Uji Asumsi Klasik Uji Kesesuaian Test Of Goodness Of Fit a

yang berbeda. Ghozali 2005 menyatakan teknik yang digunakan untuk mengukur realibitas pengamatan adalah Alpha dari Cohcran Chi Square dengan cara membandingkan nilai alpha dengan standarnya, dengan ketentuan jika : o Jika alpha 0.6, maka instrumen pengamatan dinyatakan reliabel. o Jika alpha 0.6, maka instrumen pengamatan dinyatakan tidak reliabel.

9. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan uji prasyarat harus dilakukan untuk mendeteksi biasnya suatu model analisis dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakuka n dalam penelitian ini, antara lain : a. Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam suatu variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan adalah data yang memiliki distribusi atau sebaran normal. Normalitas data dapat dlihat dengan Nilai Skewness kecondongan berada diantara -2 dan 2 Wahyono, 2006 : 74 atau sebaran Plot pada Graph P-P Plot berbentuk linier dan tertumpu di sekitar garis diagonal P-P Plot. b. Uji Heterokedastiitas Ghozali 2005 mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastistas dilakukan uji Glejser dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai absolute residual sebagai variabel terikat dengan variabel bebas. Deteksi ada atau tidaknya heterosdekastisitas dapat juga dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik plot scatterplot antara nilai prediksi variabel terkait ZPRED dengan residualnya SRESID. Universitas Sumatera Utara c. Uji Multiklonearitas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas independent. Model yang baik seharusnya tidak terjadi adanya korelasi antara variabel bebas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinearitas, yaitu dengan menganalisis nilai tolerance serta Variance Inflation Faktor VIF 0.1 dan nilai tolerance 1.0 Ghozali, 2005.

10. Metode Analisis Data

Metode analasis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik.

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

b. Metode Analisis Statistik

1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi liner berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan. Adapun modal persamaan yang digunakan adalah Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + e Dimana : Y = Kinerja Karyawan β 0 - β 6 = Koefisien regresi; X 1 = Tuntutan tugas X 2 = Tuntuntan peran X 3 = Tuntutan antar pribadi X 4 = Struktur organisasi X 5 = Kepemimpinan organisasi X 6 = Tahap pengembangan organisasi e = error Universitas Sumatera Utara

11. Uji Kesesuaian Test Of Goodness Of Fit a

Uji Simultan Uji F Uji F, dengan maksud menguji apakah secara simultan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan 95 α=0,05. Urutan uji F : 1 Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = β 5 = β 6 H = 0 a : Paling sedikit ada satu β i 2 Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus yaitu : ≠ 0 i = 1,2,3,4,5,6. dimana : R 2 = koefesien determinasi n = jumlah sampel k = jumlah variabel bebas Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F hitung yang dibandingkan dengan F tabel 3 Kriteria Pengujian : dengan tingkat resiko level of significant dalam hal ini 0,05 dan degree of freedom = n-k-1. dimana : F hitung F tabel = H ditolak F hitung ≤ F tabel = H b Uji Parsial Uji t diterima Uji-t statistik dimaksudkan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat keyakinan 95 α = 0,05. Urutan Uji t : 1 1 2 2 − − − = k n R k R Adjusted F Universitas Sumatera Utara 1 Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif. H : β i = 0 i = 1,2,3,4,5,6. H a : β i 2 Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus : ≠0 i = 1,2,3,4,5,6. dimana : b i = koefesien regresi masing-masing variabel Sb i = standar error masing-masing variabel Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t hitung yang kemudian dibandingkan dengan t tabel 3 Kriteria pengujian : pada tingkat keyakinan 95. t hitung t tabel = H ditolak t hitung ≤ t tabel = H 2 Analisis Koefisien Determinan diterima Uji ini digunakan untuk mengukur kedekatan hubungan dari model yang dipakai. Koefisien determinasi adjusted R 2 yaitu angka yang menunjukan besarnya kemampuan varians atau penyebaran dari variabel- variabel bebas yang menerangkan variabel tidak bebas atau angka yang menunjukan seberapa besar variabel tidak bebas dipengaruhi oleh variabel-variabel bebasnya. Besarnya nilai koefisien determinasi adalah antara 0 hingga 1 0adjusted R 2 i i hit sb b t = 1, dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena semakin dekat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebasnya. Universitas Sumatera Utara

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Handoyo, 1998 yang melakukan penelitian dengan judul “Model McGrath Sebagai Hubungan Penjelasan Antara Stres Pekerjaan dan Performance.” Dalam Penelitiannya Handoyo 1998 merumuskan masalah : “Bagaimana Hubungan antara Stres Pekerjaan dengan Performance?” dan mengajukan hipotesis : “Terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja.” Untuk membuktikan hipotesisnya, Handoyo 1998 melakukan pengamatan terhadap 142 karyawani. yang bekerja diberbagai industri manufaktur di Kota Surabaya. Dengan menggunakan Model McGrath melalui 6 alat ukur setres kerja 1 Konflik kerja; 2 Beban kerja; 3 Waktu kerja; 4 Karakteristik tugas; 5 Dukungan kelompok; dan 6 Pengaruh kepemimpinan, Handoyo 1998 berhasil membuktikan bahwa stres kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap menurunya kinerja karyawani. Novitasari 2006 melakukan penelitian dengan judul pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. HM Sampoerna. Dalam penelitiannya Novitasari menggunakanan variabel motivasi kerja sebagai variabel intervening. Penelitian dilakukan terhadap 36 populasi di PT. HM. Sampoerna dan ditemukan : 1 Stres kerja konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok dan pengaruh kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. HM. Sampoerna 2 Stres kerja konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok dan pengaruh kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja PT. HM. Sampoerna. 3 Stres kerja konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, 17 Universitas Sumatera Utara