Analisis dan Refleksi Tindakan

d. Analisis dan Refleksi Tindakan

Tahap refleksi di mulai dengan menganalisis hasil tindakan pada siklus I. Setelah dilakukan tindakan berupa penggunaan media gambar tokoh pahlawan idola pilihan siswa pada pembelajaran menulis puisi, peneliti menemukan adanya peningkatan kemampuan menulis puisi pada siswa sebesar 53,12 dari sebelum dilakukan tindakan yaitu 43,75 yang dinyatakan tuntas berdasarkan KKM yang ditetapkan sebesar 65. Selain itu, berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran menulis puisi tentang tokoh pahlawan yang diidolakan siswa, diperoleh hasil sebagai berikut. 1 Perhatian dan konsentrasi siswa hanya mencapai 43,75 . Selama proses pembelajaran berlangsung baru 5 siswa saja yang mendapatkan kriteria amat baik, 9 siswa dengan kriteria baik, 11 siswa dengan kriteria sedang, dan 7 siswa dengan kriteria kurang. 2 Kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas menulis puisi mencapai 62,5 dengan rincian 6 siswa dengan kriteria amat baik, 14 siswa dengan kriteria baik, 9 siswa dengan kriteria sedang, dan 3 siswa dengan kriteria kurang. 3 Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran menulis puisi berlangsung hanya mencapai 37,5 dengan rincian 4 siswa dengan kriteria amat baik, 8 siswa dengan kriteria baik, 12 siswa dengan kriteria sedang, dan 8 siswa dengan kriteria kurang. Setelah peneliti melakukan analisis, pembelajaran menulis puisi pada siklus I ini masih mengalami beberapa kendala dan kekurangan, antara lain sebagai berikut. 1 Pada awal pembelajaran, siswa masih sibuk dengan aktivitas masing- masing. Hal ini mengakibatkan guru harus meluangkan waktu beberapa menit dan membiarkan para siswa menyelesaikan aktivitasnya dulu sebelum benar-benar siap mengikuti pelajaran. Pada saat pembelajaran berlangsung pun masih terdapat siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya, melihat ke luar kelas, bahkan ada siswa yang berkeliling kelas melihat hasil pekerjaan temannya. Hal ini tentu dapat mengganggu konsentrasi siswa-siswa yang lain dan membuat kondisi kelas menjadi kurang kondusif. 2 Selama proses pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa saja yang aktif bertanya, mengemukakan pendapat, dan berani menjawab ketika diberi pertanyaan oleh guru. Siswa yang lain lebih banyak bertindak sebagai pendengar. Beberapa siswa juga masih malu-malu menjawab pertanyaan guru, bahkan ada yang sama sekali tidak mau menjawab. 3 Mengingat kondisi kelas yang kurang kondusif, maka banyak waktu yang terbuang sia-sia. Guru terpaksa mengulur waktu untuk memberikan materi karena sebagian siswa masih sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Akibatnya, sebelum sempat melakukan refleksi, waktu sudah habis. Jadi, pembelajaran menulis puisi dengan media gambar tokoh pahlawan idola siswa siklus I ini diakhiri tanpa adanya refleksi dari guru. 4 Posisi guru yang lebih sering di depan kelas, mengakibatkan siswa yang duduk di bagian belakang terkesan tidak begitu diperhatikan sehingga mereka lebih sering berbicara dengan temannya. Menyikapi beberapa hambatan yang terdapat pada siklus I, maka dapat dikemukakan solusi sebagai berikut. 1 Guru hendaknya bertindak lebih tegas terhadap siswa yang masih melakukan aktivitas lain selama proses pembelajaran berlangsung. Membiarkan siswa menyelesaikan aktivitasnya hanya akan membuang-buang waktu. Selain itu, guru juga harus memberikan perhatian yang lebih besar terhadap siswa yang sering mengganggu temannya, dan peringatan secara halus terhadap siswa yang masih berkeliling kelas untuk melihat atau meniru hasil karya temannya. 2 Guru perlu mendorong siswa untuk lebih aktif dengan cara memberikan perhatian khusus pada siswa yang masih pasif. Guru perlu lebih banyak berinteraksi dengan siswa. Misalnya, guru tidak hanya berdiri di depan kelas, tetapi sesekali juga mengelilingi siswa dan melakukan komunikasi yang lebih intens lagi. Selain itu, untuk menumbuhkan keaktifan siswa, guru juga dapat memberikan reward kepada siswa yang berani menjawab, bertanya, atau mengungkapkan pendapat. Reward atau hadiah ini tidak hanya barang tetapi juga bisa berupa tepuk tangan. Pada siklus I ini guru memang telah menerapkan pemberian reward berupa tepuk tangan tetapi masih kurang maksimal. 3 Guru hendaknya lebih mempertimbangkan alokasi waktu sehingga di akhir pembelajaran masih bisa melakukan refleksi. Tidak adanya refleksi mengakibatkan siswa tidak begitu memperhatikan materi apa yang telah mereka peroleh hari itu. 4 Guru sebaiknya tidak hanya berdiri di depan kelas, tetapi perlu juga sesekali berkeliling kelas agar siswa yang duduk di bagian belakang juga merasa diperhatikan sehingga mereka bisa lebih fokus mengikuti pembelajaran.

2. Deskripsi Siklus II

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TOKOH IDOLA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KATRAMPILAN MENULIS PUISI Penggunaan Media Gambar Tokoh Idola Siswa Untuk Meningkatkan Katrampilan Menulis Puisi Pada Mapel Bahasa Indonesia Kelas V Siswa Sd Negeri Pantirejo 1 Tahun Ajaran 201

0 0 15

BAB 1 Penggunaan Media Gambar Tokoh Idola Siswa Untuk Meningkatkan Katrampilan Menulis Puisi Pada Mapel Bahasa Indonesia Kelas V Siswa Sd Negeri Pantirejo 1 Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 9

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TOKOH IDOLA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KATRAMPILAN MENULIS PUISI Penggunaan Media Gambar Tokoh Idola Siswa Untuk Meningkatkan Katrampilan Menulis Puisi Pada Mapel Bahasa Indonesia Kelas V Siswa Sd Negeri Pantirejo 1 Tahun Ajaran 201

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIIIC SMP NEGERI 3 GEYER KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR TOKOH KARTUN IDOLA PADA MATA PELAJARAN UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR TOKOH KARTUN IDOLA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI NGARU

0 2 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VIII SMP HOMESCHOOLING Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Media Gambar Pada Siswa Kelas VIII SMP Homeschooling Kak Seto Solo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 13

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TOKOH IDOLA PILIHAN SISWA UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS PUISI PADA Penggunaan Media Gambar Tokoh Idola Pilihan Siswa Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Siswa SD Neger

0 2 16

PENDAHULUAN Penggunaan Media Gambar Tokoh Idola Pilihan Siswa Untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Siswa SD Negeri 03 Bangsri Kecamatan Karangpandan Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 9

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 3 KUDUS TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 214

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

0 0 8