Siswa yang mencapai ketuntasan belajar KKM ≥ 65 sebanyak 26 siswa. Jadi
persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah
86,67 .
d. Analisis dan Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada pelaksanaan tindakan pembelajaran menulis puisi siklus III, dapat dikemukakan hal berikut ini.
1 Perhatian dan konsentrasi siswa mencapai 83,33 . Hal ini dengan
perincian bahwa 13 siswa dengan kriteria amat baik, 12 siswa dengan kriteria baik, 3 siswa dengan kriteria sedang, dan 2 siswa dengan kriteria
kurang. 2
Kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas menulis puisi mencapai 90 dengan rincian 14 siswa dengan kriteria amat baik, 13 siswa dengan
kriteria baik, dan 3 siswa dengan kriteria sedang 3
Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran menulis puisi berlangsung mencapai 93,33 dengan rincian 14 siswa dengan kriteria amat baik, 14
siswa dengan kriteria baik, dan 2 siswa dengan kriteria sedang. 4
Persentase keberhasilan siswa dalam menulis puisi mencapai
86,67 .
Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan siklus I dan siklus II.
Pembelajaran menulis puisi Siklus III mengalami peningkatan baik dari segi kualitas maupun hasil. Dan berikut ini hasil observasi terhadap proses
pembelajaran tindakan pada siklus III. 1
Siswa lebih bersemangat dan antusias ketika mengikuti pelajaran. 2
Siswa lebih aktif bertanya, menjawab pertanyaan dari guru, dan mengemukakan pendapat.
3 Keterampilan menulis puisi siswa meningkat. Siswa lebih terampil
membuat puisi dengan memperhatikan unsur-unsur yang harus terkandung dalam sebuah puisi, misalnya: pilihan kata diksi, bahasa kiasan majas,
rima, dan imaji.
4 Guru mampu menerapkan metode ceramah yang lebih bervariasi dengan
tanya jawab, diskusi, serta memberikan contoh puisi langsung kepada siswa.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi di atas, dapat disimpulkan bahwa pada siklus III ini telah terjadi peningkatan proses pembelajaran dan keterampilan
keterampilan menulis puisi. Tindakan pada siklus III ini dapat dikatakan berhasil dan sudah mencapai indikator keberhasilan, yaitu 75 siswa mencapai batas
ketuntasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, peneliti memutuskan untuk mengakhiri penelitian karena semua indikator telah tercapai.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti melakukan observasi terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian di kelas VII B SMP Negeri 3 Karanganyar. Hal ini dilakukan sebagai
langkah untuk mengetahui kondisi awal sekolah dan siswa. Berdasarkan hasil observasi ini, dapat diketahui bahwa keterampilan menulis puisi siswa kelas VII B
SMP Negeri 3 Karanganyar masih tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan siswa masih kurang fokus mengikuti pembelajaran, imajinasinya belum
berkembang, bingung menentukan objek tulisan, dan kadang mengalami kebosanan. Namun hal yang paling sering terjadi yaitu siswa masih mengalami
kesulitan mengembangkan ide yang dimiliki saat diberikan tugas menulis puisi. Kemudian peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas VII B SMP N 3 Karanganyar untuk mengatasi masalah tersebut. Peneliti mengusulkan alternatif untuk mengatasi masalah yang ada dengan media
gambar tokoh idola pilihan siswa. Peneliti mengusulkan media gambar tokoh idola dengan pertimbangan bahwa media gambar tokoh idola pilihan siswa akan
lebih efektif untuk pembelajaran menulis puisi karena dengan kekaguman serta kecintaannya kepada seseorang yang menjadi idolanya, siswa akan mampu
menuliskan banyak hal. Setelah menjelaskan konsep penggunaan media gambar tokoh idola pilihan siswa dalam pembelajaran menulis puisi, akhir guru
menyetujui usulan tersebut.