Nyeri 1. Defenisi Nyeri dan Teori Nyeri

1.5.5 Glioma Pemeriksaaan diagnostik yang dilakukan pada glioma pada umumnya adalah Computed Tomography CT, MRI, Tomography Emisi Positron, Angiogram otak dan Rongten untuk mengevaluasi aliran pembuluh darah ke otak. Pemeriksaan glioma pada epilepsi dilakukan dengan Elektroensefalografi, sedangkan pada diagnosis herniasi diskus antevertebra dan tumor spinalis dilakukan dengan Mielografi untuk melihat kanalis spinalis dan korda Mackay Hayes, 1997. Dalam konteks keperawatan, nyeri yaitu “apapun yang dikatakan orang mengenai pengalaman nyeri, keberadaanya ada kapan saja saat ia mengatakan nyeri”Mander, 2003. Nyeri merupakan alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau 2. Nyeri 2. 1. Defenisi Nyeri dan Teori Nyeri Nyeri merupakan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial Keefe, 1996. Nyeri merupakan sumber penyebab frustasi, baik klien maupun tenaga kesehatan. International Asosociation for the Study of pain, mendefenisikan nyeri sebagai “suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau kerusakan yang terjadi dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan”IASP, 1979. Universitas Sumatera Utara bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan Brunner Suddart, 2001. Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri memiliki beberapa sifat, antara lain Mahon, 1994; dalam Potter Perry, 2005 yaitu subjektif, sangat individual, stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik danatau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi ego seorang individual, tidak menyenangkan, merupakan suatu kekuatan yang mendominasi, tidak berkesudahan, melelahkan dan menuntut energi seseorang, dapat menggangu hubungan personal dan mempengaruhi makna kehidupan, tidak dapat diukur secara subjektif, dan mengarah pada ketidakmampuan. Teori nyeri yang diterima saat ini salah satunya adalah teori Gate Control. Menurut teori ini, sensasi nyeri dihantar sepanjang saraf sensoris menuju ke otak dan hanya sejumlah sensasi atau pesan tertentu dapat dihantar melalui jalur saraf ini pada saat bersamaan Mander, 2003. Teori gate kontrol menyatakan bahwa sinaps pada akar dorsal yang dikenal sebagai subtansia gelatinosa berperan sebagai gerbang yang dapat meningkatkan atau menurunkan rangsang nyeri dari saraf perifer ke otak. Gerbang ini terbuka atau tertutup tergantung input dari serabut saraf besar dan kecil. Peningkatan aktivitas serabut saraf kecil akan membuka gerbang dan menyebabkan sensasi nyeri sampai ke otak. Sedangkan peningkatan aktivitas serabut saraf besar akan menutup pintu gerbang sehingga sensasi nyeri tidak sampai ke otak Guyton, 1990. Universitas Sumatera Utara Serabut saraf A-Beta merupakan serat saraf spinalis bermielin dengan ambang tinggi dan berkecepatan antara 30-90 meter perdetik dalam menghantarkan impuls sedangkan serabut serat A-Delta merupakan serat saraf bermielin dan berdiameter kecil yang menghantarkan impuls pada kecepatan rendah yaitu antara 6-30 meter perdetik sedangkan serabut saraf C yang tidak bermieiln memiliki kecepatan konduksi 0,5-20 meter perdetik Guyton, 1990. Serabut saraf A-Delta dan serabut saraf C berespon secara maksimal terhadap nyeri. Pada mekanisme teori ini, serabut saraf A-Beta yang menyampaikan sensasi sentuhan akan melewati mekanisme gerbang. Ketika diaktifkan, serabut saraf ini berlomba dengan serabut saraf A-Delta sehingga memblok impuls nyeri, bila gerbang terbuka beberapa impuls nyeri dapat masuk sehingga nyeri dapat dirasakan dan bila gerbang tertutup, impuls nyeri akan terhambat Kozier, 1987. 2. 2. Klasifikasi Nyeri