2. Pembayaran secara berkala, yaitu kontrak yang pembayaran hasil
pekerjaannya dilakukan secara bulanan pada setiap akhir bulan. Berdasarkan obyeknya perjanjian pemborongan dibedakan menjadi 2
kelompok, yaitu:
30
1. Kontrak pengadaan barang, yaitu kontrak yang dibuat oleh para pihak
yang objeknya berupa barang dan dipergunakan untuk kepentingan pemerintah.
2. Kontrak konsultasi, yaitu kontrak yang dibuat oleh para pihak dimana
pihak penyedia jasa memberika jasa professional dalam berbagai bidang untuk mencapai sasaran tertentu yang hasilnya berupa piranti lunak.
Kontrak jenis ini disusun berdasarkan kepada kerangka acuan kerja yang sistematis yang ditetapkan pengguna jasa.
C. Para pihak Dalam Perjanjian Pemborongan
1. Pemberi Tugas bouwheer aanbesteder owner employer client
promoter buyer kepala kantor satuan kerja pemimpin proyek prinsipal yang memborongkan
Pemberi tugas dapat berupa perorangan, badan hukum, instansi pemerintah ataupun swasta. Adapun tugas dan wewenang dari seorang pemberi tugas,
yaitu: a.
Memeriksa dan menyetujui hasil pekerjaan pemborong. b.
Menerima hasil pekerjaan. c.
Membayar harga bangunan.
31
30
Ibid., hal. 46
Universitas Sumatera Utara
d. Penunjukan arsitek.
e. Wewenang dalam hubungannya dengan asuransi.
f. Memberikan lokasi kepada kontraktor.
g. Kewenangan dalam hubungannya dengan ganti rugi.
h. Kewenangan menetapkan pekerjaan dari kontraktor.
i. Kewenangan dalam hal persertifikasian.
j. Kewenangan dalam hal arbitrase bila terjadi sengketa di kemudian
hari.
32
Hubungan antara pemberi tugas dengan perencana jika pemberi tugas adalah pemerintah dan perencana juga dari pemerintah maka terdapat hubungan
kedinasan. Jika pemberi tugas dari pemerintah danatau swasta dengan perencana adalah pihak swasta yang bertindak sebagai penasihat pemberi tugas, maka
hubungannya dituangkan dalam perjanjian melakukan jasa-jasa tunggal perjanjian perencana, sedangkan apabila pemberi tugas dari pemerintah atau
swasta dengan perencana dari pihak swasta yang bertindak sebagai wakil pemberi tugas sebagai direksi maka hubungannya dituangkan dalam perjanjian
pemberian kuasa Pasal 1792-1819 KUHPerdata. 2.
Pemborong kontraktor rekanan developer annamar Pemborong bisa perseorangan, badan hukum, swasta, maupun pemerintah.
Tugas pemborong adalah: a.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak. b.
Menyerahkan pekerjaan.
31
F. X. Djumialdji, Op.Cit., hal. 8.
32
Munir Fuady, Op.Cit., hal. 19.
Universitas Sumatera Utara
Penunjukan sebagai pelaksana oleh pemberi tugas dapat terjadi karena pemborong menang dalam pelelangan atau memang ditetapkan sebagai pelaksana
oleh pemberi tugas. Dalam perjanjian pemborongan, pemborong dimungkinkan menyerahkan sebagian pekerjaan tersebut kepada pemborong lain yang
merupakan subkontraktor berdasarkan perjanjian khusus. Subkontraktor adalah pihak ketiga yang dilibatkan oleh pihak kontraktor
utama untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban tertentu yang terbit dari kontrak konstruksi antara pihak bouwheer dengan pihak kontraktor utama, pekerjaan mana
dilakukan oleh subkontraktor untuk dan atas nama pihak kontraktor utama.
33
Secara yuridis hubungan hukum subkontraktor hanya dengan kontraktor utamanya saja. Apabila dilakukan pengangkatan subkontraktor maka kontraktor harus
meminta persetujuan dari pengguna jasa serta menyatakan secara rinci jenis pekerjaan yang diberikan kepada subkontraktor. Pihak pemborong tetap
bertanggung jawab atas segala akibat yang ditimbulkan dalam mensubkontrakkan pekerjaan. Apabila terbukti bahwa pelaksanaan pekerjaan kontraktor tidak sesuai
dengan perencanaan, maka kontraktor akan dikenakan sanksi-sanksi yaitu: denda, penangguhkan pembayaran, diadakan pembongkaran
atau penggantian, memasukkan nama perusahaan kontraktor ke dalam daftar hitam rekanan dan
pemutuskan kontrak dengan kontraktor. Penunjukan pada pihak subkontraktor dapat dilakukan dengan cara
penunjukan sendiri oleh pihak kontraktor utama atau penunjukan subkontraktor dengan partisipasi pihak bouwheer. Pihak bouwheer campur tangan dalam
33
Ibid., hal. 183.
Universitas Sumatera Utara
menentukan subkontraktor dengan alasan bouwheer hanya percaya pada kemampuan pihak kontraktor semata-mata, ketersediaan keahlian yang cukup
pada kontraktor tertentu, dan ketersediaan peralatan yang cukup pada kontraktor tertentu. Apabila pihak subkontraktor gagal memenuhi kewajibannya maka pihak
bouwheer dapat mengajukan klaim atas kerugiannya kepada pihak kontraktor, kecuali kontrak yang bersangkutan dengan tegas menentukan sebaliknya.
34
Untuk menghindari terjadinya kerugian maka kontraktor harus benar-benar memilih
subkontraktor yang memilih reputasi yang baik, bertanggung jawab dan memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.
3. Perencana arsitek
Arsitek adalah perseorangan atau badan hukum yang berdasarkan keahliannya memiliki tugas, yaitu:
a. Sebagai penasihat
Di sini perencana mempunyai tugas membuat rencana biaya dan gambaran proyek sesuai dengan pesanan pemberi tugas
bouwheer. b.
Sebagai wakil Di sini perencana bertindak sebagai pengawas dengan tugas
mengawasi pelaksanaan pekerjaan. Perencana juga dapat menunjuk orang lain untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan ada
subsitusi.
35
Sebagai wakil perencana dapat diberhentikan sewaktu- waktu apabila ditariknya kembali kuasanya si kuasa, dengan
34
Ibid., hal. 186-188.
35
F. X. Djumialdji, Op. Cit., hal. 11-12.
Universitas Sumatera Utara
pemberitahuan penghentian kuasanya oleh si kuasa, dengan meninggalnya si pemberi kuasa maupun si kuasa, dengan
pengampuannya si pemberi kuasa maupun si kuasa, dengan pailitnya si pemberi kuasa maupun si kuasa, dengan
perkawinannya si perempuan yang memberikan atau menerima kuasa Pasal 1813 KUHPerdata.
4. Pengawas Direksi
Direksi bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemborong. Di sini pengawas memberi petunjuk-petunjuk memborongkan pekerjaan,
memeriksa bahan-bahan, waktu pembangunan berlangsung dan akhirnya membuat penilaian opname dari pekerjaan. Selain itu pengawas bertugas
untuk mengadakan pengumuman pelelangan yang akan dilaksanakan, memberikan penjelasan mengenai Rencana Kerja dan Syarat-Syarat RKS
untuk pemborongan-pemborongan atau pembelian dan membuat berita acara penjelasan, melaksanakan pembukuan surat penawaran, mengadakan
penilaian dan menetapan calon pemenang serta membuat berita acara hasil pelelangan dan sebagainya.
36
Fungsi mewakili yang terbanyak dari direksi adalah pada fase pelaksana pekerjaan dimana direksi bertindak sebagai
pengawas terhadap pekerjaan pemborong, jadi kewenangan mewakili dari direksi ini ada selama tidak ditentukan sebaliknya oleh pemberi tugas
secara tertulis dalam perjanjian yang bersangkutan bahwa dalam hal-hal tertentu hanya pemberi tugas yang berwenang menanganinya.
36
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
D. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Pemborongan