BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:
Indeks Massa Tubuh IMT
i. Normal 18,5 – 22,9
ii. Berat badan lebih
≥ 23,0 iii.
Beresiko menjadi obesitas 23,0 – 24,9 iv.
Obesitas I 25,0 – 29.9 v.
Obesitas II ≥ 30,0
Pasien Penyakit Jantung Koroner PJK di RSUP H. Adam Malik
i. Anamnesa
ii. EKG Elektrokardiografi
iii. Enzim jantung
iv. Foto rontgen dada
Universitas Sumatera Utara
3.2 Definisi Operasional
Variebel-variebel yang digunakan dalam penelitian ini mencakup variabel dependen dan variebel independen. Penderita penyakit jantung koroner sebagai
variebel dependennya sedangkan indeks massa tubuh IMT merupakan variabel independennya.
Indeks massa tubuh IMT dalam penelitian ini adalah nilai yang diambil dari perhitungan antara berat badan BB dan tinggi badan TB seseorang. IMT
dapat menjadi indikator atau menggambarkan kadar adipositas dalam tubuh seseorang. Terdiri dari beberapa kategori yaitu berat badan kurang, normal ideal,
berat badan lebih, obesitas tipe I, dan obesitas tipe II. Obesitas adalah akumulasi lemak yang berlebihan dalam badan dan juga
peningkatan yang sangat berlebihan pada lapisan adiposa lemak. Obesitas pada penelitian ialah penderita yang IMT melebihi 25 berdasarkan tabel yang
dilampirkan. Obesitas meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung koroner karena kadar kolesterol dan LDL kolesterol dapat meningkat menyebabkan
cenderung terjadinya arterosklerosis serta menyempitkan pembuluh darah. Penderita penyakit jantung koroner dalam penelitain ini adalah adalah
penyakit yang terjadi sebagai manifestasi dari penurunan suplai oksigen ke otot jantung akibat dari penyempitan atau penyumbatan aliran darah arteri koronoria
yang manifestasi kliniknya tergantung berat ringannya penyumbatan arteri koronaria. Penyakit jantung koroner pada penelitian ditegakkan oleh beberapa
prosedur diagnosis yaitu pengumpulan keterangan dilakukan melalui anamnesa, kelainan pada elektrokardiogram EKG, foto rontgen, dan kadar enzim jantung.
Semua data tersebut diperoleh didalam rekam medis penderita. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengambil rekam medis penderita
penyakit jantung koroner dari RSUP Haji Adam Malik, Medan dari tahun 2008 hingga 2010. Data akan diambil berdasarkan tinggi badan dan berat badan
penderita penyakit jantung koroner.
3.3 Cara Ukur