terhenti, karena seringnya pesawat pembom Jepang menyerang ke pelabuhan tersebut.
2. Pada Masa Kemerdekaan
a. Tahun 1945, sehubungan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945, maka secara otomatis seluruh tanah air kembali menjadi milik pemerintah Republik Indonesia, dan dikuasai sepenuhnya oleh
pemerintah Republik Indonesia. b.
Tahun 1946, tentara sekutu Jepang membangun kembali lapangan terbang Polonia yang rusak berat akibat terjadinya perang. Letak posisi arah landasan
diubah menjadi 05-23, dan landasan sepanjang 800 M, yang disusun dengan menggunakan lempengan besi – besi PSP Pierced Steel Plank.
c. Tahun 1948, pemerintah Hindia Belanda kembali menguasai lapangan terbang
Polonia, kemudian diadakan pembangunan berupa perpanjangan landasan menjadi 1000 M. Pada tahun ini tenaga – tenaga Indonesia juga sudah aktif
membangun, pada waktu itu dinamakan “Penerbangan Sipil”, yang selanjutnya berubah mejadi Jawatan Penerbangan Sipil dan Landasan kembali diperpanjang
menjadi 1.200 M. d.
Tahun 1950, pengelola lapangan terbang Polonia, saat itu adalah Angkatan Udara Republik Indonesia AURI dalam hal ini Dinas teknik dan Dinas
Pekerjaan Umum bagian lapangan terbang, perusahaan penerbangan yang masuk di Polonia saat itu adalah KLM dan Garuda. Pada tahun ini AURI
melaksanakan perpanjangan landasan menjadi 1.800 M, panjang dan lebarnya 45 M.
e. Tahun 1951, KASAP – RI Kepala Staf Angkatan Perang-Republik Indonesia
melalui surat keputusan No: I1951 menyatakan bahwa seluruh pangkalan udara bebas pemerintahan Belanda maupun Jepang diserahkan kepada
Universitas Sumatera Utara
Angkatan Perang Republik Indonesia dan Angkatan Udara Republik Indonesia AURI. Dengan demikian Pangkalan Udara Polonia sejak saat itu berada
dalam kekuasaan Angkatan Udara baik dalam hal aset maupun pengelolaan. f.
Tahun 1959, berdasarkan ketentuan pemerintahan Republik Indonesia Keputusan 3 menteri yakni, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan dan
Menteri HankamPanglima Angkatan Bersenjata, maka pengelolaan lapangan terbang Polonia dikelola oleh 2 dua instansi sebagai “Enclave Militer”
yakni: 1.
Militer Angkatan Udara Republik Indonesia 2.
Sipil Jawatan Penerbangan Sipil Pada tahun ini pengelolaan lapangan terbang di pihak sipil mulai
dilaksanakan oleh para petugas yang professional. Manajemen lapangan terbang Polonia pada saat itu adalah para petugas luluasan Akademi
Penerbangan Indonesia Curug, sedangkan kegiatan Militer dilaksanakan oleh AURI beserta jajarannya.
g. Departemen Perhubungan Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, selanjutnya
status pelabuhan udara dimana terdapat Pangkalan Udara Militer menjadi pelabuhan udara bersama. Maka berdasarkan keputusan bersama antara
MenteriPanglima Angkatan Udara dengan Menteri Perhubungan No,23th 1963 dan C.221122-U P-II-U tanggal 15 Juli 1963, status Pelabuhan Udara
Polonia menjadi Pelabuhan Udara bersama, sedangkan aset tanah tetap dalam kekuasaan AURI.
3. Pada Masa Pembangunan