Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

body obesity dibandingkan dengan obesitas ginoidlower body obesity Despres JP et al., 2001 dalam Wira Gotera et al., 2006 Menurut World Health Organization WHO, obesitas merupakan salah satu dari 10 kondisi yang berisiko di seluruh dunia dan salah satu dari 5 kondisi yang berisiko di negara-negara berkembang. Lebih 1 milyar orang dewasa adalah overweight dan lebih dari 300 juta adalah obesitas di seluruh dunia. Epidemic obesitas akan melanda negara-negara di benua Asia diwaktu mendatang. Mempunyai komposisi lemak visceral yang lebih banyak dan bentuk tubuh orang Asia yang rata-rata lebih kecil dari penduduk negara barat merupakan salah satu faktor penting meningkatnya penyakit kardiovaskuler terutamanya penyakit jantung koroner di Asia. Penduduk Indonesia pada tahun 2000 diperkirakan sebanyak 210 juta penduduk, jumlah penduduk yang overweight diperkirakan mencapai 76.7 juta 17.5 dan pasien obesitas berjumlah lebih dari 9.8 juta 4.7. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan erat antara obesitas dan faktor risiko penyakit kardiovaskuler seperti Diabetes mellitus tipe II, Dislipidemia, hipertensi dan penyakit jantung koroner. Bertambahnya populasi obesitas dengan sendirinya akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kardiovaskuler. Laporan World Health Organization WHO pada tahun 2003 menunjukkan bahwa 29,2 kematian dari seluruh dunia atau 16,7 juta jiwa setiap tahun adalah kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,2 juta PJK; 5,5 juta penyakit serebrovaskuler; 4 juta hipertensi dan pnyakit jantung lainnya. 80 dari jumlah kematian tersebut dinataranya terdapat di negara miskin, menengah, dan negara berkembang Anonim,www.who.int, 2004.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui apakah proporsi indeks massa tubuh IMT penderita penyakit jantung koroner PJK di RSUP Haji Adam Malik Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular? Universitas Sumatera Utara 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui proporsi indeks massa tubuh IMT penderita penyakit jantung koroner di RSUP Haji Adam Malik Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular.

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui indeks massa tubuh pasien penyakit jantung koroner di RSUP Haji Adam Malik Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular. 2. Mengetahui angka proporsi pasien jantung koroner berdasarkan usia di RSUP Haji Adam Malik Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular. 3. Mengetahui angka proporsi indeks massa tubuh IMT penderita penyakit jantung koroner pada di RSUP Haji Adam Malik Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan manfaat untuk: 1. Sebagai bahan informasi kepada RSUP Haji Adam Malik untuk upaya peningkatan dan perbaikan system surveilans epidemiologi serta dapat dirumuskan strategi yang efisien, efektif dan komprehensif dalam melakukan penyuluhan tentang resiko obesitas terhadap penyakit jantung koroner. 2. Menambah wawasan pengetahuan masyarakat supaya memastikan indeks massa tubuh sentiasa ideal agar tidak membahayakan dirinya dan meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner. 3. Peneliti dapat mengetahui proporsi indeks massa tubuh IMT penderita penyakit jantung koroner di RSUP Haji Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Indeks Massa Tubuh 2.1.1 Definisi Indeks Massa Tubuh Indeks massa tubuh IMT adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan BB dan tinggi badan TB seseorang. IMT dipercayai dapat menjadi indikator atau mengambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. IMT tidak mengukur lemak tubuh secara langsung, tetapi penelitian menunjukkan bahwa IMT berkorelasi dengan pengukuran secara langsung lemak tubuh seperti underwater weighing dan dual energy x-ray absorbtiometry Grummer-Strawn LM et al., 2002. IMT merupakan altenatif untuk tindakan pengukuran lemak tubuh karena murah serta metode skrining kategori berat badan yang mudah dilakukan. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan rumus berikut: Menurut rumus metrik: Berat badan Kg IMT = ------------------------------------------------------- [Tinggi badan m] 2 Atau menurut rumus Inggeris: IMT = Berat badan lb [Tinggi badan in] 2 x 703

2.1.2 Kategori Indeks Massa Tubuh

Untuk orang dewasa yang berusia 20 tahun keatas, IMT diinterpretasi menggunakan kategori status berat badan standard yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita. Untuk anak-anak dan remaja, intrepretasi IMT adalah spesifik mengikut usia dan jenis kelamin CDC, 2009. Secara umum, IMT 25 ke atas membawa arti pada obes. Standar baru untuk IMT telah dipublikasikan pada tahun 1998 mengklasifikasikan BMI di Universitas Sumatera Utara