perdarahan jaringan otak, herniasi otak, perubahan struktur, defisit memori, dan hilangnya fungsi usus dan kandung kemih Mackay Hayes, 1997.
1.3.6 Karsinoma In situ Karsinoma in situ adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel
epitel abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap sebagai lesi prainpasif kelainanluka yang belum menyebar.
Karsinoma in situ ditandai dengan proliferasi kecil dalam duktus yang menyebabkan distorsi minimal 50 dari satu lobus, lebih agresif dengan
kekambuhan dan apabila dibiopsi kekambuhan terjadi sekitar 0-10 kasus Mackay Hayes.
1.4. Penyebab dan Faktor Resiko Kanker
Junaidi 2006, mengatakan bahwa penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan
dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker,
sebagai berikut: 1.4.1 Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga
lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai
contoh, resiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 sd 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara Junaidi, 2006.
Universitas Sumatera Utara
1.4.2 Faktor Lingkungan Lingkungan yang buruk merupakan faktor eksternal yang dapat
meningkatan resiko terkena kanker. Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, laring, dan kandung kemih. Selain itu, radiasi
ionisasi yang merupakan karsinogenik yang digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa
menjangkau jarak yang sangat jauh. Misalnya, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita
kanker sel darah, seperti Leukemia Petter, 2007. 1.4.3 Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia
Makanan juga dapat menjadi faktor resiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat
menyebabkan kanker adalah makanan yang diasap dan diasamkan dalam bentuk acar meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung, minuman yang
mengandung alkohol menyebabkan beresiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan, zat pewarna makanan, logam berat seperti merkuri yang sering
terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan dan berbagai makanan manis dari tepung yang diproses secara berlebihan Diananda, 2009.
1.4.4 Virus Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain virus
Papilloma menyebabkan kutil genitalis dan merupakan salah satu penyebab terjadiya kanker leher rahim pada wanita, virus Sitomegalo menyebabkan
Sarkoma Kaposi kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah, virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati, virus
Universitas Sumatera Utara
Epstein-Barr di Afrika menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor
lingkungan, genetik dan virus Retro pada manusia,misalnya virus HIV dapat menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya Kricker, 1997.
1.4.5 Infeksi Infeksi yang dibiarkan tanpa penanganan medis akan menambah resiko
terkena kanker. Organisme penyebab kanker antara lain, parasit Schistosoma bilharzia dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi
menahun pada kandung kemih. Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu, dan helicobacter Pylori merupakan
penyebab kanker lambung Junaidi, 2006. 1.4.6 Perilaku
Perilaku tertentu meningkatkan kemungkinan seseorang menderita kanker. Perilaku yang dimaksud misalnya adalah merokok dan mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan, peminum alkohol dan perilaku seksual yang melakukan hubungan intim diusia dini dan
sering berganti-ganti pasangan Syafuddin, 2006. 1.4.7 Gangguan Keseimbangan Hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi
terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya resiko
kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim, kanker prostat dan buah zakar pada pria Diananda, 2006.
Universitas Sumatera Utara
1.4.8 Faktor Kejiwaan dan Emosional Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler
tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker
Petter, 2007. 1.4.9 Radikal Bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai elektron bebas yang tidak berpasangan di lingkaran luarnya.
Masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan, minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari dan
diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan atau bila kita dalam keadaan stres berlebihan, baik stres secara fisik, psikologis, maupun
biologis Kinzler, 2002.
1.5 Pemeriksaan Diagnostik Untuk mengetahui tanda dan gejala kanker dapat dilakukan dengan