2. Mewujudkan peningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi.
Syarat sah perjanjian pemborongan bagi pihak swasta tunduk pada Pasal 1320 KUHPerdata sedangkan bagi pihak pemerintah tunduk pada Pasal 1320
KUHPerdata dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi. Pasal 1319 KUHPerdata mengatur bahwa semua perjanjian baik yang
mempunyai suatu nama khusus maupun yang tidak terkenal dengan suatu nama tertentu tunduk pada peraturan-peraturan umum yang termuat dalam bab ini dan
bab yang lalu, karena itu para pihak yang melakukan perjanjian tidak bernama tidak hanya tunduk pada peraturan yang mengaturnya, tapi harus tunduk pula pada
ketentuan dalam KUHPerdata. Dalam hal ini berlaku asas lex specialis derogat legi generalis. Jika pengaturan khusus tersebut tidak mengatur secara rinci maka
dapat dipergunakan peraturan yang bersifat umum. Pemborong bertanggung jawab dalam jangka waktu tertentu. Pada masa
ini pemborong wajib melakukan perbaikan jika terbukti adanya cacat ataupun kegagalan. Menurut Pasal 25 ayat 2 Undang-Undang Nomor 18 tahun 1999
tentang Jasa Konstruksi, kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditentukan terhitung sejak
penyerahan akhir pekerjaan konstruksi dan paling lama 10 tahun.
B. Jenis-Jenis Perjanjian Pemborongan
Berdasarkan cara terjadinya perjanjian pemborongan pekerjaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu:
25
25
Dinda Ayu Permatasari, Op.Cit., hal. 43.
Universitas Sumatera Utara
1. Perjanjian pemborongan pekerjaan yang diperoleh sebagai hasil
pelelangan atas dasar penawaran yang diajukan. 2.
Perjanjian pemborongan pekerjaan atas dasar penunjukkan. 3.
Perjanjian pemborongan pekerjaan yang diperoleh sebagai hasil perundingan antara pemberi tugas dengan pemborong.
Berdasarkan cara penentuan harganya perjanjian pemborongan dapat dibedakan atas 3 bentuk utama sebagai berikut:
26
1. Perjanjian pelaksanaan pemborongan dengan harga pasti fixed price.
Di sini harga pemborongan telah ditetapkan secara pasti, baik mengenai harga kontrak maupun harga satuan.
2. Perjanjian pelaksanaan pemborongan dengan harga lumpsum.
Di sini harga borongan diperhitungkan secara keseluruhan. 3.
Perjanjian pelaksanaan pemborongan atas dasar satuan unit price. Di sini harga yang diperhitungkan untuk setiap unit. Luas pekerjaan
ditentukan menurut jumlah perkiraan atau jumlah unit. 4.
Perjanjian pelaksanaan pemborongan atas dasar jumlah biaya dan upah cost plus fee.
Di sini pihak pemberi tugas akan membayar pemborongan dengan jumlah biaya yang sesungguhnya yang telah dikeluarkan ditambah dengan
upahnya. Berdasarkan usahanya perjanjian pemborongan dapat dibedakan menjadi 3
kelompok, yaitu:
27
26
Ibid., hal. 44.
Universitas Sumatera Utara
1. Kontrak perencanaan konstruksi, yaitu kontrak yang dibuat oleh masing-
masing pihak. Salah satu pihak yaitu pihak perencana memberikan layanan jasa perencanaan dalam pekerjaan konstruksi. Layanan jasa perencanaan
ini meliputi rangkaian kegiatan atau bagian dari kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja
konstruksi. 2.
Kontrak pelaksanaan konstruksi, yaitu kontrak antara orang perorangan atau badan usaha dengan pihak lainnya dalam pelaksanaan konstruksi.
3. Kontrak pengawasan, yaitu kontrak antara orang perorangan atau badan
usaha dengan pihak lainnya dalam pengawasan konstruksi. Berdasarkan jangka waktunya perjanjian pemborongan dibedakan menjadi
2 kelompok, yaitu:
28
1. Tahun tunggal, yaitu pekerjaan yang pendanaan dan pelaksanaannya
direncanakan selesai selama satu tahun. 2.
Tahun jamak, yaitu pekerjaan yang pendanaan dan pelaksanaannya direncanakan selesai lebih dari satu tahun.
Berdasarkan cara pembayaran hasil pekerjaan perjanjian pemborongan dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
29
1. Sesuai kemajuan pekerjaan, yaitu kontrak yang pembayaran hasil
pekerjaannya dilakukan dalam beberapa tahapan dan bisa juga pembayaran dilakukan sekaligus pada saat pekerjaan fisik selesai
seluruhnya.
27
Ibid., hal. 43.
28
Ibid., hal. 45
29
Ibid.,hal. 45
Universitas Sumatera Utara
2. Pembayaran secara berkala, yaitu kontrak yang pembayaran hasil
pekerjaannya dilakukan secara bulanan pada setiap akhir bulan. Berdasarkan obyeknya perjanjian pemborongan dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu:
30
1. Kontrak pengadaan barang, yaitu kontrak yang dibuat oleh para pihak
yang objeknya berupa barang dan dipergunakan untuk kepentingan pemerintah.
2. Kontrak konsultasi, yaitu kontrak yang dibuat oleh para pihak dimana
pihak penyedia jasa memberika jasa professional dalam berbagai bidang untuk mencapai sasaran tertentu yang hasilnya berupa piranti lunak.
Kontrak jenis ini disusun berdasarkan kepada kerangka acuan kerja yang sistematis yang ditetapkan pengguna jasa.
C. Para pihak Dalam Perjanjian Pemborongan