1.2. Proses Terjadinya Kanker
Diananda 2009, mengatakan bahwa faktor terjadinya kanker salah satunya diakibatkan oleh adanya sel epitel yang terus berkembang berpoliperasi.
Saat berpoliperasi, genetik sel bisa berubah akibat adanya pengaruh agen karsinogen yang menyebabkan hilangnya penekanan terhadap proses proliferasi
sel. Pembentukan sel menjadi ganas juga melibatkan gen-gen mengatur yang pembentukan sel, akibatnya sel berkembang tidak terkendali. Selanjutnya
Diananda 2009 memaparkan beberapa tahapan perkembangan kanker sebagai berikut:
1.2.1 Tahap Insisi Pada tahap insisi terjadi perubahan genetik yang menetap akibat
rangsangan bahan atau agen inisiator yang menimbulkan proses inisiasi, perubahan yang terjadi adalah irreversibel.
1.2.2 Tahap Promosi Dalam tahap promosi perubahan ke arah prakanker terjadi akibat bahan-
bahan promoter. Perubahan yang terjadi mempengaruhi promoter yang berulang- ulang dalam jangka waktu yang lama. Tahap ini irreversible, artinya resiko
timbulnya kanker akan hilang bila promoter dihilangkan. 1.2.3 Tahap Progresif
Pada tahap progresif terjadinya pertumbuhan kanker telah menembus membran basal dan masuk ke jaringan atau organ sekitarnya dan menyebar luas
ke jaringan lainnya. Penyebaran ini dapat melalui aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Jenis, Tanda dan Gejala Klinis Kanker
Adapun jenis, tanda dan gejala klinis pada kanker adalah: 1.3.1 Karsinoma
Karsinoma adalah jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau permukaan saluran tubuh, misanya jaringan epitel seperti
sel kulit, testis, ovarium, kelenjar mukus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rektum, lambung, pankreas, dan esopagus.
Salah satu tanda dan gejala klinis pada karsinoma adalah perubahan pada epitel itu sendiri, karsinoma sel basal dan sel skuamosa mempunyai beberapa
penampilan yang berbeda, bermula sebagai nodul atau benjolan kecil, halus, mengkilat, pucat, kadan-kadang berdarah berkembang menjadi satu krusta yang
rata dan tipis dengan gumpalan merah keras Charette, 1999. 1.3.2 Limfoma
Limfoma adalah kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, limfa, lacteal, berbagai kelenjar limfe, timus, dan
sumsum tulang. Limfoma spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin kanker kelenjar limfe dan limfa.
Limfoma secara klasik timbul dengan satubeberapa pembesaran, nodus limfa tak nyeri, beberapa pasien mungkin mengalami asimtomatik dengan keluhan
malaise, demam, berkeringat pada malam hari, penuruna berat badan. Penurunan jumlah darah mungkin berkaitan dengan terkenanya sumsum tulang
belakanganemia hemolitik autoimun yang terjadi lebih umum pada NHL dan , gangguan gastrointestinal kemungkinan merupakan induksi NHL yang disertai
dengan gangguan pulmonal dan jantung Otto, 2003.
Universitas Sumatera Utara
1.3.3 Leukimia Leukemia adalah jenis kanker yang tidak membentuk massa tumor, tetapi
memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal. Tanda dan gejala dari leukimia meliputi anemia, perdarahan ,demam, malaise, infeksi dan
nyeri tulang. Gejala neurologis meliputi sakit kepala, mual, muntah, dan gangguan penglihatan.
Dengan adanya peningkatan jumlah sel darah putih mengakibatkan terjadinya gumpalan dari sel-sel dan resiko timbulnya komplikasi neurologis,
jantung dan pulmonal yang serius. Pada leukimia sering juga dijumpai adanya limfadenopati dan hepatospenomegali Robbins, Cotran Kumar, 2007.
1.3.4 Sarkoma Sarkoma adalah jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada di
permukaan tubuh seperti jaringan ikat, termasuk sel-sel yang ditemukan di otot dan di tulang.
Gejala klinis yang sering dijumpai pada sarkoma adalah adanya pembengkakan dan nyeri pada daerah yang terkena gejala cenderung menjadi
progresif, ditandai dengan demam ringan, flu, malaise, kelemahan, anemia, leukositosis dan peningkatan laju endap darah Carette, 1999.
1.3.5 Glioma Glioma adalah kanker susunan saraf, misalnya sel-sel glia jaringan
penunjang di susunan saraf pusat. Gejala yang paling sering pada glioma adalah sakit kepala pada daerah
bifrontal, bioksipital, kejang, edema cerebral, peningkatan tekanan intrakranial,
Universitas Sumatera Utara
perdarahan jaringan otak, herniasi otak, perubahan struktur, defisit memori, dan hilangnya fungsi usus dan kandung kemih Mackay Hayes, 1997.
1.3.6 Karsinoma In situ Karsinoma in situ adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel
epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap sebagai lesi prainpasif kelainanluka yang belum menyebar.
Karsinoma in situ ditandai dengan proliferasi kecil dalam duktus yang menyebabkan distorsi minimal 50 dari satu lobus, lebih agresif dengan
kekambuhan dan apabila dibiopsi kekambuhan terjadi sekitar 0-10 kasus Mackay Hayes.
1.4. Penyebab dan Faktor Resiko Kanker