31
3.6 Pemeriksaan Karakteristik Simplisia
Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut air, penetapan
kadar sari larut etanol, penetapan kadar abu total, dan penetapan kadar abu tidak larut asam.
3.6.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dilakukan terhadap kulit bawang merah dengan cara mengamati bentuk, ketebalan, diameter, permukaan simplisia. Pemeriksaan
organoleptis meliputi warna, bau dan rasa dari kulit bawang merah.
3.6.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia tumbuhan dengan cara menaburkan serbuk simplisia di atas kaca objek yang telah ditetesi
dengan kloralhidrat dan ditutupi dengan kaca penutup kemudian dilihat dibawah mikroskop.
3.6.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluen. Sebanyak 200 mL toluen dan 2 mL air suling dimasukkan ke dalam labu alas
bulat, didestilasi selama 2 jam. Kemudian toluen didinginkan selama 30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca dengan 0,05 mL. Sebanyak 5 g serbuk
simplisia yang telah ditimbang seksama dimasukkan kedalam labu yang berisi toluen tersebut, lalu dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen
mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetesan perdetik, sampai sebagian air terdestilasi, kemudian kecepatan destilasi dinaikkan hingga 4 tetes
perdetik. Setelah semua air terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan
Universitas Sumatera Utara
32
toluen. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan dingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah sempurna, volume air
dibaca dengan ketelitian 0,05 mL. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO, 1998.
3.6.4Penetapan kadar sari larut air
Sebanyak 5 g serbuk yang telah dikeringkan diudara dimaserasi selama 24 jam dengan 100 mL air-kloroform dalam labu bersumbat sambil berkali-kali
dikocok selama 6 jam pertama kemudian dibiarkan selama 18 jam lalu disaring. Sejumlah 20 mL filtrat diuapkan hingga kering dalam cawan penguap berdasar
rata yang telah ditara. Residu dipanaskan pada suhu 105
o
C sampai bobot tetap. Kadar sari larut dalam air dihitung dengan persen terhadap bahan yang telah
kering Depkes, RI., 1995.
3.6.5 Penetapan kadar sari larut etanol