akan efektif jika didukung oleh beberapa faktor. Pertama, sejauh mana subjek belajar mampu menghadirkan figur atau sosok yang diidolakan. Kedua,
bagaimana cara subjek belajar atau siswa menemukan kelebihan-kelebihan tokoh yang dapat dikagumi. Ketiga, keterampilan siswa melukiskan kekaguman itu
melalui imajinasi. Dan keempat, bagaimana siswa mampu merepresentasikan
kata-kata yang indah dan memesona.
d. Penilaian Keterampilan Menulis Puisi dengan Media Gambar Tokoh
Idola Pilihan Siswa
Penilaian adalah suatu proses untuk mengetahui apakah proses dan hasil dari suatu program kegiatan telah sesuai dengan tujuan atau kriteria yang telah
ditetapkan Sarwiji Suwandi, 2008 a: 15. Penilaian menjadi suatu hal yang sangat penting terutama untuk membandingkan kemampuan siswa satu dengan siswa
lainnya, mengetahui apakah para siswa telah memenuhi standar tertentu, membantu kegiatan pembelajaran siswa, dan mengetahui dan mengontrol apakah
program pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Penelitian ini menggunakan dua bentuk penilaian, yaitu penilaian proses
dan penilaian hasil dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi. Adapun teknik penilaian hasil yang digunakan dalam kegiatan menulis puisi ini yaitu teknik
penilaian uji petik kerja produk. Menurut Sarwiji Suwandi 2008 a: 82 teknik ini perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian
kemampuan tertentu. Penilaian keterampilan menulis puisi dalam penelitian ini meliputi penilaian proses dan penilaian hasil. Adapun pedoman penilaian menulis
puisi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Penilaian Proses
Tabel 1. Kerangka Pedoman Penilaian Proses No.
Nama Perilaku Amatan
Nilai Ket.
Perhatian Konsentrasi
Kemandirian Keaktifan
Diadaptasi dari Sarwiji Suwandi, 2008 a: 92
Catatan: 1
Kolom perilaku amatan diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut:
5 = amat baik 4 = baik
3 = sedang 2 = kurang
1 = sangat kurang 2
Kolom nilai merupakan jumlah skor-skor tiap indikator perilaku amatan. 3
Kolom keterangan diisi dengan kriteria berikut: Nilai 13-15
= amat baik Nilai 10-12
= baik Nilai 7-9
= sedang Nilai 4-6
= kurang Nilai 0-3
= sangat kurang Keterangan:
1 Perhatian dan Konsentrasi
Skor 5 : jika siswa benar-benar memerhatikan ketika guru melakukan
apersepsi dan menjelaskan materi pelajaran, tidak melamun, mengantuk, atau melihat ke luar ruangan dan mencacat semua
materi dan penjelasan yang diberikan oleh guru.
Skor 4 : jika siswa memerhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan
menjelaskan materi pelajaran, tidak melamun, mengantuk, atau melihat ke luar ruangan dan hanya kadang-kadang terlihat
mencacat materi. Skor 3
: jika siswa sudah tidak terlihat melamun, mengantuk, atau melihat ke luar ruangan, namun beberapa kali siswa masih
berbincang-bincang dengan teman semejanya sehingga tidak begitu memerhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan
menjelaskan materi pelajaran. Skor 2
: jika siswa beberapa kali masih terlihat melamun, mengantuk, melihat ke luar ruangan, masih sibuk dengan aktivitasnya
masing-masing, dan memerhatikan ketika guru melakukan apersepsi dan menjelaskan materi pelajaran.
Skor 1 : jika siswa sering melamun, mengantuk, melihat ke luar
ruangan, sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, tidak memerhatikan
ketika guru
melakukan apersepsi
dan menjelaskan materi pelajaran.
2 Kemandirian
Skor 5 : jika siswa mampu menulis puisi secara mandiri tanpa bantuan
teman, guru, maupun menyadur puisi yang sudah ada sebelumnya.
Skor 4 : jika siswa mampu menulis puisi sendiri dan hanya bertanya
kepada guru jika mengalami kesulitan. Skor 3
: jika siswa sudah mampu menulis puisi tetapi masih meminta bantuan dari guru dan temannya.
Skor 2 : jika siswa belum begitu mampu menulis puisi dan masih
mengandalkan bantuan teman, guru, maupun mencari inspirasi dari buku.
Skor 1 : jika siswa hanya mampu menyadur puisi milik temannya atau
puisi yang sudah ada sebelumnya.
3 Keaktifan
Skor 5 : jika siswa mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru, berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani menyatakan pendapat dan aktif ketika berdiskusi.
Skor 4 : jika siswa mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru, berani menanyakan tentang materi yang belum dipahami, berani
menyatakan pendapat
tetapi masih
sedikit keterlibatannya dalam diskusi.
Skor 3 : jika siswa mau menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
guru, berani menanyakan tentang materi, tetapi belum berani menyatakan pendapatnya.
Skor 2 : jika siswa sudah mau menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh guru, tetapi masih belum berani bertanya tentang materi yang belum dipahami.
Skor 1 : jika siswa tidak mau menjawab pertanyaan guru dan tidak
berani bertanya tentang materi yang belum dipahami.
2 Penilaian Hasil
Tabel 2. Kerangka Penilaian Hasil Menulis Puisi No
Nama Aspek yang Dinilai
Kesatuan Makna
Diksi Rima
Persajakan Gaya Bahasa Pengimajian
A B C A B C A B
C A
B C
A B
C
Diadaptasi dari Sarwiji Suwandi, 2008 a: 87
Keterangan: A = Amat Baik, B = baik, C = Cukup
Skor A = 3 Skor B = 2
Skor C = 1 Tabel 3. Pedoman Penilaian Menulis Puisi
No. Aspek
Deskriptor Skor Skor Mak.
1. Kesatuan Makna
a. Puisi siswa banyak menggunakan makna
kias dan makna lambang b.
Puisi siswa sebagian menggunakan makna kias dan makna lambang tetapi masih
terdapat banyak makna lugas. c.
Puisi siswa menggunakan makna lugas. A: 3
B: 2
C: 1 3
2. Diksi
a. Kata-kata yang digunakan estetis, padat,
memikat dan bermakna. b.
Kata-kata yang digunakan kurang estetis, padat, memikat dan bermakna.
c. Kata-kata yang digunakan tidak estetis,
padat, memikat dan bermakna. A: 3
B: 2
C: 1 3
3. Persajakanper
ulangan bunyirima
a. Terdapat banyak perulangan bunyirima
sehingga mampu
menimbulkan efek
keindahan yang tinggi. b.
Hanya terdapat
beberapa perulangan
bunyirima namun
sudah cukup
menimbulkan efek keindahan. c.
Tidak terdapat atau sedikit sekali terdapat perulangan bunyirima sehingga sama
sekali tidak menimbulkan efek keindahan. A: 3
B: 2
C: 1 3
4. Gaya Bahasabahasa
kiasan a.
Terdapat banyak
gaya bahasabahasa
kiasan dalam puisi siswa. b.
Hanya terdapat
beberapa gaya
bahasabahasa kiasan dalam puisi siswa. c.
Tidak terdapat atau sedikit sekali gaya bahasabahasa kiasan dalam puisi siswa.
A: 3
B: 2
C: 1 3
5. Pengimajian
a. Terdapat banyak pengimajian dalam puisi
siswa. b.
Hanya terdapat beberapa pengimajian dalam puisi siswa.
c. Tidak
terdapat atau
sedikit sekali
pengimajian dalam puisi siswa A: 3
B: 2
C: 1 3
Jumlah 15
Nilai akhir yang diperoleh siswa diolah dengan menggunakan rumus:
Sedangkan presentase keberhasilan pembelajaran menulis puisi dihitung dengan rumus:
Presentase keberhasilan =
= × 100
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian Dewi Winarti 2008 yang berjudul “
Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas V SD Negeri Tempel, Gatak,