7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Tumbuhan 2.1.1 Sistematika tumbuhan
Di dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai
berikut :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium cepa L.
Rahayu dan Berlian,1999.
2.1.2 Nama daerah
Nama daerah dari tumbuhan bawang merah : Bawang merah Aceh dan Palembang; pia Batak; bawang sirah atau dasun merah Minangkabau, barambang
sirah atau dasun merah Minangkabau; bawang suluh Lampung; bawang beureum Sunda; brambang atau brambang abang Jawa Tengah dan Jawa Timur; bhabang
mera Madura; jasum bang atau jasum merah BaIi; bawangi gorontalo; lasuna eja Makassar, lasuna cela Bugis; laisuna mpilas Roti; kalpeo miha Timor; bawa
Halmahera; bawa rohika Ternate; bawa kahori Tidore Rukmana, 1994
.
2.1.3 Sejarah, habitat dan penyebaran
Tanaman bawang merah diduga berasal dari Asia. Sebagian literatur menyebutkan bahwa tanaman ini dari Asia tengah Palestina dan India, sebagian juga
memperkirakan asalnya dari Asia Tenggara dan Mediteranian. Literatur lain
Universitas Sumatera Utara
8 menyebutkan bawang merah berasal dari Asia Barat yang berkembang ke Mesir dan
Turki. Bangsa Mesir mengenal bawang merah sejak 3200-3700 SM. Di Yunani dan Israel, bawang merah dibudidayakan sejak 1500 SM. Eropa Barat, Timur dan Spanyol
mengenal bawang merah sejak abad kedelapan, lalu menyebar ke Amerika. Penyebaran bawang merah telah meluas hampir ke setiap negara. Eropa Barat, Eropa
Timur, Spanyol, Amerika Serikat, Mesir dan Turki merupakan negara penghasil bawang mereah terpenting di dunia. Di Indonesia, sentra budidaya bawang merah
diusahakan di hampir seluruh provinsi di Indonesia kecuali Riau, DKI Jakarta, Kalimntan Barat dan Kalimantan Tengah Rukmana, 1994. Daerah Samosir menjadi
sentra budidaya bawang merah di Sumatera Utara, Rahayu dan Berlian,1999. .Bawang merah termasuk tumbuhan semusim yang tumbuh dengan baik di
daerah beriklim kering yang cerah dengan udara panas, namun harus disertai pengairan yang baik dengan ketinggian tanah 0-800 m di atas permukaan laut dan
suhu antara 25-32 C. Tanah yang gembur dan subur serta banyak mengandung
humus sangat baik dengan pH antara 6,0-6,8 sedikit agak asam-normal cocok untuk pertumbuhan bawang merah, sedangkan di tanah yang becek menyebabkan
pertumbuhan bawang merah menjadi kerdil dan umbinya mudah busuk. Pada pH kurang dari 5,5 tanaman akan keracunan alumunium sehingga tanaman menjadi
kerdil, sebaliknya pada pH di atas 6,5 Mangan tidak dapat diserap akibatnya umbinya menjadi kecil-kecil Rukmana, 1994; Wibowo, 2008.
2.1.4 Morfologi tumbuhan