Uji secara simultan Uji F Uji Secara Parsial Uji t

6. Uji Kesesuaian Test Of Goodness Of Fit

a. Uji secara simultan Uji F

Tingkat signifikansi pengaruh secara simultan stres kerja yang terdiri dari tuntutan tugas X 1 , tuntutan peran X 2 , tuntutan antar pribadi X 3 , struktur organisasi X 4 , kepemimpinan organisasi X 5 dan tahap perkembangan perusahaan X 6 1 7 4 7 .9 6 5 6 4 5 . 0 0 0 e F C h a n g e d f1 d f2 S ig . F C h a n g C h a n g e S t a tis t ic s terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura Polonia Persero Medan, ditunjukkan pada Tabel 4.7. berikut ini. Tabel 4.7. Hasil Uji Simultan Uji F Sumber : Lampiran 3 Tabel 4.7. menunjukkan bahwa nilai F Change = 1747.965 dan Sig F Change = 0.000. Nilai F tabel df2df1 pada α5 = 2.31, sehingga : F Change F tabel = 1747.965 2.31, H ditolak dan H 1 Ini berarti bahwa secara simultan stress kerja yang terdiri tuntutan tugas X diterima. 1 , tuntutan peran X 2 , tuntutan antar pribadi X 3 , struktur organisasi X 4 , kepemimpinan organisasi X 5 dan tahap perkembangan perusahaan X 6 berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura II Polonia Persero Medan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Gibson, et. al. 1997 : 422 yang menyebutkan bahwa salah satu factor yang mempengaruhi kinerja individu adalah stress kerja. Robbins 2006:796 menyebutkan stres kerja dapat ditimbulkan dari tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi dan tahap perkembangan perusahaan. Hasil penelitian ini Universitas Sumatera Utara juga sejalan Handoyo 1998 dan Novitasari 2006 yang juga menemukan secara simultan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja.

b. Uji Secara Parsial Uji t

Tingkat signifikansi pengaruh secara parsial stres kerja yang terdiri dari tuntutan tugas X 1 , tuntutan peran X 2 , tuntutan antar pribadi X 3 , struktur organisasi X 4 , kepemimpinan organisasi X 5 dan tahap perkembangan perusahaan X 6 C o e f f - . 2 1 . 2 8 7 - . 7 4 . 4 6 0 1 . 1 1 . 0 8 1 . 3 4 7 1 3 . 6 8 . 0 0 0 . 8 4 8 . 0 7 0 . 2 6 1 1 2 . 0 6 . 0 0 0 - . 0 6 . 1 1 4 - . 0 1 - . 5 6 . 5 7 4 . 8 9 5 . 0 7 6 . 2 8 3 1 1 . 7 6 . 0 0 0 . 5 5 3 . 1 1 8 . 1 3 0 4 . 7 0 . 0 0 0 . 2 9 6 . 1 2 3 . 0 6 2 2 . 3 9 . 0 2 1 C o n s t a n t T u n t u t a n T u g T u n t u t a n P e r T u n t u t a n A n t S t r u k t u r O r g a K e p e m i m p i n a O r g a n i s a s i T a h a p P e r k e O r g a n i s a s i M o d 1 B S t d . E U n s t a n d a r d C o e f f i c i e n B e t a S t a n d a r d C o e f f i c i e t S i g . D e p e n d e n t V a r i a b l e : K i n e r j a K a r y a w a n a . terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura Polonia Persero Medan, ditunjukkan pada Tabel 4.8. berikut ini. Tabel 4.8. Hasil Uji Parsial Uji t Sumber : Lampiran 6 Diolah Tabel 4.8. menunjukkan bahwa nilai t hitung tuntutan tugas X 1 = 13.684, tuntutan peran X 2 =12.067, tuntutan antar pribadi X 3 =-0.567, struktur organisasi X 4 =11.766, kepemimpinan organisasi X 5 =4.704 dan tahap perkembangan perusahaan X 6 =2.395, sedangkan nilai t tabel 1. Nilai t df=45 pada α5 adalah 1.669, sehingga : hitung tuntutan tugas t tabel = 13.684 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 2. Nilai t diterima. hitung tuntutan peran t tabel = 12.067 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 diterima. Universitas Sumatera Utara 3. Nilai t hitung tuntuntan antar pribadi t tabel = -0.567 -1.669, yang berarti H diterima dan H 1 4. Nilai t ditolak. hitung struktur organisasi t tabel = 1.766 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 5. Nilai t diterima. hitung kepemimpinan organisasi t tabel = 4.704 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 6. Nilai t diterima. hitung tahap perkembangan perusahaan t tabel = 2.359 1.669, yang berarti H ditolak dan H 1 Ini berarti bahwa secara parsial stres kerja yang terdiri dari tuntutan tugas X diterima. 1 , tuntutan peran X 2 , struktur organisasi X 4 , kepemimpinan organisasi X 5 dan tahap perkembangan perusahaan X 6 berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura Polonia II Persero Medan, sedangkan tuntutan antar pribadi X 3 berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura II Polonia Persero Medan. Observasi lanjutan yang dilakukan pada PT. Angkasa Pura II Polonia Persero Medan menunjukkan bahwa pengaruh negatif tuntutan antar pribadi terhadap kinerja karyawan dikarenakan rendahnya dukungan sosial rekan sekerja dan kompetisi karyawan yang tidak kondusif, sehingga hubungan antar pribadi sesama rekan sekerja kurang baik. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori Gibson, et. al. 1997 : 422 yang menyebutkan bahwa salah satu factor yang mempengaruhi kinerja individu adalah stress kerja. Robbins 2006:796 menyebutkan stres kerja dapat ditimbulkan dari tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan antar pribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi dan tahap perkembangan perusahaan.

c. Analisis Koefisien Determinan