Umur Jenis Kelamin Diet Obesitas

penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya arterosclerosis. d Rasio kolesterol total : HDL kolesterol. e Kadar trigliserida yang tinggi merupakan faktor resiko terjadinya PJK

3. Merokok

Selain dari hipertensi dan hiperkolesterolemia, merokok juga merupakan salah satu faktor resiko utama PJK. Hipertensi dan hiperkolesterolemia juga akan bertambah kuat efeknya jika seseorang itu merokok lebih dari 20 batang sehari. Hasil dari penelitian yang telah dijalankan, ternyata bahwa kematian mendadak akibat PJK adalah 10 kali lebih besar pada lelaki perokok manakala 4.5 kli lebih besar pada wanita perokok berbanding pada seseorang yang tidak merokok. Beban miokard akan bertambah dengan merokok karena rangsangan oleh katekolamin dan menurunnya konsumsi O 2 akibat inhalasi CO 2 yang juga akan menyebabkan tahikardi, vasokonstriksi pembuluh darah, permeabilitas dinding pembuluh darah berubah serta 5 – 10 dari haemoglobin akan berubah menjadi carboksihaemoglobin. Disamping itu, dengan merokok juga akan menyebabkan kadar HDL kolesterol menurun tetapi mekanismenye masih belum jelas. Dengan kata lain semakin banyak jumlah rokok yang dihisap, semakin menurun kadar HDL kolesterolnya. Penurunan HDL kolesterol akibat merokok pada wanita adalah lebih besar berbanding lelaki T. Bahri Anwar, 2004.

B. Faktor Resiko Lainnya

1. Umur

Hubungan antara umur dan kematian akibat PJK telak dibuktikan. Kasus kematian sebagian besarnya terjadi pada lelaki Universitas Sumatera Utara umur antara 35-44 tahun dan meningkat dengan bertambahnya umur. Namun begitu, sekarang telah terjadi pergeseran umur dimana orang dewasa muda juga boleh pengidap PJK. Mulai umur 20 tahun, kadar kolesterol pada lelaki dan wanita akan meningkat. Pada lelaki kolesterol meningkat sampai umur 50 tahun. Kadar kolesterol pada wanita sebelum menopause adalah lebih rendah daripada lelaki tetapi selepas menopause kadarnya akan meningkat serta menjadi lebih tinggi dari lelaki.

2. Jenis Kelamin

Lelaki mempunyai resiko mengidap PJK 2 hingga 3 kali lebih tinggi daripada wanita.

3. Diet

Diet atau jumlah lemak yang terdapat dalam asupan makanan sehari-hari dapat dihubungkan dengan kadar kolesterol dalam darah. Sebagai contoh yang dapat dilihat adalah pada rakyat Amerika, kadar lemar dan kolesterol yang terdapat dalam makanan mereka adalah sangat tinggi sehingga kadar kolesterol dalam darah mereka cenderung tinggi. Manakala kadar kolesterol rakyat Jepang lebih rendah karena asupan makanan mereka sehari-hari berupa nasi, sayur-sayuran, dan ikan. Resiko rakyat Jepang untuk menderita PJK adalah rendah dibandingkan dengan Amerika.

4. Obesitas

Obesitas sering ditemukan bersama-sama dengan hipertensi, Diabetes Mellitus, dan hipertrigliseridemia. Kadar kolesterol dan LDL kolesterol juga dapat meningkat jika seseorang itu obesitas. Resiko seseorang itu menderita PJK adalah sgt tinggi apabila berat badannya mulai melebihi 20 dari berat badan ideal. Universitas Sumatera Utara Obesitas berperan dalam pembentukan aterogenesis dan meningkatkan frekuensi hipertensi, hiperlipidemia, intoleransi glukosa dan PJK. Dampak obesitas terhadap PJK lebih besar pada pria daripada wanita. Telah banyak bukti-bukti yang diperoleh dari penelitian eksperimental, epidemiologis dan klinis tentang peran dislipidemia pada penyakit kardiovaskuler aterosklerosis yang intinya adalah Dislipidermia merupakan faktor resiko yang utama penyebab PJK. Perubahan gaya hidup masyarakat erat hubungannya dengan peningkatan kadar lipid. Penurunan kadar kolestrol sebesar 1 akan menurunkan resiko PJK sebesar 2. Upaya mengubah gaya hidup berhenti merokok, memelihara berat badan ideal, membatasi asupan makan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh akan menurunkan resiko PJK dan dapat menyebabkan perlambatan bahkan regresi aterosklerosis. Pengendalian kadar lipid sampai batas yang dianjurkan harus merupakan bagian integral dari pencegahan primer dan terapi penderita penyakit kardiovaskuler. Kolestrol merupakan senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dan dapat juga berasal dari makanan yang kita makan. Sejauh masukan seimbang dengan kebutuhan, maka kita akan tetap sehat. Namun seringkali karena kolestrol mempunyai kadar yang tinggi dalam masakan berlemak dan biasanya enak maka kadar kolestrol akan meningkat sampai diatas nilai normal tolerir tubuh kita. Kelebihan itu akan mengendap dalam pembuluh darah arteri yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yaitu aterosklerosis.

5. Diabetes