . Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum. e. kelompok V : hewan uji diberikan EEKBM dosis 450 mgkg bb sekali sehari selama 14 hari berturut-turut diikuti pemberian parasetamol dosis tunggal 1 gkg bb 6 jam setelah pemberian ekstrak pada hari ke-14. . Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum. f. kelompok VI: hewan uji diberikan EEKBM dosis 600 mgkg bb sekali sehari selama 14 hari berturut-turut diikuti pemberian parasetamol dosis tunggal 1 gkg bb 6 jam setelah pemberian ekstrak pada hari ke-14. . Makanan dan minuman diberikan secara ad libitum.

3.11.7 Pengukuran ALT dan AST