11
4. Struktur Birokrasi Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi standar standard
operating procedures atau SOP. SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.
B. Model Merilee S. Grindle 1980
Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle 1980 dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan dan lingkungan implementasi. Variabel isi kebijakan ini
mencakup : 1 Sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target groups termuat dalam isi kebijakan; 2 Jenis manfaat yang diterima oleh target group; 3 Sejauhmana perubahan
yang diinginkan dari sebuah kebijakan; 4 Apakah letak sebuah program sudah tepat; 5 Apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementornya dengan rinci; dan 6 Apakah
sebuah program didukung oleh sumberdaya yang memadai. Sedangkan variabel lingkungan kebijakan mencakup : 1 Seberapa besar kekuasaan,
kepentingan, dan strategi yang dimiliki oleh para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan; 2 Karakteristik institusi dan rejim yang sedang berkuasa; 3 Tingkat kepatuhan
dan responsivitas kelompok sasaran. C.
Model Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier 1983
Menurut Mazmanian dan Sabatier 1983, ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi, yakni : 1 Karakteristik dari masalah 2 Karakteristik
kebijakanundang-undnag 3 Variabel lingkungan.
1.5.3 Sumber Daya Aparatur
Universitas Sumatera Utara
12
1.5.3.1 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia SDM merupakan modal dasar dalam proses pembangunan
nasional, oleh karena itu maka kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan supaya tercapai tujuan yang diharapkan. Hal ini bertujuan agar organisasi dapat mengelola
sumber daya manusia yang baik, sehingga diperoleh tenaga kerja yang benar-benar diandalkan dalam mencapai sasaran. Selain itu aktivitas manajemen sumber daya manusia
dapat di lihat dari dua aspek yaitu, aspek kualitas dan aspek kuantitas. Aspek kualitas mencakup sumber daya manusia baik secara fisik maupun non fisik dan juga meliputi
kecerdasan mental dalam pelaksanaan pembangunan. Sedangkan aspek kuantitas mencakup jumlah sumber daya manusia yang tersedia.
Sumber Daya Manusia yang besar hanya akan berguna dan bermanfaat bilamana mereka benar-benar dapat mengabdikan dirinya dan berkarya besar untuk mengisi perjuangan
kemerdekaan dengan pembangunan. 1.5.3.2 Pengertian Sumber Daya Aparatur
Secara umum aparatur dapat diartikan sebagai alat “negara” namun ada juga yang beranggapan bahwa aparatur diartikan sebagai “pegawai negeri” yang mengandung
pengertian sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara pada pasal 1 ayat 2 berbunyi :
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pengertian sumber daya aparatur menurut Badudu dan Sutan dalam kamus umum Bahasa Indonesia, adalah terdiri dari kata sumber yaitu, tempat asal dari mana sesuatu datang,
daya yaitu usaha untuk meningkatkan kemampuan, sedangkan aparatur yaitu pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
13
bekerja di pemerintahan. Jadi, sumber daya aparatur adalah kemampuan yang dimiliki oleh pegawai untuk melakukan sesuatu Badudu dan Sutan, 1996.
Berdasarkan pendapat di atas, bahwa sumber daya aparatur merupakan sesuatu yang dimiliki seorang pegawai yang berkemampuan untuk melakukan pekerjaan yang telah
dibebankan kepadanya. Sumber daya aparatur merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinerja suatu pemerintahan. Untuk itu sumber daya aparatur perlu dikelola melalui pemberian
pendidikan dan pelatihan yang diterapkan oleh pemerintah, untuk mengembangkan sumber daya aparatur.
1.5.3.3 Proses Pengadaan Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah
. Pengadaan Pegawai Negeri Sipil adalah proses kegiatan untuk mengisi formasi yang
lowong. Lowongan formasi dalam suatu satuan organisasi Negara pada umumnya disebabkan oleh 2 dua yaitu, adanya Pegawai Negeri Sipil yang
berhenti atau adanya perluasan organisasi. Karena pengadaan Pegawai Negeri Sipil ini adalah untuk keperluan, baik dalam arti
jumlah, maupun dalam arti mutu. Kebijakan pengadaan PNS ini diatur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2013 tentang Pengadaan Pegawai Negeri sipil.
- Proses pengadaan pada dasarnya meliputi kegiatan-kegiatan:
a Pengidentifikasian kebutuhan untuk melakukan pengadaan;
b Mengindentifikasi persyaratan kerja;
c Menetapkan sumber-sumber kandidat;
d Menyeleksi kandidat;
e Memberitahukan hasilnya kepada para kandidat; dan
f Menunjuk kandidat yang lolos seleksi.
Universitas Sumatera Utara
14
Instansi yang menetapkan jumlah pegawai yang direkrut, yaitu Badan Kepegawaian Negara dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Menpan karena terkait
dengan anggaran yang masih menanggung semua gaji PNS. Sedangkan instansi yang berwenang melakukan rekrutmen pada pemerintah pusat adalah birobagian kepegawaian dari
masing-masing instansi, sedang di daerah yang bertanggung jawab adalah Badan Kepegawaian Derah BKD.
1.5.3.4 Manajemen Sumber Daya Aparatur Manajemen sumber daya aparatur adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi
pengadaan, pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi pemerintahan. Manajemen sumber daya aparatur juga
menyangkut cara-cara mendesain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenaga kerjaan.
Kemudian dapat dikatakan lebih lanjut, proses yang digunakan dalam pengadaan
sumber daya aparatur yakni dengan proses rekrutmenpenarikan pegawai. Rekrutmenpenarikan pegawai adalah proses untuk mendapatkan orang yang tepat b
agi suatu jabatan tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara
optimal dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Rekrutmen merupakan serangkaian aktivitas untuk mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang di perlukan guna
menutupi kekurangan yang di identifikasi dalam perencanaan kepegawaian. Rekrutmen dapat juga dilakukan untuk menambah pegawai baru ke dalam suatu satuan kerja yang kegiatannya
semakin menuntut aktivitas yang tinggi. Mengingat sangat pentingnya proses rekrutmenpenarikan bagi organisasi
Universitas Sumatera Utara
15
Pemerintahan diharapkan dengan adanya proses rekrutmen yang baik dan efektif berdampak bagi perkembangan organisasi kedepannya untuk memperoleh sumberdaya manus
ia yang berkuliatas. Pada dasarnya Pegawai Negeri Sipil PNS Aparatur Sipil Negara di negara manapun
mempunyai tiga peran yang serupa. Pertama, sebagai pelaksana peraturan dan perundangan yang telah ditetapkan pemerintah. Untuk mengemban tugas ini, netralitas PNSASN sangat
diperlukan. Kedua, melakukan fungsi manajemen pelayanan publik. Ukuran yang dipakai untuk mengevaluasi peran ini adalah seberapa jauh masyarakat puas atas pelayanan yang
diberikan PNSASN. Apabila tujuan utama otonomi daerah adalah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga desentralisasi dan otonomi terpusat pada pemerintah kabupaten
dan pemerintah kota, maka PNSASN pada daerah-daerah tersebut mengerti benar keinginan dan harapan masyarakat setempat. Ketiga, PNS harus mampu mengelola pemerintahan.
Artinya pelayanan pada pemerintah merupakan fungsi utama PNS. Setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus dapat dimengerti dan dipahami oleh setiap PNS sehingga dapat
dilaksanakan dan disosialisasikan sesuai dengan tujuan kebijakan tersebut. Dalam hubungan ini maka manajemen dan administrasi PNS harus dilakukan secara terpusat, meskipun fungsi-
fungsi pemerintahan lain telah diserahkan kepada pemerintah kota dan pemerintah kabupaten dalam rangka otonomi daerah yang diberlakukan saat ini.
1.5.4 Pengertian Pemerintah Daerah Pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Dengan demikian peran pemerintah daerah adalah segala sesuatu yang dilakukan dalam bentuk cara tindak baik dalam rangka
melaksanakan otonomi daerah sebagai suatu hak, wewenang, dan kewajiban pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
16
Selain itu, peran pemerintah daerah juga dimaksudkan dalam rangka melaksanakan desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas perbantuan sebagai wakil pemerintah di daerah
otonom yaitu untuk melakukan:
1. Desentralisasi yaitu melaksanakan semua urusan yang semula adalah kewenangan
pemerintahan menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Dekonsentrasi yaitu menerima pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah danatau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu untuk dilaksanakan; dan
3. Tugas pembantuan yaitu melaksanakan semua penugasan dari Pemerintah kepada
daerah danatau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupatenkota danatau desa serta dari pemerintah kabupatenkota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.
1.5.5 Badan Kepegawaian Daerah
Badan ini dibentuk setelah pelaksanaan otonomi daerah tahun 1999. Badan ini yang mengurusi administrasi kepegawaian pemerintah daerah baik di pemerintah daerah
kabupatenkota maupun pemerintah daerah provinsi. Hampir sebagian besar BKD hanya di tingkat kabupatenkota sedangkan di tingkat provinsi banyak yang masih menggunakan biro
yakni Biro Kepegawaian.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah disebutkan kewenangan mengatur kepegawaian mulai dari rekrutmen sampai dengan pensiun
berada di kabupatenkota. Pembentukan BKD pada umumnya didasarkan pada Peraturan Daerah masing-masing. Sebelum pelaksanaan otonomi daerah semua urusan kepegawaian
Universitas Sumatera Utara
17
berada di pemerintah pusat adapun yang ada di daerah hanya sebagai pelaksana administrasi kepegawaian dari kebijakan pemerintah pusat.
1.6 Definisi Konsep