Obesitas Tipe Android dan Tipe Ginekoid

juga akan menurun menyebabkan kebutuhan kalori yang diperlukan lebih rendah Gayle Galletta, 2005.

F. Kehamilan

Pada wanita, berat badannya cenderung bertambah 4 – 6 kilogram setelah kehamilan dibandingkan dengan berat sebelum kehamilan. Hal ini bisa terjadi setiap dari kehamilan dan kenaikan berat badan ini mungkin akan menyebabkan obesitas pada wanita Gayle Galletta, 2005.

2.2.3 Obesitas Tipe Android dan Tipe Ginekoid

Terdapat beberapa tipe obesitas. Tipe obesitas pada lelaki android menunjukkan distribusi dan akumulasi dominan jaringan adiposa pada bagian visceral dan upper thoracic menunjukkan gambaran seperti buah apel. Sedangkan tipe obesitas pada wanita ginekoid menunjukkan akumulasi jaringan adiposa dijumpai secara dominan pada bagian bawah tubuh yaitu di daerah panggul dan paha yang mempunyai gambaran seperti buah pir. Obesitas tipe android adalah merupakan salah satu resiko penyebab penyakit kardiovaskular dan lebih banyak jikan dibandingkan dengan obesitas tipe ginekoid. Faktor keturunan atau genetik memberikan kontribusi yang penting terhadap insidensi penyakit ini dalam keluarga, meskipun faktor lingkungan memainkan peran dalam perkembangannya. Obesitas android berhubungan dengan kelainan metabolik yang juga merupakan ciri sindrom X: resistensi insulin, hipertensi arterial, dan dislipidemia. Kecenderungan seseorang dengan obesitas android menjadi diabetes adalah terletak pada faktor keturunan dan faktor lingkungan. Hiperinsulinemia dan jumlah asam lemak bebas tinggi yang betindak pada hati dan pankreas untuk meningkatkan resistensi insulin dan munurunkan sekresi insulin merupakan 2 faktor terjadinya diabetes tipe II. Kelainan fungsional lain yang terjadi menyebabkan obesitas android adalah disregulasi steroid adrenokortikal dan stress. Namun tidak ada bukti yang signifikan untuk membuktikan hipotesa diatas D. Janjic, 1997. Universitas Sumatera Utara 2.3 Penyakit Jantung Koroner 2.3.1 Definisi Penyakit jantung koroner PJK adalah penyakit yang terjadi sebagai manifestasi dari penurunan suplai oksigen ke otot jantung akibat dari penyempitan atau pnyumbatan aliran darah arteri koronaria yang manifestasi kliniknya tergantung pada berat ringannya penyumbatan arteri koronaria Perki, 2004. Selain itu, penyakit jantung koroner juga membawa arti penyakit kompleks yang disebabkan oleh menurun atau terhambatnya aliran darah pada satu atau lebih arteri yang mengelilingi dan mengsuplai darah ke jantung Justin Pearlman, 2009. Penyakit jantung koroner PJK juga boleh diartikan sebagai kelainan pada satu atau lebih pembuluh arteri koroner dimana terdapat penebalan dinding dalam pembuluh darah intima disertai adanya aterosklerosis yang akan mempersempit lumen arteri koroner dan akhirnya akan mengganggu aliran darah ke otot jantung sehingga terjadi kerusakan dan gangguan pada otot jantung Budiono Bambang, 2006.

2.3.2 Sindrom Koroner Akut Acute Coronary Syndrome

Penyempitan pembuluh darah akan menghasilkan neovaskularivasi pembentukan pembuluh darah baru yang akan mengeliling pembuluh darah yang tersumbat untuk tetap mensuplai darah dan oksigen ke jantung. Namun, pada saat olahraga atau stress, neovaskularisasi tidak dapat mensuplai darah kaya oksigen sesuai dengan kebutuhan otot jantung. Pada kasus lain, bekuan darah akan sepenuhnya menghalangi suplai darah ke otot jantung, menyebabkan sindroma yang disebut sebagai sindroma koroner akut acute coronary syndrome. Sindroma ini adalah sindroma yang diberikan untuk tiga kondisi serius yaitu:

A. Unstable angina

Nyeri dada yang dapat dikurangi dengan obat oral, tidak stabil, dan dapat berkembang menjadi serangan jantung. Biasanya pengobatan dan Universitas Sumatera Utara